Berdoa dengan Kisah-kisah dari Perjanjian Lama
Tuhan, berilah kami kekuatan
Kitab Suci:
Elia masuk ke padang gurun sehari perjalanan jauhnya,
lalu duduk di bawah sebuah pohon arar.
Kemudian ia ingin mati, katanya:
“Cukuplah itu!
Sekarang, ya TUHAN, ambillah nyawaku,
sebab aku ini tidak lebih baik dari pada nenek moyangku.”
Sesudah itu ia berbaring
dan tidur di bawah pohon arar itu.
Tetapi tiba-tiba seorang malaikat menyentuh dia
serta berkata kepadanya: “Bangunlah, makanlah!”
Ketika ia melihat sekitarnya,
maka pada sebelah kepalanya ada roti bakar, dan sebuah kendi berisi air.
Lalu ia makan dan minum,
kemudian berbaring pula.
Tetapi malaikat TUHAN datang untuk kedua kalinya
dan menyentuh dia serta berkata: “Bangunlah, makanlah!
Sebab kalau tidak, perjalananmu nanti terlalu jauh bagimu.”
Maka bangunlah ia, lalu makan dan minum,
dan oleh kekuatan makanan itu ia berjalan
empat puluh hari empat puluh malam lamanya
sampai ke gunung Allah, yakni gunung Horeb. (1 Raja-raja 19:4-8)
Doa Mohon Kekuatan
Ya Tuhan,
hari ini
satu kamar, satu pembaringan
telah menjadi padang gurunku.
Satu hari terbaring sakit
serasa seabad lamanya.
Seperti Elia, nabimu,
Aku merasa perjalanan ini terlalu berat untukku.
Aku ingin meletakkan berat bebanku.
“Cukuplah itu!”
Utuslah malaikat penghibur-Mu
untuk menyentuh rohku yang lesu.
Berilah aku makan dengan roti keberanian,
biarlah aku minum air kehidupan.
Maka aku akan berjalan
ke mana Engkau kehendaki aku pergi,
dan melakukan apa yang Engkau kehendaki aku lakukan,
hingga aku sampai ke gunung kudus
di mana Engkau bersemayam.
Amin.
Mengapakah Tuhan Membiarkan Penderitaan Terjadi?
Kitab Suci:
Ayub mengatakan:
Apakah aku ini laut atau naga,
sehingga Engkau menempatkan penjaga terhadap aku?
Apabila aku berpikir: “Tempat tidurku akan memberi aku penghiburan,
dan tempat pembaringanku akan meringankan keluh kesahku,”
maka Engkau mengagetkan aku dengan impian
dan mengejutkan aku dengan khayal,
sehingga aku lebih suka dicekik dan mati
daripada menanggung kesusahanku.
Aku jemu, aku tidak mau hidup untuk selama-lamanya.
Biarkanlah aku, karena hari-hariku hanya seperti hembusan nafas saja.
Apakah gerangan manusia, sehingga dia Kau anggap agung,
dan Kau perhatikan,
dan Kaudatangi setiap pagi,
dan Kau uji setiap saat? (Ayub 7:12-18)
Doa Dalam Kesesakan
Tuhan,
Engkau tahu keluh kesahku.
Seperti Ayub, penderitaan menguji imanku.
Adakah Engkau telah berubah dari sahabat menjadi musuh?
Di manakah gerangan kebajikan-Mu,
keadilan-Mu dan kasih-Mu?
Aku juga ngeri akan yang terburuk:
bahwa segala janji kelegaan adalah palsu.
Di saat-saat kegelapanku yang paling kelam
pencobaanku adalah putus pengharapan.
Anugerahi aku kepercayaan kepada-Mu, ya Tuhan,
kendati segala kegentaranku.
Buatlah aku percaya bahwa Engkau adalah Allah yang setia,
yang menawarkan kekuatan untuk terus bertahan.
Tolonglah aku di masa pencobaanku,
dan bebaskanlah aku dari yang jahat.
Amin.
Penebus Kita Hidup
Kitab Suci:
Ayub mengatakan:
Ah, kiranya perkataanku ditulis,
dicatat dalam kitab,
terpahat dengan besi pengukir dan timah
pada gunung batu untuk selama-lamanya!
Tetapi aku tahu: Penebus-ku hidup,
dan akhirnya
Ia akan bangkit di atas debu.
Juga sesudah kulit tubuhku sangat rusak,
tanpa dagingku pun aku akan melihat Allah,
yang aku sendiri akan melihat memihak kepadaku;
mataku sendiri menyaksikan-Nya
dan bukan orang lain.
Hati sanubariku merana karena rindu. (Ayub 19:23-27)
Doa Agar Melihat Allah
Ya Tuhan,
sepanjang segala pencobaanku,
kegentaran dan sengsaraku,
Engkau, Penebus-ku, ada di sisiku.
Aku percaya Engkau-lah Allah-ku.
Pahatkanlah dalam lubuk jiwaku keyakinan teguh ini,
dan bantulah aku untuk berpegang padanya dalam melewati segalanya.
Seperti Ayub,
aku percaya bahwa aku akan hidup,
dan mataku sendiri akan menyaksikan-Nya,
bahkan jika aku telah lebur dalam debu.
Aku tahu: Penebus-ku hidup,
dan tanpa dagingku pun
aku akan melihat Engkau, ya Allah-ku.
Amin.
Sumber : “Companion in Illness: An Online Prayer Book from Passionist Publications”; Prayer books and commentary provided by Passionist Publications and Fr Victor Hoagland, C.P.; www.cptryon.org
Diperkenankan mengutip / menyebarluaskan artikel di atas dengan mencantumkan: “diterjemahkan oleh YESAYA: www.indocell.net/yesaya atas ijin Fr. Victor Hoagland, CP.”
|