YESAYA    
Edisi YESAYA   |   Bunda Maria   |   Santa & Santo   |   Doa & Devosi   |   Serba-Serbi Iman Katolik   |   Artikel   |   Suara Gembala   |   Warta eRKa   |   Yang Menarik & Yang Lucu   |   Anda Bertanya, Kami Menjawab
Katekese Singkat
Sebuah Tinjauan Singkat tentang Iman Katolik dengan ayat-ayat Kitab Suci
oleh: Romo Francis J. Peffley
Bagian III : Perintah Allah
Mengasihi dan Mengampuni

DUA PERINTAH UTAMA

I.
Kasihilah Tuhan, Allahmu, dengan segenap hatimu dan dengan segenap jiwamu dan dengan segenap akal budimu. Itulah hukum yang terutama dan yang pertama.” (Ul 6:5, Mat 22:37-39). Perintah pertama ini sejajar dengan tiga perintah pertama dari Sepuluh Perintah Allah yang diberikan kepada Musa.
II.
“Kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu sendiri.” (Im 19:18, Mat 22:37-39). Perintah yang kedua ini sejajar dengan ketujuh perintah berikutnya.


SEPULUH PERINTAH ALLAH (DEKALOG): (Kel 20:1-17, Ul 5:6-21)

“Jikalau kamu mengasihi Aku, kamu akan menuruti segala perintah-Ku.” (Yoh 14:15)

1.
Jangan menyembah berhala, berbaktilah kepada Tuhan saja, dan cintailah Tuhan lebih dari segala sesuatu. Artinya kita menyembah hanya Tuhan saja, terutama melalui doa, dan tidak mencintai sesuatu yang lain lebih daripada Tuhan.
2.
Jangan menyebut Nama Tuhan Allah dengan tidak hormat. Hormatilah nama Tuhan karena nama Tuhan itu kudus.
3.
Kuduskanlah hari Tuhan. Pada hari Minggu dan pada hari-hari pesta wajib lainnya, orang beriman berkewajiban untuk ambil bagian dalam Misa, dan janganlah melakukan pekerjaan yang dilarang pada hari itu.
4.
Hormatilah ibu bapamu. Mencintai, membantu, menghormati serta mentaati orangtua.
5.
Jangan membunuh. Kita harus merawat tubuh kita, dan tidak melukai orang lain secara tidak adil, baik secara fisik maupun dengan perkataan (Mat 5:21-26). Menyalahgunakan alkohol dan obat-obatan terlarang adalah dosa (Gal 5:21). Kita diperkenankan untuk membela diri; namun demikian, membunuh untuk membalas dendam adalah dosa. Aborsi adalah pembunuhan terhadap kehidupan yang tak berdosa (Luk 1:15, 41, 44, Mzm 139:13, Yes 13:18).
6.
Jangan berzinah. Perintah keenam ini melarang segala bentuk dosa seksual, perzinahan (Gal 5:16-24, 1Kor 6:15-20, Ef 5:5-6, Mat 15:19, Why 22:15), pikiran kotor, percabulan (Mzm 101:3, Mat 5:27, Yeh 16:25), pakaian yang tidak sopan (Yes 3:16-24, 1Tim 2:9-10, 1Pet 3:1-6), kelakuan homoseksual (Kej 19:1-29, Rom 1:24-27, 1Kor 6:9, 1Tim 1;10), penggunaan alat-alat kontrasepsi (Kej 1:28, Mzm 127:3-5, Kej 38:8-10).
7.
Jangan mencuri. Jika seseorang mencuri, ia harus membayar ganti rugi dan segera mengembalikan barang yang dicurinya kepada pemiliknya.
8.
Jangan bersaksi dusta tentang sesamamu. Berbohong, memfitnah, mencemarkan nama baik adalah dosa.
9.
Jangan mengingini isteri sesamamu. Perintah ini mengajarkan bahwa pikiran-pikiran cemar yang disengaja adalah dosa (Mat 5:27-28).
10.
Jangan mengingini milik sesamamu secara tidak adil. Kitab Suci memperingatkan kita terhadap keterikatan kepada barang-barang duniawi (Mat 19:16-30, Luk 6:20-26, 12:13-31, Yak 5;1-6).


LIMA PERINTAH GEREJA (Katekismus 2042-2043)

1.
Engkau harus mengikuti misa kudus dengan khidmat pada hari Minggu dan hari raya.
2.
Engkau harus mengaku dosamu sekurang-kurangnya satu kali dalam satu tahun.
3.
Engkau harus sekurang-kurangnya menerima komuni kudus pada waktu Paska dan dalam bahaya maut.
4.
Engkau harus merayakan hari raya wajib.
5.
Engkau harus mentaati hari puasa wajib.

Umat beriman juga berkewajiban menyumbangkan untuk kebutuhan material Gereja sesuai dengan kemampuannya.


HARI PESTA WAJIB (Katekismus 2177)

Hari Pesta Wajib adalah semua hari Minggu, dan juga: pesta Kelahiran Tuhan kita Yesus Kristus, pesta Penampakan Tuhan, pesta Kenaikan Tuhan, pesta Tubuh dan Darah Kristus, pesta Santa Perawan Maria Bunda Allah, pesta Santa Perawan Maria Dikandung Tanpa Dosa, pesta Santa Perawan Maria Diangkat ke Surga, pesta St Yosef, pesta Rasul St Petrus dan Paulus, pesta Semua Orang Kudus.  


DOSA TERHADAP ROH KUDUS  

1.
Kesombongan
Ada dua jenis kesombongan: manusia beranggapan bahwa ia dapat mencapai keselamatan tanpa bantuan dari Tuhan; atau manusia beranggapan bahwa ia dapat menerima pengampunan dari kemahakuasaan dan kerahiman Allah, tanpa bertobat, dan menjadi bahagia, tanpa jasa apa pun.
2.
Keputusasaan
Manusia berhenti mengharapkan dari Tuhan keselamatan pribadinya. Dengan demikian ia menentang kebaikan Allah, keadilan-Nya - karena Tuhan selalu setia pada janji-Nya - dan kerahiman-Nya.
3.
Ketidakpercayaan
Tidak menghiraukan kebenaran yang diwahyukan atau menolak dengan sengaja untuk menerimanya.
4.
Iri hati akan kebaikan orang lain.
5.
Kemauan keras hidup dalam dosa.
6.
Penolakan ampunan ilahi pada saat terakhir.


Kebajikan:
suatu kebiasaan baik, yaitu kebiasaan untuk melakukan yang baik dan menjauhkan diri dari yang jahat.
Kebiasaan buruk:
suatu kebiasaan buruk, yaitu kebiasaan untuk berbuat dosa.
7 Kebajikan:
kerendahan hati, kemurnian, kemiskinan, kelemahlembutan, kesederhanaan, kasih persaudaraan, ketekunan.
7 Dosa Pokok:
sombong, cabul, serakah, marah, rakus, iri hati, malas.
3 Kebajikan Ilahi:
Iman, Harapan dan Kasih (1Kor 13:13)
4 Kebajikan Pokok:
Kebijaksanaan, Keadilan, Keberaniaan dan Penguasaan diri

SALIB

Salib adalah syarat untuk mengikuti Kristus. Salib meliputi segala penderitaan serta kesulitan yang muncul akibat menolak godaan, mentaati perintah-perintah Allah, melaksanakan karya-karya belas kasih, baik jasmani maupun rohani. “Setiap orang yang mau mengikut Aku, ia harus menyangkal dirinya, memikul salibnya setiap hari dan mengikut Aku.” (Luk 9:23, 1Kor 1:18)


CONCUPISCENTIA

Concupiscentia adalah kecondongan kepada yang jahat, yaitu sifat bawaan yang kita miliki sebagai akibat dari dosa asal. Kita harus berjuang untuk melakukan yang baik dengan bantuan rahmat Allah (Kej 6:5, 8:21, Rom 7:23, 8:6, Gal 5:17).  


PENCOBAAN

Pencobaan adalah godaan untuk berbuat dosa yang berasal dari dunia, daging dan iblis (1Yoh 2:15-17). Pencobaan bukanlah dosa. Sesungguhnya, jika kita dicobai, itu pertanda bahwa kita belum berbuat dosa. Apabila kita dicobai, kita harus ingat untuk berdoa dan memikirkan ke-empat hal yang terakhir, yaitu: kematian, pengadilan, surga dan neraka (Mat 26;41). Kita tidak akan dicobai melebihi kekuatan kita, asalkan kita berdoa kepada Tuhan memohon pertolongan-Nya (1Kor 10:13, Kej 4:6-7).


IMAN DAN PERBUATAN

Iman adalah percaya kepada Tuhan, dan iman penting sekali bagi keselamatan (Ibr 11:6). “Iman adalah dasar dari segala sesuatu yang kita harapkan dan bukti dari segala sesuatu yang tidak kita lihat.” (Ibr 11:1, 1Yoh 5:4-5). Tuhan menghendaki iman yang disertai perbuatan: (Yak 2:14-26, Mat 5:17-22, 7:21-23, 16:27, 19:16-19, 25:31-46, Why 3:2, 14:13, 20:13, 1Yoh 2:4, Ef 5:5-7, Gal 5:16-21). “Bukan setiap orang yang berseru kepada-Ku: Tuhan, Tuhan! akan masuk ke dalam Kerajaan Sorga, melainkan dia yang melakukan kehendak Bapa-Ku yang di sorga.” (Mat 7:21). “Tetapi jikalau engkau ingin masuk ke dalam hidup, turutilah segala perintah Allah." (Mat 19:17-19). “Jika iman itu tidak disertai perbuatan, maka iman itu pada hakekatnya adalah mati… Jadi kamu lihat, bahwa manusia dibenarkan karena perbuatan-perbuatannya dan bukan hanya karena iman. Sebab seperti tubuh tanpa roh adalah mati, demikian jugalah iman tanpa perbuatan-perbuatan adalah mati. (Yak 2:14-26).

Kita mempunyai pengharapan dan kepercayaan yang teguh akan keselamatan melalui iman kita akan Kristus (Rom 10:9-10, Yoh 3:16, 5:24, 11:26, 17:3); namun demikian, kita tidak boleh yakin sepenuhnya bahwa kita telah selamat - kita wajib memohon rahmat Tuhan agar dapat bertahan sampai akhir (Mat 10:22, 24:13, 1Kor 4:3-5, 9:26-27, 10:12, Fil 2:12, 3;10-16, Yoh 15:6, Ibr 6:11-12, 10:26, 2Tim 2:12-13, Yeh 33:12-20, Rom 5:2, 8:24-25). Seseorang dapat menerima karunia keselamatan melalui rahmat pengudusan dan kemudian kehilangan keselamatan itu karena melakukan dosa berat (1Yoh 5:16-17, Yoh 15:6).

14 KARYA BELAS KASIH

7 Karya Belas Kasih Jasmani: (Mat 25:34-40) memberi makan mereka yang lapar, memberi minum mereka yang haus, memberi tumpangan kepada orang asing, memberi pakaian kepada mereka yang telanjang, mengunjungi orang sakit, mengunjungi orang tahanan dan menguburkan orang mati.

7 Karya Belas Kasih Rohani: mengajar (Kis 8:35-39), memberi nasehat (1 Tes 5:9-11), menghibur (Rom 12:15), mempertobatkan atau menegur orang berdosa (Kis 2:40-41, Yak 5:19-20), mengampuni semua kesalahan (Mat 18:21-22), dan menanggung dengan sabar hati (1Kor 13:5), berdoa bagi sesama, baik yang hidup maupun yang sudah meninggal (Yak 5:16, 2Mak 12:45).

sumber : MICRO CATECHISM: A Short Review of the Catholic Faith with Scripture References by Father Peffley; Father Peffley's Web Site; www.transporter.com/fatherpeffley
disesuaikan dengan: Katekismus Gereja Katolik edisi Indonesia, Propinsi Gerejani Ende 1995, Percetakan Arnoldus - Ende
Diperkenankan mengutip / menyebarluaskan artikel di atas dengan mencantumkan: “diterjemahkan oleh YESAYA: www.indocell.net/yesaya atas ijin Fr. Francis J. Peffley.”