Frustrasi dan Kerendahan Hati ~ Adakah “Doa” Kerendahan Hati?
Komentar Pater baru-baru ini mengenai frustrasi, ketidaksabaran dan perlunya kerendahan hati serta bagaimana bertumbuh di dalamnya sungguh memperdalam pemahaman dan sangat bermanfaat. Terima kasih banyak! Akan tetapi, saya ingin nasehat Pater juga mengenai “doa kerendahan hati”. Saya tahu Litani Kerendahan Hati, tetapi saya pikir mungkin ada suatu doa yang lebih pendek yang dapat sering kita daraskan, yakni sepanjang waktu! Saya akan sangat berterima kasih jika dapat ditambahkan nasehat mengenai disposisi yang diperlukan untuk doa yang demikian.
Pertanyaan ini jelas merupakan suatu inspirasi langsung dari Roh Kudus: Darimanakah lagi suatu kerinduan akan “doa kerendahan hati” dapat berasal? Saya akan berusaha membagikan beberapa pokok pikiran yang semoga dapat membantumu mengikuti inspirasi yang indah ini.
Spiritualitas Katolik Tradisional kerap menggunakan kata “actum” (= act of) ketika merujuk pada suatu tipe doa tertentu. Kalian mungkin pernah mendengar atau membaca mengenai “act of faith” (= doa iman) atau “act of hope” (= doa harapan) atau “act of love” (= doa kasih). Istilah itu berasal dari kata kerja Latin “agere,” yang memiliki bentuk past participle “actum”. Dalam bahasa Latin “Agere” mempunyai banyak arti yang berbeda, tetapi makna utama dari kata itu adalah menindakkan, memusatkan perhatian pada sesuatu. Kata Inggris “action” berasal dari akar kata ini. Jadi ketika kita melakukan suatu “act of faith,” kita mewujudkan kebajikan iman ke dalam suatu tindakan, dalam suatu cara yang sadar. Act of faith, dalam makna ini, merupakan suatu pengaktifan dari keyakinan kita, suatu penegasan yang terfokus dari persetujuan kita pada apa yang telah Allah wahyukan sebagai benar.
Act of humility merupakan suatu pengaktifan secara sadar yang sama dari kebajikan kerendahan hati, suatu penegasan yang terfokus dari ketergantungan mutlak kita pada Allah dalam kehidupan, keselamatan, dan pertumbuhan dalam segala yang baik dan sehat, jasmani dan rohani. Nalurimu bahwa mungkin ada act of humility atau doa kerendahan hati yang singkat (rumusan siap pakai yang dapat membantu kita mewujudkan penegasan sadar ini secara kerap dan penuh semangat) memang benar. Semua penulis rohani sependapat bahwa sepatutnya kita sesering mungkin mengangkat hati kepada Allah, bahkan di tengah jadwal kita yang padat. Sesungguhnya, Gereja memberikan indulgensi sebagian apabila kita mengangkat hati dan pikiran kita kepada Allah di tengah kesibukan aktivitas kita sehari-hari, bahkan meski sejenak saja. Demikianlah caranya kita dapat tinggal selaras dengan jalan surgawi kita dalam hidup.
Di akhir artikel ini, saya akan menyajikan beberapa rumusan doa kerendahan hati yang mungkin berkenan bagimu. Tetapi saya ingin menegaskan bahwa nilai dari rumusan-rumusan doa macam ini tidak terletak pada kata-kata itu sendiri. Rumusan-rumusan doa ini bukan mantera-mantera magis. Tetapi, nilainya terletak pada kemampuannya membantu kita memusatkan pikiran pada kebenaran-kebenaran mendalam yang telah Allah wahyukan kepada kita dalam Kristus. Rumusan doa itu memberi kita kata-kata untuk mengungkapkan keyakinan kita yang terdalam. Dan setiap kali kita mengungkapkan keyakinan tersebut secara sadar dan sungguh, kita memperdalam keyakinan kita. Dan dari keyakinan-keyakinan Kristiani yang mendalam dan dewasa, keutamaan dapat bertumbuh dan berkembang, sehingga kita dapat secara perlahan-lahan belajar untuk hidup dalam keselarasan yang serasi dan harmonis dengan karya Allah yang terus-menerus dalam dan melalui hidup kita.
Jadi, tentu saja, keraplah daraskan doa kerendahan hati, tetapi apabila engkau mendapati diri jatuh dalam pendarasan rutin atau sia-sia, janganlah takut untuk mengubah rumusannya, atau gunakan waktu doa harianmu untuk menyusun suatu doamu sendiri! (Ya, kita diperkenankan menulis doa-doa kita sendiri - terkadang doa-doa ini adalah yang terbaik, sebab berasal dari kedalaman pengalaman kita sendiri akan Allah).
Beberapa doa pendek yang dapat digunakan sebagai doa kerendahan hati:
Yesus, Putra Allah, kasihanilah aku, orang berdosa (dikenal sebagai Doa Yesus).
Anak Domba Allah, yang menghapus dosa dunia, kasihanilah kami! (dari Misa)
Ya Tuhan, saya tidak pantas Engkau datang pada saya, tetapi bersabdalah saja, maka saya akan sembuh (dari Misa - diadaptasi dari jawaban perwira kepada Yesus dalam Matius 8:8).
Jadikanlah hatiku tahir, ya Allah, dan perbaharuilah batinku dengan roh yang teguh (Mazmur 51:10).
Hati Kudus Yesus, aku berharap padamu! (doa yang diajarkan Yesus kepada St Margareta Maria Alacoque).
Yesus, Engkau-lah andalanku! (doa yang diajarkan Yesus kepada St Faustina).
Tuhan Yesus, aku menghendaki apapun yang Engkau kehendaki, sebab Engkau menghendakinya, sebagaimana Engkau menghendakinya, sepanjang Engkau menghendakinya (dari Doa Universal oleh Paus Klemens XI)
Mazmur 23, Mazmur 131 (mungkin kalian ingin menghafal di luar kepala Mazmur pendek nan indah ini).Pertanyaan ini jelas merupakan suatu inspirasi langsung dari Roh Kudus: Darimanakah lagi suatu kerinduan akan “doa kerendahan hati” dapat berasal? Saya akan berusaha membagikan beberapa pokok pikiran yang semoga dapat membantumu mengikuti inspirasi yang indah ini.
Spiritualitas Katolik Tradisional kerap menggunakan kata “actum” (= act of) ketika merujuk pada suatu tipe doa tertentu. Kalian mungkin pernah mendengar atau membaca mengenai “act of faith” (= doa iman) atau “act of hope” (= doa harapan) atau “act of love” (= doa kasih). Istilah itu berasal dari kata kerja Latin “agere,” yang memiliki bentuk past participle “actum”. Dalam bahasa Latin “Agere” mempunyai banyak arti yang berbeda, tetapi makna utama dari kata itu adalah menindakkan, memusatkan perhatian pada sesuatu. Kata Inggris “action” berasal dari akar kata ini. Jadi ketika kita melakukan suatu “act of faith,” kita mewujudkan kebajikan iman ke dalam suatu tindakan, dalam suatu cara yang sadar. Act of faith, dalam makna ini, merupakan suatu pengaktifan dari keyakinan kita, suatu penegasan yang terfokus dari persetujuan kita pada apa yang telah Allah wahyukan sebagai benar.
Act of humility merupakan suatu pengaktifan secara sadar yang sama dari kebajikan kerendahan hati, suatu penegasan yang terfokus dari ketergantungan absolut kita pada Allah dalam kehidupan, keselamatan, dan pertumbuhan dalam segala yang baik dan sehat, jasmani dan rohani. Nalurimu bahwa mungkin ada act of humility atau doa kerendahan hati yang singkat (runmusan yang siap pakai yang dapat membantu kita mewujudkan penegasan sadar ini secara kerap dan penuh semangat) memang benar. Semua penulis rohani sependapat bahwa sepatutnya kita sesering mungkin mengangkat hati kepada Allah, bahkan di tengah jadwal kita yang padat. Sesungguhnya, Gereja memberikan indulgensi sebagian apabila kita mengangkat hati dan pikiran kita kepada Allah di tengah kesibukan aktivitas kita sehari-hari, bahkan meski sejenak saja. Demikianlah caranya kita dapat tinggal selaras dengan jalan surgawi kita dalam hidup.
Di akhir artikel ini, saya akan menyajikan beberapa rumusan doa kerendahan hati yang mungkin berkenan bagimu. Tetapi saya ingin menegaskan bahwa nilai dari rumusan-rumusan doa macam ini tidak terletak pada kata-kata itu sendiri. Rumusan-rumusan doa ini bukan mantera-mantera magis. Tetapi, nilainya terletak pada kemampuannya membantu kita memusatkan pikiran kita pada kebenaran-kebenaran mendalam yang telah Allah wahyukan kepada kita dalam Kristus. Rumusan doa itu memberi kita kata-kata untuk mengungkapkan keyakinan kita yang terdalam. Dan setiap kali kita mengungkapkan keyakinan tersebut secara sadar, khusuk, kita memperdalam keyakinan kita. Dan dari keyakinan-keyakinan Kristiani yang mendalam dan dewasa, keutamaan dapat bertumbuh dan berkembang, sehingga kita dapat secara perlahan-lahan belajar untuk hidup dalam keselarasan yang serasi dan harmonis dengan karya Allah yang terus-menerus dalam dan melalui hidup kita.
Jadi, tentu saja, keraplah daraskan doa kerendahan hati, tetapi apabila engkau mendapati diri jatuh dalam pendarasan rutin atau sia-sia, janganlah takut untuk mengubah rumusannya, atau gunakan waktu doa harianmu untuk menyusun suatu doamu sendiri! (Ya, kita diperkenankan menulis doa-doa kita sendiri - terkadang doa-doa ini adalah yang terbaik, sebab berasal dari kedalaman pengalaman kita sendiri akan Allah).
Beberapa doa pendek yang dapat digunakan sebagai doa kerendahan hati:
Yesus, Putra Allah, kasihanilah aku, orang berdosa (dikenal sebagai Doa Yesus).
Anak Domba Allah, yang menghapus dosa dunia, kasihanilah kami! (dari Misa).
Ya Tuhan, saya tidak pantas Engkau datang pada saya, tetapi bersabdalah saja, maka saya akan sembuh (dari Misa - diadaptasi dari jawaban perwira kepada Yesus dalam Matius 8:8).
Jadikanlah hatiku tahir, ya Allah, dan perbaharuilah batinku dengan roh yang teguh (Mazmur 51:10).
Yesus, Engkau-lah andalanku! (doa yang diajarkan Yesus kepada St Faustina).
Tuhan Yesus, aku menghendaki apapun yang Engkau kehendaki, sebab Engkau menghendakinya, sebagaimana Engkau menghendakinya, sepanjang Engkau menghendakinya (dari Doa Universal oleh Paus Klemens XI)
Mazmur 23, Mazmur 131 (mungkin kalian ingin menghafal di luar kepala Mazmur pendek nan indah ini).
Damai Kristus, P John Bartunek, LC
sumber : “Frustration and Humility - Is there such thing as an `Act' of humility?” by Father John Bartunek, LC; Copyright © 2010 Catholic Spiritual Direction; http://rcspiritualdirection.com/blog
Diperkenankan mengutip / menyebarluaskan artikel di atas dengan mencantumkan: “diterjemahkan oleh YESAYA: yesaya.indocell.net atas ijin Catholic Spiritual Direction”
|