281. DI BAIT ALLAH MEREKA TAHU TENTANG ERMASTEUS,
YOHANES DARI EN-DOR, DAN SINTIKHE.           


21 September 1945  

Yesus sedang dalam perjalanan ke Betania bersama para rasul dan para murid. Dia sedang berbicara kepada para murid, yang Dia perintahkan untuk memisahkan diri, yakni orang-orang Yudea akan melintasi Yudea dan orang-orang Galilea naik ke Trans-Yordan untuk memaklumkan Mesias.

Perintah tersebut mendatangkan keberatan. Aku mendapat kesan bahwa Trans-Yordan punya reputasi yang kurang baik di kalangan orang Israel. Mereka membicarakannya seolah itu adalah wilayah kafir. Dan hal itu menyinggung para murid yang berasal dari daerah tersebut, di antaranya yang paling berpengaruh adalah kepala sinagoga Air Jernih dan juga seorang pemuda, yang namanya aku tidak tahu, dan keduanya dengan penuh semangat membela kota-kota dan sesama warga kota mereka.

Timoneus berkata, "Datanglah, Tuhan-ku, ke Aera, dan Engkau akan melihat bagaimana mereka menghormati-Mu di sana. Engkau tidak akan mendapati sebegitu banyak iman di Yudea sebanyak di sana. Tidak, aku tidak ingin pergi ke sana. Biarkan aku bersama-Mu dan utuslah seorang Yudea dan seorang Galilea ke kotaku. Mereka akan melihat bagaimana orang-orang di sana percaya kepada-Mu hanya dari perkataanku."

Dan si pemuda berkata, "Aku percaya bahkan tanpa melihat-Mu. Dan aku mencari-Mu sesudah ibuku memaafkanku. Tetapi aku senang untuk kembali ke sana, meskipun itu berarti ditertawakan oleh warga kota yang jahat seperti aku dulu diejek, dan dicela oleh orang-orang baik karena perilakuku di masa lalu. Tapi itu tidak masalah. Aku akan mengkhotbahkan Engkau melalui teladanku."

"Kau benar. Kau akan melakukan seperti apa yang kau katakan. Dan kemudian Aku akan datang. Dan kau, Timoneus, juga benar. Jadi Hermas akan pergi bersama Habel dari Betlehem di Galilea untuk memaklumkan-Ku di Aera, sementara kau, Timoneus, akan tetap bersama-Ku. Tapi Aku tidak ingin ada perselisihan macam itu. Kamu bukan lagi orang Yudea atau orang Galilea: kamu adalah para murid. Itu cukup. Nama itu dan misimu membuat kamu semua setara sehubungan dengan tempat lahir, kedudukan, segalanya. Dalam satu hal saja kamu mungkin berbeda: dalam hal kekudusan. Itu akan bersifat individual dan dalam ukuran yang akan dapat dicapai oleh tiap-tiapmu. Tetapi Aku ingin kamu semua memiliki ukuran yang sama: yang sempurna. Lihat para rasul? Mereka dulunya sepertimu, terpecah oleh ras dan hal-hal lainnya. Sekarang, setelah setahun lebih sedikit pengajaran, mereka hanya para rasul. Lakukan hal yang sama di antara kamu, para imam bersama dengan yang tadinya para pendosa dan orang-orang kaya dengan yang tadinya para pengemis, dan  kaum muda dengan kaum tua yang terhormat, hapuskan juga perpecahan yang disebabkan oleh asal dari wilayah ini atau itu. Sekarang kamu punya satu Tanah Air saja: Surga. Karena kamu sudah berangkat dalam perjalanan menuju Surga, masing-masing atas kehendaknya sendiri. Jangan pernah memberi kesan kepada para musuh-Ku bahwa kamu saling bermusuhan satu sama lain. Dosa adalah musuhmu, bukan yang lain."

Mereka melanjutkan perjalanan dalam diam selama beberapa waktu lamanya. Kemudian Stefanus mendekati Guru dan berkata, "Ada sesuatu yang ingin kusampaikan kepada-Mu. Tadinya aku berharap bahwa Engkau akan bertanya kepadaku, tetapi Engkau tidak bertanya. Kemarin Gamaliel berbicara kepadaku..."

"Aku melihatnya."

"Tidakkah Engkau bertanya padaku apa yang dikatakannya kepadaku?"

"Aku menunggumu mengatakannya kepada-Ku, sebab seorang murid yang baik tidak menyimpan rahasia dari Guru-nya."

"Gamaliel... Guru, mari berjalanlah bersamaku sedikit di depan..."

"Baiklah... ayo kita pergi. Tapi kau bisa mengatakannya di depan semua orang..."

Mereka menjauh beberapa yards. Stefanus memerah wajahnya ketika berkata:

"Aku harus memberikan sedikit nasihat kepada-Mu, Guru. Maafkan aku..."

"Jika itu baik, Aku akan menerimanya. Katakanlah kepadaku."

"Dalam Mahkamah Agama, mereka tahu semuanya cepat atau lambat. Mahkamah Agama adalah institusi dengan seribu mata dan seratus konsekuensi. Mereka menembus ke mana-mana, melihat semuanya dan mendengar semuanya. Mereka memiliki lebih banyak informan daripada batu bata di tembok Bait Allah. Banyak yang hidup seperti itu..."

"Memata-matai. Kau bisa katakan demikian. Itu adalah kebenarannya dan Aku tahu. Jadi? Apa yang dikatakan, kurang lebih benar, di Mahkamah Agama?"

"Semuanya... sudah dikatakan. Aku tidak tahu bagaimana mereka bisa tahu mengenai hal-hal tertentu. Aku juga tidak tahu apakah itu benar... Tetapi aku akan memberitahu Engkau secara harfiah apa yang dikatakan Gamaliel kepadaku, 'Katakan kepada Guru supaya menyuruh Ermasteus disunat atau menyuruhnya pergi untuk baiknya. Tidak perlu mengatakan yang lainnya.'"

"Sebenarnya memang tidak perlu mengatakan yang lainnya. Pertama-tama karena Aku akan pergi ke Betania hanya untuk itu dan aku akan tinggal di sana sampai Ermasteus pulih untuk bepergian lagi. Kedua karena tidak ada pembenaran yang bisa mengenyahkan prasangka dan... sikap tidak bersahabat dari Gamaliel, yang terguncang sebab ada bersama-Ku seorang yang tidak bersunat dalam anggota tubuhnya. Oh! andai dia melihat ke sekeliling dan ke dalam dirinya sendiri! Berapa banyak orang yang tidak bersunat di Israel!"

"Tapi Gamaliel..."

"Dia adalah gambaran sempurna dari Israel kuno. Dia tidak jahat, tapi... Lihat kerikil ini. Aku bisa membelahnya, tapi Aku tidak bisa membuatnya lunak. Dia seperti itu. Dia harus dihancurkan untuk bisa dibentuk ulang. Dan Aku akan melakukannya!"

"Apakah Engkau mau menentang Gamaliel? Berhati-hatilah! Dia berkuasa!"

"Menentang? Seolah dia adalah musuh? Tidak. Alih-alih melawannya, Aku akan mengasihinya, dengan memuaskan salah satu keinginan bagi otaknya yang sudah termumikan dan menebarkan padanya balsem yang akan melumerkannya untuk membentuknya kembali."

"Aku juga akan berdoa agar hal itu terjadi, sebab aku suka padanya. Apakah aku salah?"

"Tidak. Kamu harus mengasihinya dengan berdoa untuknya. Dan kau akan melakukannya. Aku yakin kau akan melakukannya. Bukan, kau akan membantu-Ku mempersiapkan balsam... Bagaimanapun, kau akan memberitahu Gamaliel, untuk menenangkannya, bahwa Aku sudah mempersiapkannya untuk Ermasteus dan bahwa Aku berterima kasih kepadanya untuk nasihatnya. Di sinilah kita berada, di Betani. Mari kita berhenti supaya Aku dapat memberkatimu semua, karena di sinilah kita akan berpisah." Dan setelah menggabungkan diri dengan kelompok besar para rasul yang berbaur dengan para murid, Dia memberkati dan membubarkan mereka semua, dengan pengecualian Ermasteus, Yohanes En-Dor dan Timoneus. Kemudian, sementara para murid berangkat, Yesus mengayunkan langkah-Nya menempuh jarak pendek ke gerbang Lazarus, yang sudah terbuka lebar untuk menyambut-Nya. Dia memasuki kebun dengan mengangkat tangan-Nya untuk memberkati rumah yang menerima-Nya, dan menuju ke taman besar di mana pemilik rumah berada bersama para perempuan saleh, yang tertawa melihat tingkah Marjiam yang berlarian sepanjang jalan dengan berhiaskan bunga-bunga mawar terakhir. Dan bersama pemilik dan para perempuan, juga ada Yusuf dari Arimatea dan Nikodemus yang keluar dari suatu jalan setapak, ketika mereka mendengar para perempuan berteriak; mereka juga adalah tamu-tamu Lazarus, untuk berdamai dengan Guru. Dan mereka semua bergegas menyongsong Guru; Maria dengan senyum-Nya yang lemah lembut, dan Maria dari Magdala dengan seruan kasihnya, "Rabuni!", dan Lazarus yang timpang, dua anggota Mahkamah Agama yang berwibawa, dan yang terakhir, para perempuan saleh dari Yerusalem dan dari Galilea: wajah-wajah keriput dan juga wajah-wajah halus dari para perempuan muda dan,  selembut wajah seorang malaikat, wajah perawan Annalea, yang memerah saat menyalami Guru.

"Apakah Sintikhe tidak di sini?" tanya Yesus sesudah salam pertama.

"Dia bersama Sara, Marcella, dan Naomi menyiapkan meja. Tapi mereka akan datang."

Dan sesungguhnya, mereka datang, bersama si tua Ester inang Yohana; dua wajah yang ditandai oleh usia dan kesedihan, di antara dua wajah yang damai tenang; dan wajah serius namun damai cemerlang dari si gadis Yunani, yang dibedakan oleh ras dan oleh sesuatu yang membuatnya berbeda.

Dan aku tidak bisa mengatakan bahwa dia adalah kecantikan yang nyata dan sejati. Namun matanya yang berwarna gelap, yang dilembutkan oleh nuansa nila yang sangat mendalam, di bawah dahi yang tinggi dan sangat menawan, adalah yang lebih mengesankan daripada tubuhnya, yang jelas lebih indah dari wajahnya. Tubuh yang ramping namun tidak ceking, yang proporsional dan memiliki gaya berjalan dan pembawaan yang gemulai. Akan tetapi adalah ekspresinya yang membuat orang terpana. Tatapan yang cerdas, jujur, mendalam, yang seolah menghirup seluruh dunia, memilahnya, menyimpan apa yang berguna, kudus, baik, dan menolak apa yang jahat; suatu tatapan yang membuat kedalamannya dicari dan dari mana jiwanya melihat keluar untuk memindai mereka yang menghampirinya. Jika benar bahwa adalah mungkin untuk mengenal seorang individu melalui matanya, aku katakan bahwa Sintikhe adalah seorang perempuan dengan penilaian yang tanpa salah dan pikiran yang jujur teguh. Dia juga berlutut bersama para perempuan lainnya dan menanti untuk berdiri sampai Guru memerintahkannya.

Yesus berjalan di sepanjang kebun nan asri hingga sejauh serambi depan rumah dan lalu memasuki aula di mana para pelayan siap melayani dengan makanan dan minuman serta membantu para tamu dalam ritual pembasuhan diri sebelum makan. Sementara semua perempuan undur diri, Yesus tinggal bersama para rasul di aula, dan Yohanes dari En-Dor dan Ermasteus pergi ke rumah Simon Zelot untuk meninggalkan tas-tas yang mereka bawa.

"Apakah pemuda yang tadi pergi bersama Yohanes - lelaki bermata satu itu - adalah orang Filistin yang telah Engkau terima?" tanya Yusuf.

"Ya, Yusuf, benar. Bagaimana kau tahu?"

"Guru... Nikodemus dan aku telah bertanya-tanya selama beberapa hari ini bagaimana kami tahu dan bagaimana, sayangnya, orang-orang lain dari Bait Allah tahu tentang itu. Faktanya adalah kita memang tahu. Sebelum hari raya Pondok Daun, dalam pertemuan yang selalu diadakan sebelum perayaan-perayaan macam itu, beberapa orang Farisi mengatakan bahwa mereka tahu pasti bahwa di antara para murid-Mu, di samping... - maafkan aku, Lazarus - para pelacur yang dikenal maupun yang tidak, dan para pemungut cukai - maafkan aku, Matius dari Alfeus -, dan mantan budak galley, ada seorang Filistin yang tidak bersunat dan seorang gadis kafir. Berkenaan dengan si gadis kafir, yang pastilah Sintikhe, orang bisa paham bagaimana hal itu diketahui, atau setidaknya menebaknya. Si orang Romawi membuat keributan besar mengenai gadis itu dan dia menjadi bahan tertawaan orang-orangnya dan orang-orang Yahudi, juga karena dia mencari gadis itu ke mana-mana, dengan mengeluh serta mengancam, dan dia bahkan menyusahkan Herodes dengan mengatakan bahwa gadis itu bersembunyi di rumah Yohana dan bahwa raja wilayah harus memerintahkan pengurus rumah tangganya untuk mengembalikan gadis itu kepada tuannya. Tetapi aneh, sangat aneh bahwasannya diketahui bahwa di antara banyak orang yang mengikuti-Mu, ada seorang Filistin yang tidak bersunat, dan seorang mantan budak galley!... Tidakkah Engkau pikir demikian?"

"Ya dan itu tidak aneh. Aku akan mengurus Sintikhe dan si mantan budak galley."

"Ya, lakukanlah. Yang terpenting, Engkau harus menyuruh Yohanes pergi. Kelompok rasul-Mu bukanlah tempat untuknya."

"Yusuf, apakah kau mungkin sudah menjadi seorang Farisi?" tanya Yesus dengan keras.

"Tidak... tapi..."

"Dan haruskah Aku mempermalukan jiwa yang sudah dilahirkan kembali, karena kebimbangan batin konyol dari paham Farisi yang paling buruk? Tidak, tidak akan! Aku akan mengurus ketenangannya. Ketenangannya, bukan ketenangan-Ku, Aku akan mengawasi penyempurnaannya seperti aku mengawasi penyempurnaan Marjiam yang tak berdosa. Sungguh, tidak ada perbedaan dalam ketidaktahuan rohani mereka! Orang mengucapkan untuk pertama kalinya kata-kata hikmat, sebab Allah telah mengampuninya, sebab dia dilahirkan kembali dalam Allah, sebab Allah telah memeluk si orang berdosa. Yang lain mengucapkan kata-kata yang sama, dengan beranjak dari masa kanak-kanak yang menyedihkan ke masa remaja, dengan diawasi oleh kasih manusia di samping kasih Allah, dan membuka jiwanya kepada matahari bagai mahkota bunga dan Matahari meneranginya dengan Diri-Nya Sendiri. Matahari-Nya: Allah. Dan orang akan mengucapkan kata-kata terakhirnya... Tak dapatkah matamu melihat bahwa dia melelahkan diri sehabis-habisnya dengan penitensi dan kasih? Oh! Betapa Aku sungguh ingin punya banyak Yohanes En-Dor di Israel dan di antara para pelayan-Ku. Aku ingin kamu juga, Yusuf dan kau, Nikodemus, punya hati yang seperti hatinya dan lebih dari itu Aku berharap si informan mempunyainya, ular jahat yang bersembunyi di bawah tampilan seorang teman dan bertindak sebagai mata-mata sebelum menjadi seorang pembunuh. Ular yang iri terhadap burung karena sayap-sayapnya, dan memasang jerat untuk mengoyakkan sayap itu dan memperbudaknya. Tidak! Burung itu akan segera berubah menjadi malaikat. Dan bahkan meski ia dapat mengoyakkannya, yang tidak akan pernah bisa dilakukannya, begitu sayap-sayap itu dikenakan pada tubuhnya yang berlendir, sayap-sayap itu akan berubah menjadi sayap-sayap setan. Setiap mata-mata adalah sudah setan."

"Tapi di mana bajingan macam itu berada? Katakan padaku supaya aku dapat segera pergi dan mencabut lidahnya," seru Petrus.

"Sebaiknya kau cabuti gigi-gigi beracunnya," kata Yudas anak Alfaeus.

"Tidak! Lebih baik mencekiknya! Jadi dia tidak akan bisa mencelakai dengan cara apa pun. Orang-orang macam itu selalu bisa membahayakan," kata Iskariot tegas.

Yesus menatap tajam padanya dan mengakhiri, "... dan selalu bisa berdusta. Tetapi tidak seorang pun yang harus melakukan apa pun terhadapnya. Tidak patut membiarkan burung itu mati guna berurusan dengan si ular. Sehubungan dengan Ermasteus, Aku akan tinggal di sini, di rumah Lazarus, hanya untuk penyunatan Ermasteus seorang - yang sekarang memeluk agama suci bangsa kita demi Aku - untuk menghindari aniaya dari orang-orang Yahudi yang berpikiran sempit. Ini adalah jalan dari gelap menuju Terang. Tetapi adalah tidak perlu membuat Terang datang ke satu hati. Tetapi aku telah setuju untuk menenangkan kerentanan Israel dan untuk menunjukkan kehendak sejati si orang Filistin untuk datang kepada Allah. Tetapi Aku katakan kepadamu, di zaman Kristus, bahwa adalah tidak perlu menjadi milik Allah. Kehendak, kasih, dan hati nurani yang benar sudah cukup. Dan bagaimanakah kita bisa menyunatkan si perempuan Yunani? Di bagian mana dari rohnya, jika dia sudah dapat merasakan Allah lebih baik daripada banyak orang di Israel? Memang benar bahwa di antara orang-orang yang hadir banyak yang berada dalam kegelapan dibandingkan dengan mereka yang dipandang rendah olehmu sebagai berada dalam kegelapan. Bagaimanapun, baik si informan maupun kamu, para anggota Mahkamah Agama, dapat memberitahu orang-orang yang bersangkutan bahwa skandal itu sudah dihapuskan mulai hari ini."

"Berkenaan dengan siapa? Ketiga-tiganya?"

"Tidak, Yudas anak Simon. Berkenaan dengan Ermasteus. Aku akan mengurus kedua lainnya. Apa kau punya hal lain yang hendak kau tanyakan kepada-Ku?"

"Tidak, Guru."

"Aku juga tidak punya hal lain yang hendak Kukatakan kepadamu. Tetapi Aku minta kau untuk mengatakan kepada-Ku, jika kau tahu, apa yang sudah terjadi pada majikan Sintikhe."

"Pilatus memulangkannya kembali ke Italia dengan kapal pertama yang ada, guna menghindari masalah dengan Herodes dan orang-orang Yahudi pada umumnya. Pilatus sedang sakit sekarang… dan sudah punya cukup banyak kekhawatiran," kata Nikodemus.

"Apakah berita itu benar?"

"Aku bisa mengeceknya, jika Engkau menginginkannya, Guru," kata Lazarus.

"Ya. Lakukanlah. Dan lalu beritahu Aku situasi yang sebenarnya."

"Bagaimanapun di rumahku Sintikhe akan aman."

"Aku tahu. Israel juga melindungi budak yang melarikan diri dari seorang majikan asing yang kejam. Tapi Aku ingin tahu."

"Dan aku ingin tahu siapa mata-mata itu, si informan, mata-mata manis kaum Farisi… dan aku mau tahu, dan ini bisa diketahui, siapa orang-orang Farisi yang mengadukan. Mari kita mendaftar nama-nama orang Farisi dan kota mereka. Yang aku maksudkan adalah orang-orang Farisi yang sudah melakukan pekerjaan hebat mengadukan, sesudah pengkhianatan salah seorang dari kita, karena kita, para murid yang lama dan yang baru, adalah satu-satunya yang mengetahui hal-hal yang terjadi; sungguh suatu karya yang indah menginformasikan kepada Mahkamah Agama perbuatan-perbuatan Guru, yang sepenuhnya benar, dan barang siapa mengatakan atau berpikir sebaliknya adalah setan dan..."

"Dan itu sudah cukup, Simon anak Yunus. Ini perintah."

"Dan aku taat, meski urat-urat hatiku akan meledak karena upaya itu. Sementara itu keindahan hari ini hilang sudah..."

"Tidak. Kenapa? Adakah yang berubah di antara kita? Begitu? O, Simon-Ku! Kemarilah di samping-Ku dan mari kita berbicara tentang apa yang baik..."

"Mereka datang untuk memberitahu kita bahwa makan malam sudah siap, Guru," kata Lazarus.

"Jadi, marilah kita pergi..."
                                                                                                                                                                                                                                                                                                           
Injil Sebagaimana Diwahyukan Kepadaku 4                 Daftar Istilah                    Halaman Utama