YESAYA      
Perhentian XI

YESUS DISALIBKAN


 Kami menyembah Dikau, ya Tuhan, dan bersyukur kepada-Mu, sebab dengan salib suci-Mu Engkau telah menebus dunia.


Saatnya telah tiba dan para algojo menelentangkan-Ku di atas Salib, mencengkeram dan menarik tangan-tangan-Ku agar dapat mencapai lubang-lubang yang telah dipersiapkan pada palang kayu. Sekujur Tubuh-Ku remuk, terayun-ayun dari satu sisi ke sisi lainnya dan duri-duri mahkota duri menembusi bahkan terlebih dalam ke kepala-Ku. Dengarlah dentaman pertama palu yang memaku tangan kanan-Ku … dentaman itu menggema hingga ke kedalaman bumi. Dengarlah lagi … sementara mereka memaku tangan kiri-Ku dan, di hadapan peristiwa yang demikian, surga gemetar, dan Malaikat-Malaikat prostratio. Aku menelan keheningan yang paling dalam. Tiada keluhan, ataupun erangan meluncur dari bibir-Ku, tetapi airmata-Ku yang berlinang bercampur dengan Darah yang melumuri wajah-Ku.

Setelah memaku tangan-tangan-Ku, dengan keji mereka menarik kaki-kaki-Ku…. Luka-luka-Ku terkoyak, urat-urat syaraf di kedua tangan dan lengan-Ku robek, tulang-tulang-Ku terlepas dari persendiannya…. Betapa sakit yang dahsyat!

Kedua kaki-Ku dipaku dan Darah-Ku membanjiri bumi! …

Renungkanlah Yesus-mu, yang tergantung di Salib, tanpa dapat bergerak barang sedikitpun… telanjang, hina, tanpa kehormatan, tanpa kebebasan…. Mereka telah merenggut segalanya dari-Nya! Tiada seorang pun yang berbelas kasih dan merasa kasihan atas sengsara-Nya! Ia menerima hanya siksa aniaya, olok-olok dan cemooh!


 Yesus, yang paling taat, lemah lembut dan rendah hati, kasihanilah kami.

Perhentian XII ...

Sumber: “The Stations of the Cross”; The Great Crusade of Love and Mercy, Inc., P.O. Box 857, Lithonia, Georgia 30058 USA; www.greatcrusade.org atau www.loveandmercy.org

Dipersilakan mengutip / menyebarluaskan artikel di atas dengan mencantumkan: “diterjemahkan oleh YESAYA: www.indocell.net/yesaya”