SABDA KEENAM


Pada suatu hari lain Yesus menjelaskan kepadaku bahwa tidak semua dari kita naik menuju kekudusan melalui jalan yang sama, bahwa sementara sebagian orang harus mengupayakan kerendahan hati mereka, yang lainnya harus mengupayakan sukacita mereka. Yang lain lagi harus mengupayakan kurangnya pengharapan mereka, yang lain watak mereka, yang lain kesombongan mereka, masih lagi yang lainnya harus mengupayakan kekuatan mereka demi mematahkan rantai yang membelenggu mereka pada beberapa sifat buruk... dengan kata lain, tiap-tiap orang dengan masalah-masalahnya sendiri.

Tuhan mengatakan bahwa setiap kali kita merasa terjerat di jalan ini, kita hendaknya melakukan suatu analisa yang akan membantu kita melihat dengan jelas tempat di mana kita telah menempatkan hasrat keinginan kita. Hal-hal apa yang paling mengkhawatirkan kita, atau yang merenggut damai kita, sukacita kita. Dalam hal-hal apa, dan di saat-saat mana, kita menghadapi pencobaan-pencobaan terbesar...

Ia berbicara kepadaku mengenai pencobaan-pencobaan yang dialami oleh sebagian orang yang dekat dengan-Nya. Ia berbicara mengenai pencobaan ketidakpercayaan, yang diderita oleh para rasul ketika mereka mengalami bahaya sewaktu di perahu. Mereka berpikir bahwa mereka akan tenggelam dan hilang dalam perairan dan tak akan dapat menyelamatkan diri mereka sendiri sebab "Ia" Yang dapat menyelamatkan mereka, sedang tidur.

Ia berbicara padaku mengenai pencobaan Petrus akan kurangnya iman ketika Petrus mulai tenggelam ke dalam air saat ia meragukan kemampuannya untuk berjalan di atas air dan datang kepada Guru-nya.

Ia berbicara padaku mengenai pencobaan Yakobus dan Yohanes, ketika mereka sedang membicarakan, antusias ingin tahu, siapakah yang akan duduk di sisi kanan-Nya, dan dengan demikian membiarkan pencobaan-pencobaan iri hati, kesombongan dan hasrat akan kuasa menjadikan mereka sebagai mangsa.

Ia berbicara mengenai pencobaan-pencobaan yang diderita oleh para ahli Taurat dan kaum Farisi: iri hati, ketakutan dan kebencian terhadap-Nya. Perasaan-perasaan yang menghantar mereka untuk menempatkan batu-batu di jalan-Nya, agar Ia tersandung dan jatuh, supaya mereka semua dapat menaklukkan-Nya dan menghajar-Nya. Ia mengatakan padaku bagaimana mereka mengajukan pertanyaan-pertanyaan dalam upaya menjebak-Nya dalam "kesalahan-Nya" dan menjatuhkan hukuman atas-Nya untuk itu.

Ia berbicara padaku mengenai pencobaan-pencobaan-Nya sendiri selama empatpuluh hari Ia berpuasa di padang belantara. Dan bagaimana dengan doa-Nya dan penolakan-Nya terhadap setan Ia dapat mengatasinya.

Aku dapat menuliskan beberapa halaman mengenai semua ini yang terus Ia ceritakan padaku, tetapi, dalam semua perkara, pesan pokoknya sama: Bahwa kita dapat mengatasi pencobaan hanya melalui doa dan dengan tulus berupaya melakukan Kehendak Bapa.


"Sudah selesai."


Yesus berbicara mengenainya ketika Ia mengucapkan Sabda Keenam-Nya.

"Ketika Aku mengatakan bahwa semuanya sudah selesai, Aku meringkas dengan perkataan itu segala yang dikatakan benak-Ku pada Bapa. Penggenapan dari Kehendak-Mu telah dituntaskan, Bapa-Ku... Aku datang ke dunia lewat rahim seorang Perawan, dalam tubuh mungil seorang bayi. Aku menjadi seorang manusia seperti semua manusia fana lainnya demi menyelamatkan mereka...

Segala nubuat telah digenapi dalam Aku: Aku dilahirkan di Betlehem; Aku hidup sebagai orang miskin; Aku telah dibaptis oleh seorang manusia; Aku mewartakan Nama-Mu. Engkau mengutus Aku dan Aku membuat Engkau dikenal sebagaimana Engkau adalah penuh kasih dan lembut hati. Aku menderita aniaya. Aku datang sebagai dokter tubuh dan jiwa, dan Aku menyembuhkan banyak orang sakit. Aku dikhianati oleh seorang sahabat yang sangat karib, dan dijual seharga tigapuluh keping yang tak berharga... Aku datang untuk membuktikan kepada mereka bahwa mereka yang percaya akan Engkau dan Aku, tidak mati dan Aku membangkitkan banyak orang yang mati.

'Telestai!'  Sudah selesai! Aku datang untuk menyelamatkan orang-orang berdosa, dan ini yang seorang, terikat pada Salib-Ku. Dia [perempuan itu] ada di samping BundaKu, dan menangis sebab kasih pada-Mu [Bapa] dan sebab berdukacita untuk-Ku. Aku menghantarkan pada-Mu seorang penyamun, supaya dia membuka pintu-pintu Surga bagi semua pendosa yang ingin diselamatkan... Sudah selesai...!

Segala nubuat telah digenapi dalam Aku. Jumlahnya lebih dari duapuluh selama periode Sengsara-Ku dan sakrat maut-Ku saja... Aku meninggalkan BundaKu sebagai Bunda dari segenap umat manusia, supaya mereka tidak merasa sebagai yatim piatu, dan Aku meninggalkan murid sempurna itu yang Engkau berikan pada-Ku sebagai seorang Bunda, dalam tangan mereka yang akan mengasihi Aku sepanjang abad.

"Telestai, BapaKu...! (Artinya: 'Semuanya selesai!' 'Semuanya telah dilakukan dengan baik!' 'Aku telah menggenapi Kehendak-Mu dengan cara terbaik dari kemampuan-Ku!;) Umat manusia telah melihat Terang. Dan meski mereka belum mengenalnya, ia akan menerangi mereka sepanjang segala sejarah dunia. Aku telah menggenapi kewajiban-Ku pada-Mu, Bapa; dengan menaklukkan si ular, Aku telah membuka Gerbang-gerbang ke Surga.

Ingatlah Ayub, putri-Ku, ketika ia mengatakan:
Hatiku berdebar-debar [dalam ketakutan]
dan melonjak dari tempatnya.
Dengar, dengarlah gegap gempita suara-Nya,
guruh yang keluar dari dalam mulut-Nya.
Ia melepaskannya ke seluruh kolong langit,
dan juga kilat petir-Nya
ke ujung-ujung bumi.

Itu telah dengan sempurna dilaksanakan. Tidak akan pernah lagi manusia harus takut pada Allah keadilan, yang terus-menerus digambarkan demikian sebagai akibat dari budaya manusia, oleh orang-orang yang hidup sepanjang masa-masa peringatan... Malaikat Perkasa telah menggenapi kewajiban-Nya, Bapa, dan bahkan meski Aku sekarang harus kembali kepada-Mu, Gereja akan dilahirkan dari Lambung-Ku yang Terbuka, dan gerbang-gerbang neraka tidak akan menang terhadapnya.

Akan menjadi sebuah Gereja yang Kudus, yang terdiri dari orang-orang kudus dan orang-orang berdosa. Tapi, di tengah kecemaran, sebagai konsekuensi dari kemalangan manusia, banyak laki-laki dan perempuan akan memelihara kaul dan ikrar mereka, dan akan bersinar bagai bintang-bintang... Juga, Gereja ini tidak akan kekurangan penderitaan, pengkhianatan, dosa... Engkau tahu bahwa semuanya terkontaminasi, dan semuanya harus melalui suatu Getsemani, dan suatu Golgota. Akan tetapi sisanya yang setia, bagian dari kawanan dari Gereja ini, yang sejak dari sekarang Aku basuh dengan tiap-tiap tetesan Darah-Ku, akan tiba di Gunung Tabor untuk ditransfigurasikan.

Sudah selesai, Bapa! Semuanya wajib digenapi, dan semuanya harus digenapi, termasuk saat-saat kegelapan yang akan sangat mengerikan manusia; sebab adalah perlu bahwa manusia yang jahat akan masuk ke dalam dunia dan berperang melawan milik kepunyaan Kita: milik-Mu dan milik-Ku. Tapi Maria tinggal, BapaKu, kolaborator-Mu yang sempurna, dan Ia akan memelihara Sabda-Mu. Aku telah menderita segalanya dalam Tubuh-Ku. Aku telah menanggung semuanya dengan sukarela. Bukan sebagai suatu pemaksaan dari pihak-Mu, melainkan sebab Aku ingin melakukannya, demi kasih kepada-Mu dan kasih kepada manusia.

Sudah selesai, dan sekarang, BapaKu, Aku harus kembali pada-Mu. Tapi ingatlah bahwa Aku telah mempercayakan mereka, yang adalah milik kepunyaan-Ku pada-Mu, supaya jangan ada barang satu pun dari antara mereka yang sesat...

Aku tahu bahwa mereka akan sesat, mereka yang akan pergi sesudah suatu sumpah setia kepada-Ku, demi mengejar kenikmatan dunia. Mereka akan sesat, mereka yang, tangan-tangannya telah dikonsekrasikan untuk mendatangkan Aku dan memberikan Aku sebagai makanan kepada laki-laki dan perempuan, akan mencemari tangan-tangan itu dengan menyakiti mereka  yang tak berdosa. Maka mereka pasti akan mendapatkan tali dengan batu kilangan dililitkan sekeliling leher mereka, untuk mencampakkan diri mereka sendiri ke dalam kedalaman sungai lahar.

Mereka akan sesat, mereka yang, sebab tak dapat memikul beban-beban berat, akan membebankannya ke atas punggung mereka yang lemah, guna menghancurkan mereka. Mereka akan sesat, mereka yang, dibutakan oleh kesombongan mereka, tidak lagi akan melihat Aku dalam diri mereka yang rendah hati dan sederhana. Mereka akan sesat, mereka yang, sesudah menerima lebih, akan dimintai pertanggung-jawaban yang lebih pula.

Akan tetapi mereka yang dapat menangis dengan memeditasikan sengsara yang sekarang menguasai-Ku, mereka yang melihat seorang perempuan tua berpakaian compang-camping dan memberinya ciuman di pipi sebagai suatu tanda persaudaraan dan kesetaraan, mereka yang bisa tidur di atas tempat tidur namun memilih tidur di atas lantai, demi mematiragakan daging mereka sebagai suatu tanda silih bagi kasih Kita..., mereka yang mengenali tatapan-Ku pada mata mereka yang dimarginalkan, senyum murni-Ku dalam senyum anak-anak, suara-Ku di tengah kebisingan dan keonaran dunia, airmata-Ku dalam diri orang-orang berdosa yang bertobat...

Mereka yang merefleksikan tangan-tangan-Ku memberikan pengampunan, mereka yang akan mengikuti jejak -Ku sebagai para misionaris, membuka galur-galur pengharapan untuk menaburkan benih-Ku, dengan tidak mengandalkan kemampuan mereka melainkan mengandalkan hanya Penyelenggaraan-Ku..., mereka yang membuat diri mereka seperti anak-anak kecil, hingga tahap ketakberdosaan dan kemurnian mereka menghantar mereka untuk percaya dan sepenuhnya mengandalkan Kehadiran-Ku Yang Mahakuasa...

Mereka yang bibirnya selalu sedia memberikan senyuman, pengampunan, berkat, teguran lembut atau koreksi atas dasar persaudaraan... mereka yang tidak akan ragu memaklumkan pesan keselamatan-Ku dengan segenap kekuatan, tanpa takut dibungkam, dan yang mampu menanggung  pukulan-pukulan, kejahatan, fitnah, hinaan tanpa membela diri atau memendam hasrat dendam..., mereka akan diselamatkan sebab mereka termasuk di antara mereka yang Aku sebut milik kepunyaan-Ku, dan yang dipercayakan pada-Mu, supaya meski ada di dunia mereka tidak menjadi bagian dunia… supaya mereka tidak sesat…"



_†_†_ †_


Sumber: “From Sinai to Calvary”; Copyright © 2004 by The Great Crusade of Love and Mercy; Love and Mercy Publications; P.O. Box 1160, Hampstead, NC 28443 USA; www.loveandmercy.orgg

Dipersilakan mengutip / menyebarluaskan artikel di atas untuk tujuan non-komersiil dengan mencantumkan: “diterjemahkan oleh YESAYA: yesaya.indocell.net”
                                                                                                                                                                                                                                                                                                           
Kesaksian Yesus dan Maria                                           Halaman Utama