177. HAMBA CENTURION DISEMBUHKAN.
2 Juni 1945
Yesus memasuki Kapernaum dengan datang dari desa. Hanya Keduabelas bersama-Nya, bukan, hanya sebelas rasul, sebab Yohanes tidak di sana. Sambutan seperti biasanya dari khalayak ramai membentuk suatu jangkauan ekspresi yang luas, mulai ekspresi yang sama sekali sederhana dari anak-anak, ke ekspresi agak malu-malu dari para perempuan, ke ekspresi keterpikatan dari orang-orang yang disembuhkan secara mukjizat, dan mereka yang entah ingin tahu atau yang ironis. Ada cukup untuk memuaskan segala rasa. Dan Yesus menanggapi semua orang seturut bagaimana Ia disalami: dengan membelai anak-anak kecil, memberkati para perempuan, tersenyum pada mereka yang disembuhkan secara mukjizat, dan dengan hormat mendalam untuk yang lain.
Tapi kali ini rangkaian sambutan dilengkapi dengan salam dari seorang centurion dari kota itu, aku pikir. Dia menyalami-Nya: "Salam, Guru!" yang dijawab Yesus: "Kiranya Allah datang kepadamu."
Sementara orang banyak mendekat untuk melihat kelanjutan dari pertemuan itu, si centurion berkata: "Aku sudah menantikan Engkau selama beberapa hari. Engkau tidak mengenaliku sebagai salah seorang dari mereka yang mendengarkan Engkau di Gunung. Kala itu aku mengenakan pakaian sipil. Tidakkah Engkau bertanya padaku mengapa aku pergi ke sana?"
"Tidak, tapi apakah yang kau kehendaki dari-Ku?"
"Aku mendapat perintah untuk mengikuti mereka yang mengadakan pertemuan-pertemuan, sebab terlalu sering Roma harus menyesali sudah memberikan ijin pada apa yang tampak sebagai pertemuan-pertemuan jujur. Tapi melihat dan mendengarkan Engkau, aku berpikir mengenai Engkau sebagai seorang... sebagai seorang... Aku punya seorang hamba yang sedang sakit, Tuhan. Dia terbaring di rumahku, di tempat tidurnya, lumpuh akibat suatu penyakit tulang dan dia menderita hebat. Para dokter kami tidak dapat menyembuhkannya. Para dokter kalian menolak untuk datang. Aku mengundang mereka untuk datang sebab itu adalah suatu penyakit yang diakibatkan oleh udara kotor daerah ini dan kalian tahu bagaimana menyembuhkannya dengan tanam-tanaman obat dari tanah pantai di mana air menggenang sebelum diserap oleh pasir laut. Aku sangat sedih sebab dia adalah seorang hamba yang setia."
"Aku akan datang dan menyembuhkannya."
"Tidak, Tuhan-ku. Aku tidak meminta Engkau untuk bersusah payah seperti itu. Aku seorang yang tidak mengenal Allah, najis, menurut pendapat kalian. Apabila para dokter Yahudi takut menjadi najis dengan datang ke rumahku, terlebih lagi itu akan menajiskan Engkau, Yang adalah illahi. Aku tidak layak Engkau masuk ke dalam rumahku, tetapi jika Engkau mengatakan sepatah kata saja di sini, hambaku akan sembuh sebab Engkau berkuasa atas segalanya. Sekarang jika aku, yang harus tunduk pada atasan-atasanku, atasan yang utama adalah Kaisar, untuk siapa aku harus bertindak, berpikir dan bersikap seperti diperintahkan kepadaku, dapat sebaliknya memberikan perintah kepada para tentara yang ada di bawahku, dan jika aku berkata kepada seorang: 'Pergi', kepada yang lain: 'Datang" dan kepada seorang hamba: 'Lakukan itu', maka yang pertama akan pergi ke mana aku mengutusnya, yang lain akan datang sebab aku memanggilnya, dan yang ketiga akan melakukan apa yang aku perintahkan kepadanya, maka Engkau, sebab Engkau adalah Siapa Engkau, akan ditaati oleh penyakit, yang akan segera lenyap."
"Tapi penyakit itu bukanlah manusia..." sanggah Yesus.
"Pula Engkau bukanlah seorang manusia, Engkau adalah sang Manusia. Engkau, karenanya, dapat memberikan perintah pada elemen-elemen dan pada demam, sebab semuanya tunduk pada kuasa-Mu."
Beberapa tetua dari Kapernaum menarik Yesus ke samping dan berkata kepada-Nya: "Dia adalah seorang Romawi, tapi dengarkanlah dia sebab dia adalah seorang jujur yang menghormati dan membantu kita. Adalah dia yang membangun sinagoga kita dan dia telah memberikan instruksi yang keras kepada para prajuritnya untuk tidak mencemoohkan kita pada hari-hari Sabat. Karenanya, anugerahkanlah kepadanya, rahmat, atas nama kota-Mu, agar dia jangan menjadi kecewa dan marah, dan rasa sukanya terhadap kita jangan berubah menjadi dengki."
Dan Yesus, sesudah mendengarkan mereka, berbalik dan tersenyum pada si centurion dan berkata: "Pergilah terlebih dahulu dan Aku akan menyusul sesudahmu."
Tetapi centurion itu berkata sekali lagi: "Tidak, Tuhanku, aku sudah mengatakannya pada-Mu: adalah merupakan suatu kehormatan besar jika Engkau sudi masuk ke dalam rumahku, tapi aku sungguh sangat tidak layak; katakan saja sepatah kata dan hambaku akan sembuh."
"Terjadilah demikian. Pergi dan milikilah iman. Pada saat ini juga demam meninggalkan hambamu itu dan hidup mengalir kembali ke dalam tubuhnya. Berupayalah agar Hidup datang juga ke dalam jiwamu. Pergilah."
Centurion memberi hormat, lalu membungkuk dan pergi.
Yesus melihatnya pergi, kemudian berbalik kepada orang banyak yang hadir dan berkata: " Aku katakan dengan sungguh-sungguh kepada kalian bahwa Aku tidak mendapati iman yang sebegitu besar di Israel. Oh! Sungguh benar! 'Bangsa yang berjalan di dalam kegelapan telah melihat terang yang besar; mereka yang diam di negeri kekelaman, atasnya terang telah bersinar,' dan juga 'Mesias akan menaikkan panji-panji-Nya atas bangsa-bangsa dan mengumpulkan mereka.' Oh! Kerajaan-Ku! Mereka akan sungguh mengalir kepadamu dalam jumlah yang sangat besar! Lebih banyak dari semua unta-unta dari Midian dan Efa, dari orang-orang yang membawa emas dan kemenyan dari Syeba, lebih banyak dari segala kambing domba Kedar dan domba-domba jantan Nebayot, demikianlah mereka yang akan datang kepadamu dan hati-Ku akan bersukaria dengan sukacita melihat orang-orang dari seberang laut dan kekayaan dari bangsa-bangsa akan datang kepada-Ku. Pulau-pulau menanti-nantikan Aku untuk menyembah-Ku, dan anak-anak orang asing akan membangun tembok-tembok Gereja-Ku, yang pintu-pintu gerbangnya akan terbuka senantiasa untuk menerima raja-raja dan kekayaan bangsa-bangsa dan menguduskan mereka dalam Aku. Apa yang dilihat Yesaya, akan digenapi! Aku berkata kepada kalian bahwa banyak orang akan datang dari Timur dan Barat dan akan duduk bersama-sama dengan Abraham, Ishak dan Yakub di dalam Kerajaan Sorga, sementara anak-anak Kerajaan akan dicampakkan ke dalam kegelapan yang paling gelap, di sanalah akan terdapat ratap dan kertak gigi."
"Dengan demikian Engkau menubuatkan bahwa orang-orang bukan Yahudi akan setara dengan anak-anak Abraham?"
"Tidak setara, melainkan lebih besar. Kalian hanya dapat menyesali bahwa itu adalah karena kesalahan kalian. Bukan Aku, melainkan para Nabi yang mengatakannya, dan tanda-tanda sudah memperkuatnya. Sekarang sebagian dari kalian hendaknya pergi ke rumah centurion dan memastikan bahwa hambanya sudah disembuhkan seperti yang pantas bagi iman si orang Romawi itu. Ayo. Mungkin dalam rumah itu ada beberapa orang sakit yang menantikan Aku."
Yesus bersama para rasul dan sedikit orang mengarahkan langkah-Nya menuju rumah di mana Ia biasa tinggal apabila berada di Kapernaum, sementara sebagian besar orang, terdorong oleh rasa ingin tahu, bergegas menuju rumah centurion dengan membuat keributan besar.
|
|