Yesus Kristus Sahabat Dalam Sakit
Umat Kristiani berpaling kepada Yesus Kristus, yang, seperti dikisahkan dalam Injil, menyembuhkan berbagai macam penyakit. “Ke manapun Ia pergi, ke desa-desa, ke kota-kota, atau ke kampung-kampung, orang meletakkan orang-orang sakit di pasar dan memohon kepada-Nya, supaya mereka diperkenankan hanya menjamah jumbai jubah-Nya saja. Dan semua orang yang menjamah-Nya menjadi sembuh” (Mrk 6:56).
Bukan hanya orang banyak datang kepada Yesus agar disembuhkan, melainkan juga Yesus datang mendapatkan mereka. “Aku akan datang menyembuhkannya,” kata Yesus kepada perwira Romawi yang mohon agar hambanya disembuhkan (Mat 8:7). Yesus bahkan menyembuhkan orang-orang yang tidak mengenal siapa Dia (Yoh 5:1-18).
Bagaimana Yesus Menyembuhkan?
Sebagian besar disembuhkan-Nya seketika itu juga. Terkadang hanya dengan sepatah kata saja, tetapi lebih sering disertai dengan suatu gerakan yang merupakan bagian dari penyembuhan. Ia menumpangkan tangan-Nya dengan lembut ke atas orang sakit. Ia memegang tangan ibu mertua Petrus yang sakit demam (Mat 8:15); Ia memasukkan jari-Nya ke dalam telinga orang tuli (Mrk 7:33); Ia menjamah mata orang buta (Mat 20:34). Kadang kala penyembuhan tidak terjadi seketika. Injil Markus, yang mengisahkan penyembuhan seorang buta, mengatakan bahwa Yesus harus meletakkan tangan-Nya dua kali pada mata orang buta itu sebelum akhirnya ia dapat melihat dengan jelas (Mrk 8:22). Tentu saja, Yesus memilih untuk menyembuhkan dengan datang kepada mereka yang sakit, bahkan mereka, misalnya para penderita kusta, yang dihindari orang banyak.
Pergilah dalam Damai
Mengapakah Yesus menyembuhkan? Sebab Ia hendak mengenyahkan ketidakberdayaan akibat sakit. Ia melihat orang yang ketakutan, larut dalam kesedihan, putus asa, mempertanyakan Tuhan, sebagai akibat dari keadaannya yang tidak berdaya. Penyakit mendatangkan sentuhan kematian pada kehidupan manusia. Dan Yesus datang untuk membawa kehidupan. Yesus menyembuhkan demi keselamatan orang lain, demi damai sejahtera mereka, bukan demi DiriNya Sendiri. Dengan demikian, seperti dikisahkan dengan jelas dalam kisah-kisah penyembuhan, Yesus tidak melihat suatu penyembuhan sebagai tuntas hingga mereka yang menderita itu kembali ke rumah mereka dan kembali kepada sanak saudara yang mereka kenal sebelumnya.
Alasan untuk Bersukacita
Orang-orang di jaman Yesus melihat kuasa penyembuhan-Nya sebagai suatu tanda bahwa Allah melawat umat-Nya, dan mereka bersukacita. Umat Kristiani sekarang percaya bahwa Kristus yang Bangkit masih terus melakukan karya penyembuhan dan memberkati dunia kita. Suatu kali, Yesus mengutus murid-murid-Nya untuk menyembuhkan orang-orang sakit dalam nama-Nya, “Lalu pergilah mereka … dan mengoles banyak orang sakit dengan minyak dan menyembuhkan mereka” (Mrk 6:12-13). Sekarang pelayanan penyembuhan diberikan kepada setiap umat Kristiani dan merupakan tanda Gereja. Bagaimanakah pelayanan ini dilakukan pada masa sekarang? Dalam berbagai macam cara.
Dengan doa dan perayaan sakramen-sakramen.
Dengan merawat mereka yang sakit, seperti diajarkan Yesus, “ketika Aku sakit, kamu melawat Aku.”
Dengan mendukung segala upaya, baik medis maupun penelitian sosial, guna mengatasi beragam penyakit.
Dengan bekerja dalam suatu lembaga di mana perawatan kesehatan diberikan bagi siapa saja yang membutuhkannya.
Mari, Aku akan Memberi Kelegaan KepadaMu
Semasa hidup-Nya, Yesus menyembuhkan penyakit-penyakit jasmani seperti buta, tuli, beragam demam, dan orang banyak takjub akan apa yang dilakukan-Nya. Namun demikian, yang lebih penting dari penyembuhan jasmani ini adalah penyembuhan rohani manusia. Kepada seorang lumpuh yang dibawa kepada-Nya dalam sebuah tilam, Ia mengatakan, “Hai anak-Ku, dosamu sudah diampuni!” dan Ia mengangkat beban rohaninya. Maria Magdalena, yang Ia sembuhkan, menurut Kitab Suci dirasuki oleh “tujuh roh jahat.” Mungkin segala sesuatu dalam dirinya tidak beres: jasmani, moral dan rohaninya kacau. Yesus menyentuh keseluruhan dirinya: jasmaninya, akal budinya, kenangannya, perasaannya, imaginasinya. Yang terutama, Ia menyentuh hatinya.
Sesungguhnya, daya kuasa penyembuhan Yesus yang paling penting dan mulia adalah kuasa untuk memperkuat rohani kita yang lemah. Dalam Kitab Suci kita melihat dengan jelas bahwa penyembuhan-penyembuhan fisik yang dilakukan oleh Yesus terbatas; Ia tidak menyembuhkan semua orang. Tetapi Ia hendak menyembuhkan hati setiap orang.
“Marilah kepada-Ku, semua yang letih lesu dan berbeban berat, Aku akan memberi kelegaan kepadamu,” sabda Yesus. Inilah yang Ia janjikan kepada semua orang. Sebagian orang akan Ia sembuhkan, tetapi Ia akan memberi kelegaan kepada semua orang. Rahmat terpenting yang dianugerahkan Yesus, sang Penyembuh, adalah percaya, berharap dan melanjutkan hidup, apapun yang terjadi.
Jadi, kita datang kepada-Nya, mohon kesembuhan jasmani, ya, tetapi di atas segalanya, kita mohon kekuatan batin yang Yesus janjikan kepada kita.
Kumpulan sajak dan doa singkat ini dimaksudkan untuk membantu baik mereka yang menderita sakit maupun mereka yang hidup bersama orang-orang yang sakit - dengan kata lain, bagi kita semua di satu titik dalam kehidupan kita.
Sumber : “Companion in Illness: An Online Prayer Book from Passionist Publications”; Prayer books and commentary provided by Passionist Publications and Fr Victor Hoagland, C.P.; www.cptryon.org
Diperkenankan mengutip / menyebarluaskan artikel di atas dengan mencantumkan: “diterjemahkan oleh YESAYA: www.indocell.net/yesaya atas ijin Fr. Victor Hoagland, CP.”
|