Aku Begitu Kesepian Dalam Rumah-Rumah Doa-Ku

PS-61
30-Okt-96 (tengah malam)
Tuhan Yesus

Tolong, sudi temanilah Aku. Aku begitu kesepian dalam rumah-rumah doa-Ku. Adakah engkau bersedia berjaga menemani-Ku?

Ada begitu banyak pergulatan di dunia! Begitu banyak ketidaksamarataan! Yang kaya bertambah kaya dan yang miskin menjadi yang termiskin di antara yang miskin.

Ada ketakutan; ada kelaparan, kesengsaraan, penderitaan, penyakit yang menghancurkan… Ada begitu banyak kejahatan, baik fisik maupun moral. Ini membuat dunia terlibat dalam lebih banyak ketegangan dan pertentangan. Hidup pada masa kini telah jadi meletihkan bagi umat manusia dan, sesungguhnya, menghantar manusia pada kekhawatiran.

Budaya fundamental manusia menjadi terpecah-belah dan perpecahan berasal dari manusia sendiri. Sekarang ini anak-anak-Ku dalam Gereja merasa terasing.

Manusia begitu khawatir akan diri mereka sendiri hingga merkea tak dapat melihat siapa diri mereka sesungguhnya.

Terkasih-Ku, semuanya akan selaras dengan Penyelenggaraan Ilahi. Jadi, tenanglah dan beristirahatlah dalam Kasih-Ku…


Aku Ingin Kita Berbicara Tentang Surga

PS-62
30-Okt-96
Tuhan Yesus

Kekasih dari sengsara-Ku, Aku ingin kita berbicara tentang Surga. Tempat yang tentangnya harus kau bicarakan guna mendorong anak-anak-Ku untuk bekerja mendapatkannya… Aku mengadakan transfigurasi di hadapan para rasul-Ku agar mereka dapat melihat keindahan wajah ilahi-Ku dan apa yang terpancar darinya.

Surga, anak-anak-Ku, adalah kebaikan yang begitu luar biasa, hingga Aku rela wafat di salib demi membukakannya bagi kalian. Kebaikan, sukacita dan kemanisan dapat dikalahkannya, tetapi kalian tak akan memahaminya bahkan meski Aku menjelaskannya. Bacalah 1 Korintus 2:9.

Pikirkanlah, jika di dunia ini ada hal-hal yang datang kepada kalian dan menyenangkan perasaan kalian, betapa banyak lainnya yang menyedihkannya. Jika kalian menyukai terang siang hari, kegelapan malam akan menyedihkan kalian; jika musim semi dan musim gugur menyenangkan kalian, dinginnya musim dingin dan panasnya musim panas akan menyedihkan kalian. Tambahkanlah padanya penderitaan-penderitaan dan kesengsaraan yang diakibatkan oleh sakit-penyakit, aniaya, derita kemelaratan… derita batin, ketakutan, pencobaan dari roh-roh jahat, kegelisahan, ketidakpastian akan keselamatan abadi.

Di Surga tak ada kematian, tak ada ketakutan akan sakrat maut; tak ada kesakitan atau penyakit, tak ada kemelaratan, tak ada kegerahan. Di sana hanya ada hari abadi yang senantiasa tenang, terus-menerus berbunga dan musim semi yang sedap sebab semua orang saling mengasihi dengan kasih sayang, dan setiap orang menikmati kebaikan yang lain sebagai kebaikannya sendiri. Di Surga tak ada kekhawatiran tersesat, sebab jiwa, diteguhkan dalam rahmat ilahi, tak dapat berdosa atau tersesat lagi.

Segala yang dapat engkau damba ada di sana, anak-anak-Ku terkasih… semuanya baru: keindahan, sukacita, semuanya akan memuaskan kerinduanmu. Melihat kota yang agung mulia, yang begitu indah, akan memuaskan penglihatanmu. Kalian akan melihat bahwa keelokan penduduknya memberikan semarak baru pada keindahan kota sebab mereka semua berpakaian laksana raja-raja; mereka adalah raja-raja.

Betapa sukacita akan kalian rasakan dalam melihat BundaKu, yang mengijinkan kalian mengkontemplasikannya, jauh lebih indah dari semua lainnya! Dengarkanlah ia bermadah, memuliakan Tuhannya!

Semua ini hanyalah kebahagiaan kecil di Surga. Kebahagiaan utamanya adalah kita akan melihat satu sama lain dari muka ke muka.

Ganjaran yang dijanjikan kepada kalian bukan hanya keindahan, keharmonisan dan hal-hal baik lainya, melainkan Aku, DiriKu Sendiri, membiarkan Diri terlihat oleh mereka yang terberkati. Jadi, sukacita jiwa mengungguli sukacita perasaan.

Mengasihi-Ku bahkan di dunia ini, bukankah hal yang manis? Dapatkah kalian bayangkan betapa banyaknya kemanisan sukacita yang datang dalam Aku? Betapa banyak kemanisan yang dialami suatu jiwa di mana BapaKu mengatakan melalui doa kebaikan-Nya, kerahiman-Nya, dan teristimewa Kasih sebagaimana yang Aku perlihatkan dalam sengsara-Ku. Jadi apakah yang akan terjadi jika selubung ini diangkat dan kalian dapat melihat Kami dari muka ke muka? Kalian akan mengkontemplasikan segala keindahan Kami, kuasa Kami, kesempurnaan Kami, segala Kasih yang Kami peruntukkan bagi kalian.

Derita terbesar jiwa-jiwa yang mengasihi-Ku adalah ketakutan tidak mengasihi-Ku dan tidak dikasihi oleh-Ku. Mereka melihat bahwa Aku memeluk mereka dengan Kasih yang dahsyat dan bahwa Kasih-Ku tidak akan pernah berakhir. Kasih itu tumbuh bersama kesaksian akan betapa dahsyat Aku mengasihi mereka ketika Aku mempersembahkan DiriKu Sendiri dalam kurban bagi mereka di kayu salib dan Aku mengubah DiriKu menjadi makanan, menjadi santapan, dalam Ekaristi.

Adalah di sana ketika jiwa akan melihat dengan jelas segala rahmat yang telah Aku anugerahkan demi memelihara jiwa dari dosa dan menarik jiwa kepada Kasih-Ku. Jiwa akan melihat bahwa penderitaan-penderitaan itu, kemiskinan itu, sakit-penyakit itu, aniaya yang dianggap jiwa sebagai kemalangan, adalah kasih dan sarana-sarana dengan mana Aku menghantar jiwa ke Firdaus.

Jiwa akan melihat segala inspirasi-inspirasi kasih, segala inspirasi dan Kerahiman yang Aku curahkan atasnya sesudah jiwa menghinakan-Ku dengan dosa-dosa-Nya. Jiwa akan melihat begitu banyak jiwa-jiwa, yang dikutuk ke dalam jurang Neraka, mungkin kurang dosanya daripada jiwa sendiri dan jiwa akan bersukacita melihat dirinya diselamatkan dan aman.

Anak-anak-Ku Terkasih, kesenangan dunia tak dapat memuaskan kerinduanmu. Pada awalnya kesenangan-kesenangan dunia memabukkan perasaanmu, namun sedikit demi sedikit perasaanmu menjadi tumpul dan kesenangan-kesenangan itu berhenti menggairahkanmu. Sebaliknya, hal-hal dari Surga senantiasa memuaskan dan membuat jiwa puas. Dan meski hal-hal Surgawi memuaskan sepenuhnya, hal-hal surgawi selalu tampak baru, selalu membahagiakan, selalu dirindukan, selalu didapatkan. Dengan cara ini, kerinduan tidak mengakibatkan kehambaran, sebab kepuasan selalu datang bersama dengan kerinduan. Itulah sebabnya mengapa jiwa senantiasa puas dan senantiasa mengharapkan sukacita itu. Sebagaimana mereka yang terkutuk adalah piala-piala penuh angkara murka, mereka yang terberkati adalah piala-piala penuh Kerahiman dan sukacita sebab mereka tak memiliki kerinduan lain.

Percayalah, anak-anak-Ku terkasih, para santa / santo dan para martir mengatakan bahwa mereka melakukan sangat sedikit untuk mencapai Surga. Apalah artinya penderitaan kalian dibandingkan samudera sukacita abadi, di mana kalian akan tinggal selamanya?

Bertekadlah, anak-anak-Ku terkasih, untuk menderita dengan sabar apapun yang harus kalian derita pada masa yang masih tersisa ini, sebab segala penderitaanmu sangat kecil dan tak berarti disanding kemuliaan Surga.

Ketika penderitaan hidup menderamu, angkatlah mata ke Surga dan hiburlah dirimu dengan pengharapan akan Firdaus. BundaKu menantikan kalian di sana; Aku menantikan kalian di sana, dengan mahkota ditangan-Ku guna memahkotai kalian sebagai raja-raja dari Kerajaan abadi…

Mintalah, anak-anak-Ku terkasih, rahmat ketekunan dalam pertobatan kalian. Mereka yang mempercayakan diri pada BundaKu, akan mendapatkan rahmat itu. Meditasikanlah sengsara-Ku, dan mintalah Malaikat-Ku untuk menghiburmu dan memberimu kekuatan…


Hati-Ku Bersukacita Atas Kegagahan Orang-orang Pilihan-Ku

PS-63
2-Nov-96
Tuhan Yesus

Aku amat tenang dan bahagia bahwa putera-Ku bekerja bersama kita. Betapa sukacita yang dirasakan Hati-Ku atas kegagahan orang-orang pilihan-Ku. Maukah engkau menyampaikan terima kasih-Ku kepadanya?

Kekasih dari Sengsara-Ku, bunga tersembunyi, yang telah engkau tumbuhkan di antara widuri agar Tuhan-mu dapat menumbuh-suburkan suatu taman dalam kedalaman hatimu, di sana di mana Tuhan dan Tuan-mu akan tinggal. Tak ada yang tersisa untuk disembunyikan dari dunia. Semua telah dinyatakan sekarang, berbicaralah untuk-Ku, si kecil yang bukan apa-apa… Pergilah sekarang untuk menyatakan kepada dunia bahwa manusia bukanlah buah dari uji tabung atau dapatkah Roh-Ku menghembuskan napas hidup menurut kehendak manusia yang kecil dan malang… manusia pongah yang menantang Tuhan-nya, meski ia hanyalah seekor cacing belaka. Dan bagaimanakah, andai Aku hendak mengubahnya menjadi seekor kupu-kupu?

Sekarang, puteri-Ku yang baik, jangan takut lagi, pergi dan katakanlah kepada manusia bahwa ketelanjangannya hanya dapat ditutupi dengan Kasih-Ku… Janganlah berpikir mengenai apakah engkau akan diterima atau tidak, apakah engkau harus berbicara atau tidak. Aku perintahkan engkau, pergi ke dalam dunia dan berbicara megnenai Kerahiman-Ku. Katakan bahwa Aku adalah Allah Kasih dan bukan Allah yang pelupa. Jika manusia mengasihi-Ku, bagaimanakah Aku dapat tidak memberkati nasibnya? Jika manusia berserah diri kepada-Ku, bagaimanakah Aku dapat melupakan penyerahan diri itu? Jika manusia melakukan Kehendak Ilahi-Ku, bagaimanakah dapat Aku tak memiliki kata-kata Kerahiman dan Kasih untuknya? Kenalilah Aku sebagai awal dan tujuan kalian dan Aku akan mengenali kalian sebagai anak-anak dan ahli-ahli waris Kerajaan-Ku.

Terima kasih, kekasih-Ku, bergegaslah katakan kepada manusia mengenai Kasih-Ku dan duka-Ku. Pergi dan katakan kepada dunia mengenai segala bahagia yang dapat ditemukan makhluk ciptaan dalam Allah-nya.

Pergilah, anak-anak-Ku terkasih, sebab nyaris tiada waktu tersisa. Jalannya panjang dan berbatu-batu bagi dia yang berjalan telanjang kaki, tetapi Aku akan mengutus para malaikat-Ku untuk memendekkan jaraknya dan menyingkirkan bebatuan… Serahkanlah diri kalian tanpa menahan apapun, sebab ganjaran kalian tidak terbatas…


Apakah Suam-Suam Kuku Sesungguhnya?

PS-64
4-Nov-96
Tuhan Yesus

Aku tak hendak mengatakan kepada kalian apa yang harus kalian lakukan, sebab Aku akan selalu menghormati kehendakmu. Apa yang tak Aku kehendaki kalian lakukan adalah melalaikan waktu doa kalian dan oleh sebab itu jatuh ke dalam keadaan suam-suam kuku.

Kalian bertanya apakah suam-suam kuku sesungguhnya? Aku akan menjelaskannya kepada kalian, sebab kerap kali manusia bingung akan istilah ini. Suam-suam kuku bukanlah jiwa yang hidup dalam kejahatan; bukan pula jiwa yang melakukan dosa ringan karena kerapuhannya dan tanpa maksud untuk melakukannya, sebab tak ada seorang manusiapun yang bebas dari kesalahan-kesalahan macam ini apabila ternoda oleh dosa asal. Kalian tidak menikmati rahmat istimewa yang dianugerahkan hanya kepada Bunda-Ku, untuk sama sekali terhindar dari dosa-dosa ringan. Dosa-dosa ringan dibiarkan ada bahkan pada para santa / santo, guna menjaga agar mereka tetap rendah hati dan membuat mereka melihat bahwa jika bukan karena rahmat Allah, sama seperti mereka jatuh ke dalam kesalahan-kesalahan kecil, mereka juga dapat jatuh ke dalam kesalahan-kesalahan yang amat serius.

Aku menghendaki kalian mencerna ini baik-baik. Suatu jiwa yang suam-suam kuku adalah jiwa yang seringkali jatuh ke dalam dosa-dosa ringan, secara sadar, secara sengaja; berbohong, tindakan-tindakan tak sabar, mengumpat dengan sengaja. Sebagian orang mengatakan bahwa ini tak dapat dihindari. Itu salah; kesalahan ini dapat dihindari dengan pertolongan-Ku, oleh jiwa-jiwa itu yang berbulat hati untuk menderita bahkan relah mati daripada berbuat dosa secara sengaja, tak peduli betapa ringan dosa itu.

Renungkanlah, bacalah kembali Pesan-pesan-Ku, biarkan hati kalian bekerja. Ketahuilah bahwa setiap kebiasaan buruk membuat kalian kehilangan bahkan rasa malu, dan membutakan para pendosa begitu rupa hingga mereka tidak melihat kesalahan mereka atau kehancuran yang diakibatkannya.

Anak-anak-Ku terkasih, semua dosa mengakibatkan kebutaan dalam roh dan apabila dosa digabung dengan kebiasaan-kebiasaan buruk, kebutaan meningkat… Jadi, bandingkanlah dengan sebuah gelas yang kotor, penuh noda kotoran. Dapatkah cahaya matahari menembusinya? Demikian pula, dalam suatu hati penuh noda-noda kecil, Terang-Ku tak dapat menembus guna membuat orang itu mengerti akan jurang yang hendak dimasukinya. Ini bukan pernyataan yang dilebih-lebihkan. Manusia terus bertegar dalam kebiasaan-kebiasaan buruknya, kehilangan Terang-Ku, berjalan dari dosa ke dosa dan tersesat sebab ia tidak peduli untuk melakukan perubahan. Ia berubah menjadi seekor binatang liar tanpa akal budi yang tak mencari yang lain selain dari kenikmatan inderanya… Ia bagaikan seekor burung hering yang memberi makan dirinya dari bangkai busuk di antara cakar-cakarnya; ia lebih suka menjadi mangsa pemburu daripada meninggalkan korbannya.

Hati yang suam-suam kuku berkeras terhadap hujan rahmat surgawi dan tak dapat menghasilkan buah apa-apa darinya. Inspirasi, nurani, sesal, takut akan Allah, adalah hujan rahmat, tetapi pendosa yang terus berbuat dosa, bukannya mendapatkan buah dari hujan rahmat itu, bertobat dari dosa-dosanya dan berserah diri, melainkan terus berbuat dosa. Di sanalah jiwa mengeraskan hatin dengan terlebih lagi, dan kalian sudah tahu bahwa hati yang keras akan mengakhiri hidupnya dengan buruk.

Jiwa-jiwa yang suam-suam kuku selalu mengaku bahwa ia bersungut-sungut, berbohong, tidak sabar, singkat kata, melakukan dosa-dosa kecil, tetapi jiwa terus berdosa dan dengan demikian, berkubang kembali dalam jurang dosa, seperti sebagaian binatang yang begitu senang berkubang dalam lumpur yang paling kotor dan menjijikkan. Dan, adakah kalian tahu yang terlebih buruk? Jiwa yang terbiasa dengan dosa-dosa demikian nyaris selalu melakukan dosa yang sama, bahkan di saat ajal.

Anak-anak-Ku terkasih, Aku mencurahkan Kerahiman-Ku tetapi hingga tahap tertentu. Aku tidak menghukum; Aku menolak memberikan pertolongan rahmat istimewa di hadapan kedurhakaan yang kalian perlihatkan melawan manfaat-manfaat ilahi dan, dengan cara ini, hati manusia bersikeras. Ketahuilah bahwa Aku tidak mengeraskan hati manusia dengan mengilhami yang jahat. Tetapi sama seperti matahari mengeraskan air dan mengubahnya menjadi es, ketika, diselubungi awan, cahayanya tidak sampai ke bumi, demikian juga Aku menolak memberikan Kerahiman-Ku kepada jiwa dan bersama itu, rahmat untuk bertobat.

Tak peduli betapa kecil dosa, dosa melukai jiwa. Mari kita lihat. Jika seorang diserang oleh seorang yang jahat, pada umumnya ia tidak roboh meski tak dapat mempertahankan diri dari serangan. Tetapi jika sesudahnya ia menerima dua atau tiga serangan lagi, ia akan kehilangan kekuatan dan akhirnya akan mati. Demikian halnya dengan jiwa. Pertama dan kedua kali jiwa masih punya kekuatan untuk menolak, tetapi jika jiwa terus berdosa, musuh akan terus menyerang dan melumpuhkan segenap kekuatannya untuk menolak, dan sebuah kebiasaan buruk berubah menjadi kebutuhan untuk berdosa, sebab manusia telah menjadi budak dari nafsu itu. Demikianlah, jiwa membuat persekongkolan damai dengan dosa.


 Mereka Yang Menderita Sekarang, Menggabungkan Diri dengan Sengsara-Ku

PS-65
5-Nov-96
Tuhan Yesus

Kekasih dari luka-luka-Ku, tenanglah; renungkanlah sengsara-Ku pada malam yang ngeri di Getsemani. Kala itu Aku seorang diri, tampaknya tak ada seorang pun di sana selain Aku. Tetapi di suatu pojok, engkau bersembunyi di antara semak-semak, dan sekarang pada malam itu engkau menyertai Aku dalam Sengsara-Ku.

Dan engkau datang sedikit lebih mendekat. Matamu menatap pada-Ku dalam duka, dalam belas kasihan hebat, tetapi juga dengan kepedihan, dengan tobat dan kasih mendalam.

Segenap Catalina-Ku ada di sana malam itu… Tahukah kau apa artinya Catalina? Artinya “perempuan murni”; murni dalam tujuan, murni hati… Adakah engkau merasa lebih baik?
(Aku menangis penuh syukur dan kasih mendalam. Engkau unik, Tuhan!)

Baik, engkau membutuhkan banyak damai untuk engkau teruskan pada puteri-Ku terkasih. Katakan padanya bahwa Aku amat sangat mengasihinya, bahwa jiwa-jiwa bersahaja adalah mereka yang menampung Airmata-Ku dalam Penderaan yang paling keji sepanjang sejarah manusia. Aku menangis melalui bibir orang-orang yang bersahaja. Aku menyandarkan kepala-Ku pada dada yang rendah hati. Bagaimanakah Aku dapat melakukannya jika Aku tidak disusui oleh kerendahan hati BundaKu!

Tetapi mereka yang memanggul Salib-Ku, menolong-Ku, mereka yang mengecup pundak-Ku dan meyegarkannya - bagai balsam yang lembut - adalah orang-orang yang sama yang pada hari ini mempersembahkan penderitaan mereka, luka-luka ngeri tubuh mereka, yang dipersatukan dengan Sengsara-Ku, demi pertobatan manusia. Sesungguhnya mereka telah mendapatkan surga bagi diri mereka sendiri dan bagi orang-orang mereka.

Pergilah Catalina, pergi dan tunaikan tugas tanggung jawabmu…


Belajarlah Memberkati Mereka yang Menganiaya Engkau

PS-66
5-Nov-96
Tuhan Yesus

Kecil-Ku yang bukan apa-apa, Aku merendahkan DiriKu supaya engkau dapat mengatasi kesombonganmu dengan kerendahan hati-Ku. Terimalah Kehendak-Ku dan atasilah kemarahanmu, kesombonganmu. Engkau harus belajar untuk menanggung penghinaan dengan sabar dan penuh kasih. Belajarlah untuk memberkati mereka yang menganiaya engkau.

Senantiasalah mengucap syukur, kenalilah Kasih-Ku yang tiada taranya bagimu dan apabila engkau merasa seolah Aku menyembunyikan wajah-Ku, carilah Aku dengan kasihmu; dengan seruan-seruanmu, sebab Aku senang mengetahui bahwa Aku dicari olehmu. Berilah kepada-Ku dengan cara yang sama seperti Aku memberi kepadamu, dan berilah kepada-Ku bahkan terlebih lagi apabila engkau merasa engkau seorang diri dan Aku telah meninggalkanmu.

Pueri-Ku terkasih, Aku tidak menyembunyikan Diri sebab engkau telah menyakiti-Ku. Engkau telah menyakiti-Ku berulang-ulang kali dan Kasih-Ku terus ada. Aku menyembunyikan Diri agar engkau tunduk pada penghinaan manusia, hanya demi Kasih-Ku, agar engkau dapat mengatasi kesombonganmu dengan penghinaan orang terhadap-Ku. Engkau tak dapat mengendalikan jalan sebagaimana engkau kehendaki. Ingat bahwa engkau hanyalah debu dan jika jiwamu berharga, itu karena Aku telah mengampunimu melalui Sengsara-Ku dan Wafat-Ku…

Dengarkanlah Aku, katakan kepada putera-Ku, NN, agar ia jangan dulu membuat keputusan mengenai karya yang hendak ia lakukan, bahwa ia harus memilih dari Pesan-pesan, termasuk banyak pesan dari bulan-bulan lalu.


Datanglah Mendekat Kepada-Ku

PS-67
7-Nov-96
Tuhan Yesus

Catalina kecil, Aku ingin engkau tahu bahwa pada masa pencoban besar, kejahatan, perang dan pertikaian ini, Aku menghendaki anak-anak-Ku untuk mengenakan perlengkapan perang-Ku dan meterai Salib. Sebab itu, tempatkanlah hati kalian dalam tangan BapaKu; waspadalah terhadap setan yang senantiasa ingin membinasakan segala sukacita dan damai abadi. Kalian memiliki kehendak bebas, kalian harus memutuskan sendiri sebab Aku tidak akan pernah melanggar kebebasan masing-masing kalian.

BapaKu tahu yang manakah jalan kebahagiaan bagi tiap-tiap kalian, percayalah sepenuhnya kepada-Nya dan pergunakanlah anugerah Roh-Nya. Damai dan berusahalah untuk tidak berputus asa, teristimewa pada masa-masa pergulatan ini. Aku telah melatih kalian untuk menjadi laskar-laskar-Ku, itulah sebabnya mengapa kalian harus berdoa. Dalam banyak rumah, orang-orang tidak berdoa, seperti seharusnya, sebab keluarga-keluarga mereka adalah tabernakel-tabernakel Kasih-Ku, sebagaimana tubuh mereka adalah Bait Roh-Ku…

Setan berpikir bahwa tak seorang pun hendak mengikuti jalan-Ku sebab manusia mendamba hanya kebebasan dalam hidup fana, kesenangan-kesenangan duniawi. Jagat raya tengah berperang, kalian tak dapat melihatnya, tetapi kalian adalah sasaran dari dampaknya, sebab si jahat menghendaki kalian sebagai kurbannya.

Dalam pertentangan sengit ini, BundaKu berdoa bagi kalian dan berupaya mengajarkan kepada kalian sukacita dari hidup sejati, melalui sembah bakti, dengan mengamalkan hidup yang saleh dan bersahaja, yang berkomitmen pada kemurnian bagi Allah. Tetapi manusia menolak menempuh jalan rohani. Pahamilah, anak-anak-Ku, bahwa jika gambaran rohani yang kalian bawa dalam hati kalian adalah kalian sendiri, itu sama sekali tak ada artinya… Datanglah mendekat pada BundaKu, berdoalah bersamanya, ikutilah teladan rohaninya, hidup hening yang bersatu erat dengan Allah …


Musim Semi Kehidupan

PS-68
10-Nov-96
Tuhan Yesus

Puteri-Ku, setiap Pesan, setiap kata, setiap frasa dirancang dengan kasih yang besar dengan satu-satunya tujuan untuk membantu kalian di jalan kalian… Banyak dari anak-anak-Ku tidak percaya pada apapun. Mereka memberikan telinga yang tuli pada pengetahuan yang hendak Aku sampaikan; mereka memberikan batasan-batasan pada wahyu, nubuat, penglihatan dari orang-orang pilihan-Ku dan dengan demikian, mereka tidak memperhatikan nabi-nabi-Ku, para kudus-Ku, para visionaris dan para martir masa kini dalam hidup mereka.

Mereka tidak mengerti bahwa Aku adalah Allah yang mengajar, bahwa Aku tidak berubah, bahwa Aku terus-menerus mendatangkan musim semi kehidupan bagi mereka… Yang Aku kehendaki ialah membersihkan mereka dari kecenderungan untuk berusaha mengendalikan Kerahiman-Ku, Kasih-Ku…

Anak-anak-Ku, Aku hendak memberikan Salib-Ku kepada kalian dan Aku memintamu untuk memeluk salibmu. Kunci masuk ke dalam Kerajaan Surga adalah Salib. Tanpa Salib tak akan ada mahkota. Janganlah menolak Salib atas nama kesenangan-kesenangan dunia yang rapuh dan jahat ini.

Ketika suatu jiwa dibaptis, jiwa dilahirkan ke dalam terang kebenaran dan kemurnian. Kemudian manusia dalam tangan-tangan iblis mulai berbuat dosa dan jiwa membawa kurban, mendatangkan keputusasaan dan kecemasan melalui penghinaan. Kemudian jiwa, yang menyatakan diri tanpa belas kasihan atau cinta, dalam upaya menghindari dakwaan dari dirinya sendiri, jiwa mencari jiwa-jiwa lain yang lebih berdosa guna mulai mengkritik dan membungkam luka mereka sendiri dan dengan demikian kasih yang tercipta itu dikuburkan dalam-dalam; kasih terbaring dan terluka… Kemudian, rasa kasihan terhadap diri sendiri menghantar pada ketergantungan-ketergantungan lain, kurangnya penerimaan diri, malu dan akhirnya keputusasaan… semuanya terkecuali salib dan mereka tidak tahu bahwa salib adalah tiket untuk hari esok.

Aku datang untuk memanggil manusia, untuk mengundang manusia memulihkan komponen-komponen cinta, belas kasihan, kasih sayang, hormat, martabat jiwa manusia. Ini hanya dapat dicapai di sekolah Kasih-Ku. Tetapi jika manusia menolak undangan ini, tak ada lagi yang dapat Aku lakukan untuk menyelamatkan mereka dari diri mereka sendiri pada saat yang mengerikan ini.


Kalian adalah Sahabat-Sahabat-Ku

PS-69
19-Nov-96
Tuhan Yesus

Misionaris terkasih, Aku di sini menggenggam tanganmu sekali lagi… Apakah engkau mengasihi Aku? …
(Aku memuja-Mu, Tuhan!)

Aku begitu senang bahwa engkau mengakukan dosamu dan bahwa engkau sekarang dalam damai. Maafkan Aku, tetapi Aku harus mengujimu seperti ini guna menunjukkan kepadamu bahwa Aku tidak suka ketidaktaatan dan terlebih lagi engkau datang menyambut-Ku bahkan dengan suatu ketakpantasan dalam hatimu. Jiwamu milik-Ku, bagaimana Aku dapat tidak menghendakinya mencapai bahkan kesempurnaan yang terlebih lagi?

Sekarang hatimu bersih dan mereka membutuhkan banyak kekuatan untuk mempertahankan acara yang akan hilang itu; Aku hendak meninggalkan padamu pernyataan-pernyataan tak terbantahkan dari kepuasan-Ku dalam perkaramu.

Sekarang, jepretlah foto-foto di kamar tidurmu, di oratorium kita, lukisan-lukisan di lorong. Aku memintamu melakukannya dengan kedua kamera… Lalu ambillah buku catatanmu kembali setelah engkau kembali dari Rosario. Buatlah fotocopy dari Pesan ini saja, mengingat gentingnya waktu.

Kemudian:

Puteri, marilah kita bekerja, cukup pekerjaan untuk mendiskusikan suatu topik yang amat menyenangkan mengenai pertumbuhan makhluk ciptaan-Ku.

Semasa hidup-Ku di dunia, kaum kafir beranggapan bahwa adalah mustahil bagi manusia untuk menjadi sahabat Allah, sebab persahabatan menjadikan para sahabat setara. Aku katakan kepada mereka bahwa mereka adalah sahabat-sahabat-Ku jika mereka melakukan apa yang Aku katakan.

Sekarang Aku bertanya kepadamu: Bukankah manusia bodoh jika ingin hidup jauh dari Tuhan padahal ia dapat menikmati persahabatan dengan-Nya? Aku mencintai segenap ciptaan dan satu-satunya hal yang Aku benci adalah dosa yang menentang kehendak-Ku dan melawannya. Andai pendosa dihukum dengan hukuman badan dan juga ganjaran lima tahun penjara untuk setiap dosa yang dilakukan, pastilah ia akan berpikir dua kali sebelum berbuat dosa. Tetapi manusia begitu bodoh hingga ia tidak percaya akan api di Neraka, tempat di mana ia akan pergi untuk dibakar sepanjang kekekalan masa.

Menjadi laki-laki atau perempuan menunjukkan bahwa ia adalah suatu makhluk yang berakal budi, yang bertindak menurut akal, bukan dikendalikan nalurinya. Dan barangsiapa tidak percaya akan Neraka, katakan kepada mereka untuk membaca Ulangan 32:29 dan merenungkan masa depan dengan akal sehat itu. Dan itulah keadaan Gereja-Ku sekarang ini. Apakah engkau tahu siapakah orang-orang bijak sesungguhnya? Mereka yang hidup bagi-Ku, demi menunaikan kehendak-Ku, mereka yang mencari kemuliaan-Ku.

Begitu banyak imam dan uskup yang menganggap diri lebih bijaksana, sekarang berada di Neraka! Betapa kesombongan telah merendahkan mereka! Anak-anak malang yang tidak tahu betapa pentingnya laku silih dan adorasi Tubuh dan Darah Ilahi-Ku!... Nihil video, nisi putredinem, ossa et vermes.

Berdoalah, anak-anak-Ku. Lakukanlah silih bagi pelanggaran-pelanggaran, penghinaan-penghinaan yang Aku terima dari banyak anak-anak-Ku yang telah dikonsekrasikan…


Apa Yang Aku Miliki Bagimu adalah Kudus

PS-70
24-Nov-96
Tuhan Yesus

Si kecil-Ku yang bukan apa-apa, Misionaris agung Kasih-Ku, selamat ulang tahun, Aku menyampaikan berkat-Ku untukmu.

Aku tidaklah jauh darimu, si kecil, telah Ku-katakan kepadamu bahwa semakin sedikit engkau merasakan-Ku, semakin dekat Aku padamu… Semuanya baik-baik saja; adakah engkau tak hendak mempersembahkan penderitaan-penderitaanmu kepada-Ku? Lakukanlah lagi; engkau menghibur-Ku begitu rupa!... Aku telah mempersiapkan sesuatu yang Kudus bagimu, jadi terimalah dan dengan antusias carilah kekudusan-Ku.

Terimalah segala sesuatu dengan sabar dan, dengan demikian, membiarkan Kasih-Ku membimbingmu. Hanya Kasih-Ku yang dapat menghantarmu menuju kesempurnaan… Pertama-tama, carilah Tuhan-mu dan jika sesuatu mengalihkan perhatianmu dari doa, janganlah lakukan lagi. Tiada yang terlebih penting dari saat-saat doamu. Bersyukurlah atas segala yang Aku tawarkan kepadamu sebab engkau tak dapat menjadi kudus melalui upayamu sendiri.

Kita telah berjalan jauh sepanjang bulan-bulan ini dan sepanjang tiga tahun terakhir; betapa saat-saat akrab mesra kita lalui bersama!

Manusia harus tahu bahwa ia yang datang kepada-Ku dengan hati yang terbuka akan dinaungi dalam Kasih Kerahiman-Ku. Engkau telah mengalami ini. Apabila suatu jiwa datang kepada-Ku, tanpa memikirkan masalah-masalahnya, dengan memusatkan perhatian, ia dapat mendengar apa yang Aku bisikkan kepadanya dan ia rindu menyerahkan dirinya kepada-Ku. Kasih itu begitu kuat, hingga ia bekerjasama dengan-Ku akan memperkuat dirinya, tanpa kebebasan, sebab Aku menuntut segenap kasihnya. Di lain pihak, pengaruh dari kasih ini adalah kebebasan abadi akal budi, jiwa dan tubuh; dengan demikian, rahmat dari perasaan ini berubah menjadi intisari kemurnian.

Catalina-Ku, Kasih-Ku dan tindakannya tiada terbatas demi membebaskan jiwamu dan mengisi segala kekosongan… Adalah Kasih-Ku yang menopangmu.

Pada hari ini Aku hendak memintamu sekali lagi untuk mengikuti Kasih dengan kebebasan dan rahmat seorang anak. Engkau telah membuktikan bahwa jika engkau mengikuti Aku, tak ada yang perlu ditakutkan. Perasaan ini akan berkobar dalam dirimu dan tak akan menolak apapun sebab hatimu akan senantiasa menjadi harta pusaka-Ku.

Teruslah mengosongkan diri agar engkau dapat menerima kasih. Kosongkanlah perasaan, keinginan, semuanya yang bukan Aku. Pusatkan perhatianmu pada apa yang terjadi saat itu, bukan pada apa yang telah terjadi atau apa yang akan terjadi. Dengan cara ini, Kehendak-Ku dapat bertindak dalam dirimu.

Aku tinggal dalam semua orang, tetapi Aku menghormati kebebasan manusia. Barangsiapa membaktikan diri kepada-Ku akan dianugerahi keutamaan-keutamaan dan Aku akan membimbingnya melewati pencobaan dan pergulatan hidup; Aku membela dan melindunginya pada saat yang tepat. Kasih-Ku dipenuhi sukacita, segala kesalahan dihapuskan dalam Kasih-Ku. Kasih-Ku akan mengangkat penghukuman-penghukuman dan menghasilkan buah.

Puteri, luangkan waktu untuk mencapai kemajuan melalui doa. Jika engkau mempersembahkan jiwamu kepada-Ku, engkau tak perlu takut akan iri hati pun takut perkataan dan perbuatanmu salah. Engkau patut mengerti bahwa untuk menerima Rahmat-rahmat-Ku, engkau wajib membaktikan dirimu kepada-Ku bahkan terlebih lagi dan membaktikan diri berarti tahu dengan penuh keyakinan bahwa Aku bertindak melalui engkau demi kebaikan jiwa-jiwa yang Aku percayakan kepadamu; banyak dari antara mereka yang belum engkau jumpai.

Percayalah kepada-Ku, jangan berusaha menyenangkan semua orang sebab itu mustahil. Berusahalah menyenangkan-Ku, Yesus-mu. Biarlah rahmat-rahmat-Ku menggantikan dalam hidupmu segala yang kepadanya engkau masih bergantung.

Berilah Roh-Ku kebebasan untuk bertindak dalam dirimu. Percayalah bahwa segala yang terjadi adalah demi kebaikan jiwa-jiwa… Janganlah berusaha untuk mengerti, engkau tak akan dapat memahami bagaimana Roh-Ku bekerja dalam dirimu dan mengapa, hingga saatnya tiba ketika engkau telah mencapai tingkat tertinggi dari devosi kepada Allah.

Janganlah berharap semua orang memahamimu dalam keputusan-keputusanmu. Jika engkau telah mentaati-Ku ketika Aku katakan kepadamu untuk menyingkir sebentar, perilaku orang akan bertambah baik…

Pusatkan perhatianmu pada perkaramu sendiri dengan-Ku, Aku menghendaki orang-orang pilihan-Ku beristirahat bahkan di tengah masalah-masalah yang dihantar orang kepada mereka. Aku membutuhkanmu untuk bersiap sedia, untuk menjaga makananmu dan untuk berdoa, guna mengutusmu segera ke dalam dunia.

Pada saat ini adalah bijaksana untuk berdiam dan sendirian daripada berbicara kepada mereka yang tak hendak mendengar. Ada sesuatu yang Aku ingin engkau pahami: iri hati adalah dosa pokok dan amat umum di kalangan perempuan; engkau akan sering bertemu dengan orang-orang macam itu, dan engkau sebaiknya menghindar dari mereka. Sebaliknya, apakah yang sebaiknya kau lakukan? Berupayalah untuk tenang dan pastikan engkau memusatkan perhatian pada Kasih-Ku sebab jika kata-kata orang lain begitu berpengaruh atas dirimu, itu karena engkau masih milik dunia ini dan belum sepenuhnya membaktikan diri pada-Ku.

pesan-pesan selanjutnya...

Sumber: “The Door to Heaven”; The Great Crusade of Love and Mercy, Inc., P.O. Box 857, Lithonia, Georgia 30058 USA; www.greatcrusade.org atau www.loveandmercy.org; diterjemahkan oleh YESAYA: yesaya.indocell.net
                                                                                                                                                                                                                                                                                                           
Kesaksian Yesus dan Maria          previous  Halaman Sebelumnya     Halaman Selanjutnya  next      up  Halaman Utama