277. YESUS MENGUTUS KETUJUHPULUH-DUA MURID.
17 September 1945
Setelah bersantap Yesus mempersilakan pulang tamu-tamu-Nya yang adalah orang-orang miskin, dan Ia tinggal bersama para rasul dan murid-murid-Nya di kebun Maria Magdala. Mereka duduk di ujung kebun, dekat air danau yang tenang, di mana beberapa perahu layar sedang menangkap ikan.
"Mereka akan mendapatkan tangkapan yang bagus," komentar Petrus yang mengawasi mereka.
"Kamu akan mendapatkan tangkapan yang bagus juga, Simon anak Yunus."
"Aku, Tuhan-ku? Kapan? Apakah Engkau ingin aku pegi keluar dan menangkap ikan untuk makanan kita besok? Aku akan segera pergi dan..."
"Kita tidak perlu mencari makan di rumah ini. Kamu akan mendapatkan tangkapan yang bagus di masa mendatang, di medan rohani. Dan sebagian besar dari mereka akan menjadi nelayan-nelayan yang sangat baik sepertimu."
"Tidak semuanya, Tuhan?" tanya Matius.
"Tidak semuanya. Tetapi mereka yang akan bertekun dan menjadi para imam-Ku akan mendapatkan tangkapan yang bagus."
"Pertobatan?" tanya Yakobus anak Zebedeus.
"Mereka akan bertobat, mengampuni, dihantar kembali kepada Allah. Oh! begitu banyak hal."
"Dengarkanlah, Guru. Engkau katakan sebelumnya bahwa jika seorang bahkan tidak mau mendengarkan saudaranya di hadapan para saksi, maka sinagoga harus memperingatkannya. Sekarang, jika aku mengerti dengan benar apa yang telah Engkau sampaikan kepada kami sejak kita bertemu, aku pikir bahwa sinagoga akan digantikan oleh Gereja, sesuatu yang ingin Engkau dirikan. Jika demikian, ke manakah kami akan pergi supaya saudara-saudara kami yang berdegil itu dapat diperingatkan?"
"Kamu akan melakukan itu sendiri, sebab kamu akan menjadi Gereja-Ku. Jadi orang-orang percaya akan datang kepadamu, untuk minta nasihat bagi diri mereka sendiri atau nasihat bagi orang-orang lain. Akan Aku katakan kepadamu lebih jauh. Kamu tidak akan hanya bisa memberikan nasihat. Kamu akan bisa memberikan absolusi dalam Nama-Ku. Kamu akan bisa membebaskan orang-orang dari belenggu dosa dan kamu akan bisa mempersatukan dua orang yang saling mengasihi satu sama lain supaya mereka menjadi satu tubuh. Dan apa yang kamu lakukan akan sah di mata Allah, seakan Allah sendiri yang telah melakukannya. Dengan sungguh-sungguh Aku katakan kepadamu bahwa apa pun yang kamu ikat di bumi akan terikat di Surga dan apa pun yang kamu ampuni di bumi akan diampuni di Surga. Dan Aku berkata kepadamu juga, guna membuatmu memahami kuasa dari Nama-Ku, dari kasih persaudaraan dan doa, bahwa jika dua murid-Ku, dan yang Aku maksudkan dengan itu adalah mereka semua yang akan percaya kepada Kristus, berkumpul bersama untuk memohon apa pun yang benar dalam Nama-Ku, maka hal itu akan dianugerahkan kepada mereka oleh BapaKu. Sebab doa adalah suatu kekuatan yang besar, persatuan persaudaraan adalah suatu kekuatan yang besar, Nama-Ku adalah suatu kekuatan yang sangat besar dan tak terbatas dan demikian juga kehadiran- Ku di antara kamu. Dan di mana dua atau tiga orang berkumpul dalam Nama-Ku, Aku akan ada di tengah-tengah mereka, dan Aku akan berdoa bersama mereka dan Bapa tidak akan menolak apa pun bagi mereka yang berdoa bersama-Ku. Banyak yang tidak mendapatkan apa yang mereka mohonkan, sebab mereka berdoa sendirian, atau mereka memohon apa yang tidak sah, atau mereka berdoa dengan kesombongan atau dosa dalam hati mereka. Jadikan hatimu murni, supaya Aku bisa besertamu, lalu berdoa dan kamu akan didengarkan."
Petrus merenung. Yesus memperhatikannya dan bertanya kepadanya mengapa. Dan Petrus menjawab: "Aku sedang memikirkan kewajiban agung yang untuknya kami ditetapkan. Dan aku takut akan hal itu. Aku takut aku tidak dapat menunaikannya dengan pantas."
"Sesungguhnya Simon anak Yunus atau Yakobus anak Alfeus atau Filipus, dan seterusnya, tidak akan pantas melakukannya. Tetapi Petrus sang imam, Yakobus sang imam, Filipus sang imam ataupun Tomas sang imam akan melakukannya dengan sangat baik sebab mereka akan bertindak bersama dengan Kebijaksanaan Ilahi."
"Dan... berapa kalikah kami akan harus mengampuni saudara-saudara kami? Berapa kali jika mereka berdosa terhadap para imam; dan berapa kali jika mereka berdosa terhadap Allah? Sebab, jika hal-hal akan terjadi waktu itu, seperti yang mereka lakukan sekarang, mereka pasti akan berdosa terhadap kami, karena mereka begitu seringkali berdosa terhadap Engkau. Katakanlah padaku apakah aku harus selalu mengampuni atau berapa banyak kali. Misalnya, tujuh kali, atau lebih?"
"Aku tidak akan mengatakan kepadamu tujuh kali, tetapi tujuhpuluh kali tujuh. Jumlah yang tak terbilang. Sebab juga Bapa Surgawi akan mengampunimu banyak kali, begitu banyak kali, dan kamu haruslah sempurna. Jadi lakukanlah seperti yang Ia lakukan terhadapmu, karena kamu akan mewakili Allah di bumi. Dengarkanlah. Aku akan menceritakan kepadamu suatu perumpamaan yang akan membantu semua orang."
Dan Yesus, Yang dikelilingi oleh para rasul saja, di sebuah semak belukar box, pergi menuju murid-murid yang dengan hormat berkumpul di suatu ruang terbuka yang dihiasi dengan sebuah kolam penuh air jernih. Senyum Yesus seperti suatu isyarat bahwa Ia akan berbicara. Dan sementara Ia berjalan dengan langkah-langkah lambat yang panjang, sehingga dalam beberapa saat Ia telah menempuh jarak yang jauh tanpa tergesa, mereka semua bergembira dan berhimpun mengelilingi-Nya seperti anak-anak berkumpul sekeliling orang yang membuat mereka gembira. Adalah lingkaran wajah-wajah yang antusias, sampai Yesus bersandar pada sebuah pohon yang tinggi dan mulai berbicara.
"Apa yang Aku katakan sebelumnya kepada orang banyak harus digenapi olehmu yang telah dipilih dari orang banyak. Rasul Simon anak Yunus bertanya kepada-Ku, 'Berapa kali aku harus mengampuni? Kepada siapa? Kenapa?' Aku menjawabnya secara pribadi dan Aku sekarang akan mengulangi jawaban-Ku sebab adalah adil bahwa kamu juga harus tahu sekarang.
Dengarkan, berapa banyak kali, bagaimana dan mengapa kamu harus mengampuni. Kamu harus mengampuni seperti Allah mengampuni, Ia Yang mengampuni ribuan kali, jika seorang berdosa ribuan kali dan bertobat. Asalkan Ia melihat bahwa dalam diri orang tersebut tidak ada kemauan untuk berbuat dosa, tidak mengejar apa yang membuat orang berdosa dan bahwa dosa hanyalah hasil dari kelemahan manusia. Dalam kasus secara sukarela berdegil dalam dosa, tidak dapat ada pengampunan atas dosa melawan Hukum. Tetapi sehubungan dengan kesedihan yang diakibatkan oleh dosa-dosa macam itu atas dirimu secara pribadi, maka kamu harus mengampuninya. Selalu ampuni orang-orang yang menyakitimu. Ampunilah, supaya kamu dapat diampuni, karena kamu telah berdosa juga terhadap Allah dan saudara-saudaramu. Pengampunan membuka Kerajaan Surga baik bagi dia yang diampuni maupun bagi dia yang mengampuni. Adalah seperti apa yang terjadi pada seorang raja dan para pelayannya.
Seorang raja ingin membuat perhitungan dengan para pelayannya. Dia memanggil mereka seorang demi seorang, dimulai dari mereka yang berada di posisi tertinggi. Ada seorang yang berhutang kepada raja sepuluh ribu talenta. Tetapi pelayan itu tidak dapat membayar kembali uang muka yang sudah diberikan raja kepadanya untuk membangun rumahnya dan membeli segala jenis barang, sebab pada kenyataannya, karena banyak alasan yang kurang lebih dapat dibenarkan, dia tidak menggunakan uang hasil pinjamannya secara cermat untuk tujuan itu. Raja dan tuannya itu murka atas kemalasan dan ingkar janjinya, dan memerintahkan supaya dia, istrinya, anak-anaknya beserta semua harta miliknya dijual sampai dia melunasi hutangnya. Tetapi pelayan itu tersungkur di kaki raja dan dengan menangis memohon dengan sangat kepadanya, 'Sudi bebaskanlah aku. Bersabarlah sedikit lagi dan aku akan melunasi semua hutangku kepadamu hingga ke sen terakhir.' Raja tergerak hatinya oleh belas kasihan - ia adalah raja yang baik - dan tak hanya mengabulkan permohonannya, malahan ketika ia mendengar bahwa penyakit telah menjadi penyebab dari kekurangcermatannya dan ketakmampuannya untuk membayar, ia juga menghapuskan hutangnya.
Pelayan itu pergi dengan gembira. Tetapi dalam perjalanan keluar, dia berpapasan dengan seorang pelayan lain, seorang rekan miskin, yang kepadanya dia meminjamkan seratus dinar yang diambilnya dari sepuluh ribu talenta yang diterimanya dari raja. Sebab dia merasa yakin akan perlindungan raja, dia pikir segalanya diperkenankan baginya, dan dia mencekik rekan yang malang itu dengan berkata: 'Bayar hutangmu kepadaku.' Dengan sia-sia rekan itu membungkuk seraya menangis untuk mencium kakinya sambil memohon dengan sangat: 'Kasihanilah aku sebab banyak kemalangan menimpaku. Bersabarlah sedikit lagi dan aku akan melunasi semuanya kepadamu hingga sen terakhir.' Pelayan yang kejam itu memanggil para milisi dan memerintahkan agar orang malang itu dijebloskan ke dalam penjara sampai dia mengambil keputusan dan melunasi hutangnya, atau dia akan kehilangan kebebasan atau bahkan nyawanya.
Teman-teman lelaki malang itu mengetahuinya, dan sebab sangat marah, mereka pergi dan melaporkan kepada raja dan tuan mereka, yang, setelah mendengar berita itu, memerintahkan supaya pelayan yang tak berbelaskasihan itu dibawa ke hadapannya, dan dengan menatapnya tajam raja berkata: 'Kamu pelayan yang jahat, aku sudah lebih dulu menolongmu, supaya kamu bisa berbelaskasihan, supaya kamu bisa menjadi seorang kaya, maka aku membantumu dengan menghapuskan hutangmu ketika kamu meminta dengan sangat kepadaku untuk bersabar. Kamu tidak berbelaskasihan kepada sesama rekanmu, sementara aku, seorang raja, begitu berbelaskasihan kepadamu. Mengapa kamu tidak memperlakukan rekan sesama pelayan seperti aku memperlakukanmu?'
Dan dalam murkanya, dia menyerahkan pelayan itu kepada para sipir penjara untuk menahannya sampai dia melunasi semuanya, dengan berkata: 'Seperti dia tidak berbelaskasihan kepada orang yang berhutang sangat sedikit kepadanya, sementara dia mendapatkan begitu banyak belas kasihan dariku yang adalah seorang raja, maka aku tidak lagi berbelaskasihan kepadanya.'
Dan begitulah bagaimana BapaKu akan menanganimu jika kamu tidak berbelas kasih terhadap saudara-saudaramu, jika kamu lebih bersalah dari seorang percaya, sesudah menerima begitu banyak dari Allah. Ingatlah bahwa adalah kewajibanmu untuk menjadi lebih sempurna dari orang-orang lainnya. Ingatlah bahwa Allah memberimu suatu harta yang mulia di muka, tetapi Ia ingin kamu memberikan pertanggung jawaban untuk itu. Ingatlah bahwa tidak seorang pun harus dapat memberikan kasih dan pengampunan sepertimu.
Janganlah kamu menjadi pelayan yang menuntut banyak untuk dirimu sendiri dan tidak memberikan apa pun kepada mereka yang meminta pertolonganmu. Seperti yang kamu perbuat kepada orang-orang lain, demikianlah akan dilakukan kepadamu. Dan kamu akan diminta untuk memberikan pertanggungjawaban mengenai bagaimana orang-orang lain bersikap, jika mereka telah dihantar kepada kebaikan atau kejahatan melalui teladanmu. Oh! Jika kamu sudah menguduskan orang, kemuliaanmu di Surga akan sangat luar biasa! Tetapi, sebaliknya, jika kamu adalah perusak atau hanya lamban saja dalam pengudusan, kamu akan dihukum berat.
Aku katakan sekali lagi kepadamu: jika ada di antara kamu yang tidak ingin menjadi korban dari misinya sendiri, biarkan dia pergi. Tapi jangan biarkan dia jatuh di dalamnya. Yang Aku maksudkan: jangan biarkan dia jatuh dalam apa yang merusak kesempurnaannya sendiri dan kesempurnaan orang lain. Dan biarkan dia memiliki Allah sebagai sahabatnya, selalu ampunilah saudara-saudaramu yang lemah dari hatimu. Maka tiap-tiap dari kamu, yang mengampuni demikian, akan diampuni oleh Allah Bapa.
Masa tinggal kita telah berakhir. Saat Pondok Daun sudah dekat. Kepada mereka yang kepada-Nya Aku berbicara secara terpisah pagi ini, mulai besok akan mendahului-Ku memaklumkan-Ku kepada orang banyak. Mereka yang tinggal janganlah berkecil hati. Aku telah menahan sebagian dari mereka untuk alasan-alasan yang bijaksana, bukan karena Aku meremehkan mereka. Mereka akan tinggal bersama-Ku dan Aku akan segera mengutus mereka seperti Aku sekarang mengutus ketujuhpuluh dua murid pertama.
Panenan berlimpah, tetapi para pekerjanya terlalu sedikit dibandingkan dengan apa yang dibutuhkan. Jadi akan ada pekerjaan untuk semua orang. Tetapi itu belum cukup. Jadi, tanpa merasa cemburu, mintalah kepada Tuhan yang empunya panenan untuk mengirimkan pekerja-pekerja baru bagi panenan-Nya. Sementara itu, kamu bisa pergi. Selama beberapa hari terakhir, para rasul dan Aku telah menyelesaikan pengajaran untukmu tentang pekerjaan yang harus kamu lakukan, dan Aku telah mengulangi untukmu apa yang telah Aku katakan kepada Keduabelas rasul sebelum mengutus mereka.
Seorang dari antaramu bertanya kepada-Ku: 'Bagaimana aku akan menyembuhkan dalam Nama-Mu?' Selalu sembuhkan roh terlebih dahulu. Janjikan kepada orang-orang yag sakit Kerajaan Allah jika mereka dapat percaya kepada-Ku, dan begitu kamu telah memastikan iman mereka, perintahkan penyakit itu untuk pergi dan penyakit itu pun akan pergi. Dan lakukan yang sama kepada mereka yang jiwanya sakit. Bangkitkanlah iman mereka terlebih dahulu. Melalui perkataan yang baik ilhami mereka dengan Harapan. Aku kemudian akan datang untuk menganugerahi mereka Kasih Ilahi, seperti yang Aku masukkan ke dalam hatimu sesudah kamu percaya kepada-Ku dan berharap akan Kerahiman. Dan janganlah takut kepada orang ataupun kepada setan. Mereka tidak akan menyakitimu. Satu-satunya hal yang harus kamu takuti ialah: sensualitas, kesombongan, ketamakan, yang melaluinya kamu akan menyerahkan dirimu sendiri kepada Setan dan orang-orang jahat, yang juga ada.
Oleh karena itu pergilah, mendahului Aku di sepanjang jalan ke Yordan. Dan ketika kamu tiba di Yerusalem, pergi dan bergabunglah dengan para gembala di lembah Betlehem, dan datang bersama mereka kepada-Ku, di tempat yang kamu tahu, dan kita akan bersama-sama merayakan perayaan suci, dan lalu kita akan kembali ke pelayanan kita dengan lebih bersemangat dari sebelumnya.
Pergilah dalam damai. Aku memberkatimu dalam Nama kudus Tuhan."
|
|