283. MISI EMPAT RASUL DI YUDEA.
23 September 1945
Yesus sedang dalam perjalanan kembali dari suatu perjalanan apostolik di sekitar Betania. Pastilah suatu perjalanan pendek, sebab mereka tidak membawa tas makanan.
Mereka berbicara satu sama lain dengan mengatakan, "Ide Salomo, si tukang perahu, adalah ide yang bagus, Guru, bukan begitu?"
"Ya, benar."
Iskariot, tentu saja, tidak sependapat dengan yang lain: "Aku tidak melihat banyak hal baik di dalamnya. Dia memberikan kepada kita apa yang tidak lagi berguna baginya sebagai seorang murid. Tidak ada alasan mengapa dia harus dipuji..."
"Sebuah rumah selalu berguna," kata Zelot serius.
"Ya, jika itu seperti rumahmu. Tapi, apalah rumahnya? Sebuah gubuk yang tidak sehat."
"Hanya itu yang dimiliki Salomo," kata Zelot berang.
"Dan seperti dia yang bertambah usia di dalamnya tanpa gangguan kesehatan dan penyakit, kita akan bisa tinggal di sana sekali waktu. Apa yang kau harapkan? Semua rumah yang seperti rumah Lazarus?" tambah Petrus.
"Aku tidak mengharapkan apa pun. Aku tidak bisa melihat perlunya pemberian itu. Begitu kau ada di sana, kau akan bisa ke Yerikho juga. Hanya ada beberapa stadion di antara kedua tempat itu. Dan apalah artinya beberapa stadion untuk orang-orang seperti kita, yang terpaksa bekelana sepanjang waktu, seperti orang-orang yang teraniaya?"
Yesus campur tangan sebelum yang lain-lainnya kehilangan kesabaran, sebab tanda-tanda yang jelas mengindikasikan bahwa hal itu akan terjadi: "Salomo, sebanding dengan kekayaannya, telah memberikan lebih dari yang lainnya. Karena dia sudah memberikan segalanya. Dia memberikannya karena kasih. Dia memberikannya agar kita punya tempat berteduh jika kita terjebak hujan, atau banjir, di daerah yang tidak ramah itu, dan terutama kalau-kalau niat buruk orang-orang Yudea sudah menjadi begitu kuat, sehingga dia menasihati kita untuk tinggal di seberang sungai. Dan itu sehubungan dengan hadiah. Bahwa seorang murid yang sederhana, kasar, tetapi begitu setia, dan giat, telah dapat menjadi begitu murah hati, yang merupakan bukti yang jelas akan tekadnya yang teguh untuk menjadi murid-Ku demi kebaikan, telah memenuhi-Ku dengan sukacita yang besar. Aku dapat sungguh melihat bahwa banyak murid, dengan sedikit pelajaran yang telah mereka terima dari-Ku, telah mengunggulimu yang telah menerima begitu banyak. Kamu tidak dapat berkorban, terutama kau, Yudas, bahkan akan apa pun yang tanpa biaya: pendapat pribadimu. Kau mempertahankan milikmu dengan keras kepala, tanpa mau mengalah."
"Engkau telah mengatakan bahwa perjuangan melawan diri sendiri adalah yang paling sulit..."
"Dan dengan begitu kau ingin mengatakan kepada-Ku bahwa Aku salah ketika Aku katakan bahwa itu tanpa biaya. Betul begitu? Tapi kau sudah mengerti dengan benar apa yang Aku maksudkan! Menurut manusia, dan kau benar-benar seorang manusia sejati dan tulen, hanya apa yang dapat diperdagangkan yang berharga. Ego seorang tidak dapat dijual demi uang. Terkecuali... ketika seorang menjual dirinya kepada seseorang dengan berharap mendapatkan keuntungan. Suatu perdagangan gelap seperti yang ditetapkan oleh jiwa dengan Setan, bahkan terlebih buruk. Sebab itu melibatkan tidak hanya jiwa tetapi juga pikiran manusia, atau penilaian atau kebebasan, kau dapat menyebutnya sebagaimana kau suka. Ada sebagian orang celaka yang seperti itu... Tetapi untuk sementara ini, baiklah kita lupakan tentang mereka. Aku memuji Salomo sebab Aku melihat betapa baik perbuatannya. Dan itu sudah cukup."
Ada keheningan, kemudian Yesus kembali berbicara: "Dalam beberapa hari Ermasteus akan bisa berjalan tanpa masalah. Dan Aku akan kembali ke Galilea. Tetapi kamu tidak semuanya akan ikut bersama-Ku. Sebagian akan tetap di Yudea dan akan datang kemudian bersama para murid Yudea, sehingga kita semua akan bersama kembali untuk hari raya Pentahbisan Bait Allah."
"Begitu lama? Oh! Giliran siapakah itu?" para rasul saling bertanya satu sama lain.
Yesus mendengar bisik-bisik mereka dan menjawab: "Sekarang giliran Yudas anak Simon, Tomas, Bartolomeus dan Filipus. Tetapi Aku tidak mengatakan bahwa kamu harus berada di Yudea sampai hari raya Pentahbisan Bait Allah. Sebaliknya, Aku ingin kamu mengumpulkan para murid dan memberitahu mereka untuk berada di sana untuk hari raya Pentahbisan Bait Allah. Jadi sekarang kamu akan pergi dan mencari mereka, mengumpulkan mereka dan memberitahu mereka; sementara itu kamu akan mengawasi mereka dan membantu mereka dan kemudian kamu akan datang sesudah-Ku, dengan membawa bersamamu mereka yang sudah kamu dapatkan, dan dengan meninggalkan instruksi untuk yang lain-lainnya untuk datang. Kita sekarang punya teman-teman di tempat-tempat utama di Yudea dan mereka akan membantu memberitahu para murid. Dan dalam perjalananmu naik ke Galilea melalui Trans-Yordan, ingatlah bahwa Aku akan melalui Gerasa, Bozrah, Arbela, sejauh Aera; dan kumpulkan juga mereka yang tidak berani datang kepada-Ku untuk meminta mukjizat atau doktrin, dan kemudian menyesal tidak melakukannya. Bawa mereka kepada-Ku. Aku akan tinggal di Aera sampai kamu datang."
"Kalau begitu, kita sebaiknya segera berangkat," kata Iskariot.
"Tidak, kau akan berangkat sore sebelum keberangkatan-Ku dan akan tinggal bersama Yunus di Getsemani hingga keesokan harinya, dan lalu kau akan berangkat ke Yudea. Dengan demikian kau akan dapat menemui ibumu dan membantunya sekarang saat dia menjual hasil pertaniannya."
"Dia sudah belajar melakukannya sendiri sejak bertahun-tahun yang lalu."
"Tidak ingatkah kau bahwa tahun lalu dia tidak bisa melakukannya tanpamu saat panen anggur?" tanya Petrus dengan lihai.
Wajah Yudas menjadi merah padam dan dia terlihat jelek dalam kemarahan dan rasa malunya. Tetapi Yesus meniadakan setiap kemungkinan balasan dengan mengatakan: "Anak laki-laki selalu membantu dan menghibur ibunya. Dia tidak akan melihatmu lagi sampai Paskah dan setelah Paskah. Jadi pergilah dan lakukan seperti yang Aku katakan kepadamu."
Yudas tidak membalas Petrus, tetapi dia melampiaskan kemarahannya kepada Yesus: "Guru, tahukah Engkau apa yang harus aku katakan kepada-Mu? Aku mendapat kesan bahwa Engkau ingin menyingkirkanku, atau setidaknya menjauhkanku dari-Mu, sebab Engkau mencurigaiku dan Engkau dengan salah menilai bahwa aku bersalah atas sesuatu, sebab Engkau kurang kasih terhadapku, karena..."
"Yudas! Itu cukup! Aku bisa mengatakan banyak hal kepadamu. Tetapi Aku hanya mengatakan: 'Taat!'" Yesus tampak megah saat mengatakannya. Setinggi Dia, dengan mata yang bersinar-sinar, dan wajah yang khidmad, Dia membuat semua orang ketakutan...
Dan Yudas gemetar. Dia pergi ke belakang semua rasul lainnya, sementara Yesus, seorang diri, berjalan di depan mereka. Demikianlah, rombongan para rasul itu berada di antara mereka.
|
|