228. YESUS BERBICARA DI BETSAIDA.   


25 Juli 1945

Yesus sedang berbicara di rumah Filipus. Banyak orang telah berkumpul di depan rumah dan Yesus berdiri di ambang pintu rumah, yang dibangun di atas dua anak tangga yang tinggi.

Kabar mengenai anak adopsi Petrus, yang telah datang bersama keberuntungan kecil berupa tiga ekor domba mungil, untuk mencari kekayaan besar berupa sebuah keluarga, telah tersebar bagai setetes minyak jatuh ke atas sepotong kain. Mereka semua membicarakannya, membisikkan komentar-komentar, sesuai dengan cara pikir mereka yang berbeda.

Mereka yang adalah teman-teman tulus dari Simon dan Porphirea, gembira melihat mereka bahagia. Mereka yang berhati dengki mengatakan: "Demi membuat Porphirea menerima bocah itu, Petrus harus memberikan mahar [= uang atau harta yang diberikan pihak mempelai perempuan kepada suaminya ketika pasangan menikah menurut beberapa kebudayaan] untuk si bocah." Mereka yang baik mengatakan: "Kami semua akan mengasihi anak kecil ini, yang dikasihi Yesus." Mereka yang berhati dengki mengatakan: "Kemurahan hati Petrus? Sama sekali tidak pernah! Sebaliknya, dia pastilah sudah menarik suatu keuntungan!..."

Mereka lainnya yang tamak mengomentari: "Aku tentu akan melakukannya juga, seandainya aku diberi seorang anak bersama domba-domba. Tiga domba, kau bayangkan itu? Suatu kawanan kecil. Dan domba-domba yang elok! Persediaan susu dan wool terjamin, dan lalu mereka akan punya anak-anak domba untuk dijual atau dipelihara! Itu suatu harta kekayaan! Dan si bocah dapat melayani dan bekerja…"

Sebagian lainnya menentang mereka semua: "Oh! Betapa memalukan! Mengharapkan imbalan dari suatu perbuatan baik? Simon pasti tidak pernah memikirkannya. Sebagai seorang nelayan dengan pendapatan yang tak seberapa, kita selalu mengenalnya sebagai seorang yang murah hati kepada kaum miskin dan teristimewa kepada anak-anak. Adalah adil, sekarang sesudah dia tidak lagi memperoleh penghasilan apapun sebagai nelayan dan bahwa keluarganya bertambah besar, dia patut mendapatkan sedikit keuntungan dengan suatu cara lain."          

Sementara mereka semua menyampaikan komentar-komentar mereka, menuangkan dalam perkataan-perkataan, yang baik atau yang jahat yang tersembunyi dalam hati mereka, Yesus mendengarkan dan berbicara kepada seorang laki-laki dari Kapernaum, yang sudah datang untuk menemui-Nya dan meminta-Nya untuk pergi sesegera mungkin, sebab putri dari kepala sinagoga tengah meregang nyawa dan juga sebab seorang perempuan sudah pergi ke sana selama beberapa hari, dengan ditemani oleh seorang pelayan perempuan, untuk mencari-Nya. Yesus berjanji untuk pergi keesokan harinya. Keputusan-Nya ini menyedihkan penduduk Betsaida, yang ingin Dia berada di kota mereka selama beberapa hari lagi.

"Ada orang-orang lain yang lebih membutuhkan Aku dibandingkanmu. Jadi, biarkan Aku pergi. Bagaimanapun, aku akan berada di Galilea sepanjang bulan-bulan musim panas dan Aku akan sering berada di Kapernaum. Jadi akan mudah bagi kita untuk bertemu. Seorang ayah dan seorang ibu dirundung duka dan merupakan cinta kasih untuk menolng mereka. Kamu setuju dengan kebaikan hati Simon terhadap si anak yatim piatu. Setidaknya mereka yang baik di antaramu menyetujuinya. Tetapi hanya pendapat dari orang-orang baik sajalah yang ada nilainya. Kamu tidak perlu mendengarkan pendapat-pendapat dari orang-orang yang tidak baik, sebab mereka selalu cemar dengan racun dan dusta. Jadi, sebab kamu baik, kamu harus setuju dengan kebaikan-Ku untuk pergi memberikan penghiburan kepada seorang ayah dan seorang ibu. Dan jangan biarkan persetujuanmu sia-sia, melainkan biarlah itu mendorongmu untuk aktif dalam meneladaninya.

Halaman-halaman Kitab Suci mengatakan kepada kita betapa banyak kebaikan dapat datang dari suatu perbuatan baik. Marilah kita mengingat Tobit. Dia layak mendapatkan seorang malaikat untuk melindungi putranya, Tobia, dan mengajari putranya itu bagaimana mengembalikan penglihatan ayahnya. Tetapi betapa banyak juga perbuatan cinta kasih yang telah dilakukan Tobit tanpa memikirkan keuntungan pribadi, kendati celaan dari istrinya dan bahaya yang mengancam hidupnya! Dan ingatlah perkataan si malaikat agung: 'Doa dan puasa adalah hal yang baik dan sedekah bernilai lebih dari bergunung-gunung harta emas, sebab sedekah menyelamatkan orang dari kematian, membersihkan segala macam dosa, membuat orang mendapatkan kerahiman dan kehidupan kekal… Ketika engkau berdoa dan mencucurkan airmata dan menguburkan orang-orang mati… Aku mempersembahkan doa-doamu kepada Tuhan.' Dengan sungguh-sungguh Aku katakan kepadamu bahwa Simon-Ku akan jauh melampaui keutamaan-keutamaan si Tobit tua. Dia akan tinggal sebagai pelindung jiwa-jiwamu dalam Hidup-Ku, sesudah Aku pergi. Sekarang dia tengah memulai kebapakannya bagi suatu jiwa, agar esok dia akan dapat menjadi bapa suci bagi segenap jiwa-jiwa yang beriman kepada-Ku.

Oleh karenanya, janganlah mengeluh. Tetapi jika suatu hari kamu mendapati di jalanmu seorang yatim piatu, bagai seekor burung yang jatuh dari sarangnya, pungutlah dia. Bukanlah sesuap makanan yang dibagikan dengan seorang yatim piatu yang memiskinkan meja anak-anak sejati. Sebaliknyalah itu mendatangkan berkat Allah bagi rumah itu. Lakukanlah itu sebab Allah adalah bapa dari para yatim piatu dan Dia sendiri yang menghadirkan mereka kepadamu, supaya kamu bisa menolong mereka dengan membangun kembali bagi mereka sarang yang sudah dirusakkan oleh kematian. Dan lakukanlah itu sebab hal itu ditetapkan oleh Hukum yang diberikan Allah kepada Musa, yang adalah Legislator kita, seperti ketika dia masih seorang bayi yang tak berdaya, di suatu negeri berhala yang memusuhinya, dia mendapatkan hati yang berbelas-kasihan yang berlutut demi menyelamatkannya dari kematian, menyelamatkannya dari sungai, membebaskannya dari penganiayaan, sebab Allah telah menakdirkan bahwa Israel haruslah suatu hari memiliki pembebasnya. Demikianlah, suatu tindakan saleh mendatangkan bagi Israel pemimpinnya. Dampak dari suatu perbuatan baik adalah bagai gelombang-gelombang suara, yang tersebar sangat jauh dari lokasi emisinya, atau, jika kamu lebih suka, bagai hembusan angin kencang, yang membawa pergi jauh benih yang diterbangkan dari tanah subur.

Kamu boleh pergi sekarang. Damai sertamu."




Yesus lalu berkata:

"Kau tempatkan di sini penglihatan mengenai kebangkitan putri Yairus, yang kau dapatkan pada tanggal 11 Maret 1944."                       
                                                                                                                                                                                                                                                                                                           
Injil Sebagaimana Diwahyukan Kepadaku 4                 Daftar Istilah                    Halaman Utama