PENYELENGGARAAN ILAHI

Suatu pandangan yang berbeda mengenai kematian


Kesaksian Catalina
mengenai
Sakramen Rekonsiliasi
dan
Pengurapan Orang Sakit



diterjemahkan oleh YESAYA (YESus SAyang saYA): yesaya.indocell.net
atas ijin Love and Mercy Publications: www.LoveAndMercy.org



DAFTAR ISI

BAGIAN SATU - KEMATIAN, DUKACITA DAN PENGHARAPAN
Kasih Mengetuk Pintuku
Penghiburan Tuhan
Pertobatan, Anugerah Manis dari Allah
Kalian Tidak Pernah Sendirian
Pertolongan Maria, Bunda Kita
Sakit, Penderitaan dan Kelegaan
Persiapan Roh
Yesus, Kehadiran yang Abadi
Pertama-Tama Kehendak Allah
HR Hati Yesus Yang Mahakudus; Saat untuk Mengucapkan Selamat Tinggal
Aku Harus Pergi; Biarkan Aku Pergi!
Warisannya: Cinta Kasih, Kerendahan Hati, Keberanian
Roh Terbang Menuju Allah
Penderitaan dan Kerahiman
Pengakuan Dosa, Kematian dan Transformasi
Pelukan Lembut Sang Bunda
Panggilan Genting: Pertolongan Kepada yang Menghadapi Sakrat Maut
BAGIAN DUA - SAKRAMEN REKONSILIASI
Engkau Menghapus Dosa-dosa Dunia...
Saat-saat Indah Rekonsiliasi
Karunia yang Dianugerahkan Kepada Seorang Imam
Catatan Menutup Refleksi



 Berikut adalah terjemahan rekomendasi Uskup Agung Emeritus Cochabamba atas buku ini:


Mons. René Fernández A.
Tel: 4-4533926      
C.P. 129 Avenida Ballivián 737
Fax: 4- 523928
Cochabamba, Bolivia
Email: Monrefe@hotmail.com

Kami telah membaca isi buku kecil ini, di mana Catalina menggambarkan suatu pengalaman rohani menghadapi dukacitanya atas kematian saudara laki-laki dan mamanya, dan kami mendapati suatu kumpulan pengajaran yang berguna mengenai Kerahiman Ilahi yang Tak Terhingga sepanjang saat terakhir hidup. Buku ini pada tingkat tertentu menghantar kita untuk merenungkan makna kematian, yang menurut Wahyu Ilahi, adalah perjalanan definitif hidup manusia menuju hidup yang lain, yakni hidup rohani yang ditetapkan oleh Allah Sendiri. Kematian adalah akhir dan takdir dari semua sebab kita semua, tanpa kecuali, takluk pada kematian dan akan memiliki suatu hidup baru. Tulisan ini di atas segalanya menekankan pengampunan yang Allah anugerahkan kepada mereka yang [datang kepada-Nya] dengan hati tobat, bahkan di saat napas terakhirnya; sama seperti ketika si penjahat, yang tergantung di sisi Salib di mana Yesus meregang nyawa, menerima ganjaran Firdaus, semata-mata sebab mengakui dosa-dosanya dan memohon Kerahiman Ilahi-Nya.

Realita kematian orang-orang yang kita kasihi meliputi kita dengan kesusahan besar, tetapi iman kita sendiri dan kepastian akan kebangkitan mendatangkan penghiburan atas dukacita kita, mengubahnya menjadi sukacita rohani dan damai luar biasa dalam roh kita. Catatan Catalina menghantar kita pada pemikiran akan hal-hal ini, yang tak diragukan lagi akan banyak mempengaruhi perjalanan kita menuju titik puncak hidup kita. Allah menantikan kita semua, akan tetapi tidak semua menjadi layak menerima ganjaran Allah. Gambaran sakrat maut ibunda Catalina, meski merupakan suatu saat duka mendalam, namun adalah suatu saat mengagumkan, yang dimuliakan oleh kehadiran Tuhan, yang siap menerimanya dalam Kerajaan Kudus-Nya bersama dengan paduan suara para malaikat yang mengelilinginya di saat terakhir itu. Jika kemenangan manusia fana memenuhi mereka yang memperolehnya dengan kepuasan dan sukacita luar biasa, betapa terlebih lagi jiwa kita akan dipenuhi dengan sukacita tak terhingga mengetahui bahwa tepat pada saat kematian adalah kemenangan atas kematian itu sendiri. Inilah gambaran yang kita peroleh melalui catatan Catalina, yang, menghadapi dukacita dan kesedihan atas kematian ibunda tercinta, merasakan kebahagiaan tak terkira mengetahui bahwa perempuan, yang melahirkannya ke dunia, sedang menyeberangi dunia ini masuk ke dalam kekekalan dengan disertai oleh Kristus, oleh Perawan Maria, Bunda kita, oleh para malaikat Allah, guna menerima mahkota kemenangan.

Kiranya Allah dalam Kerahiman Ilahinya yang Tak Terhingga menganugerahi kita tobat atas dosa-dosa kita dan memberi kita pengampunan-Nya agar kita dapat beroleh kematian yang suci. Apa yang telah diungkapkan Catalina [dalam buku ini] akan tertanam dalam pribadi-pribadi yang membacanya dengan penuh perhatian dan tanpa syak-wasangka, dengan keyakinan dan kepercayaan penuh pada Kerahiman Ilahi. Dan pada saat yang sama, akan membantu menempatkan kepentingan yang paling utama dalam mengadakan suatu perjanjian dengan Allah melalui Sakramen Pengampunan.

Pemikiran-pemikiran ini menggerakkan saya untuk merekomendasikan Saudara membaca buku kecil ini, yang akan menghasilkan buah rohani yang berharga.

- Tertanda -
+ Mons. René Fernández Apaza
Uskup Agung Emeritus Cochabamba



"Perteguhlah diri kalian dengan doa, sebab pada saat menyampaikan pertanggung-jawaban di hadapan-Ku, kalian akan sendirian dan telanjang… dengan tangan-tanganmu penuh atau kosong."
~ Yesus kepada Catalina - Juni 2003




Dalam kenangan akan mamaku…
+27 Juni 2003
(Hari Raya Hati Yesus yang Mahakudus dan Santa Perawan Maria Pertolongan Abadi)

Dalam kenangan akan saudaraku Carlos…
+7 Juni 2003
(Vigili Hari Raya Pentakosta dan Sabtu Pertama dalam bulan…)


… Mereka meninggalkan bagi kita suatu teladan akan kasih dan damai, dengan mempersembahkan sakit dan penderitaan mereka demi keselamatan jiwa-jiwa



Sumber: “Divine Providence”; Copyright © 2004 by The Great Crusade of Love and Mercy; P.O. Box 857, Lithonia, Georgia 30058 USA; www.greatcrusade.org atau www.loveandmercy.org

Dipersilakan mengutip / menyebarluaskan artikel di atas untuk tujuan non-komersiil dengan mencantumkan: “diterjemahkan oleh YESAYA: yesaya.indocell.net”
                                                                                                                                                                                                                                                                                                           
Kesaksian Yesus dan Maria          previous  Halaman Sebelumnya     Halaman Selanjutnya  next      up  Halaman Utama