265. YOHANES PEMBAPTIS MENGUTUS MURID-MURIDNYA UNTUK MENANYAI YESUS APAKAH IA ADALAH MESIAS.
29 Agustus 1945
Yesus sendirian bersama Matius, yang karena kakinya sakit, tidak dapat pergi dan mewartakan bersama yang lain-lainnya. Orang-orang sakit dan khalayak ramai yang antusias mendengarkan doktrin Injil sudah memadati teras dan area kosong kebun sayur-mayur dan buah-buahan, untuk mendengarkan Yesus dan mendapatkan pertolongan.
Yesus mengakhiri pembicaraan-Nya dengan mengatakan: "Kita sudah merenungkan bersama perkataan Salomo yang termasyhur: 'Kekuatan terbesar terletak pada kelimpahan kebenaran' dan Aku sekarang mendesak kamu untuk memiliki kelimpahan yang demikian, sebab itu adalah uang untuk masuk ke dalam Kerajaan Surga. Beradalah dalam damai-Ku dan kiranya Allah sertamu." Ia lalu berbalik kepada mereka yang miskin dan yang sakit - dalam banyak kasus, orang yang sama sekaligus miskin dan sakit - dan Ia dengan lemah lembut mendengarkan apa yang mereka katakan kepada-Nya, Ia membantu dengan uang, menasehati dengan perkataan, menyembuhkan dengan menumpangkan tangan-Nya dan dengan perkataan-Nya. Matius, yang berada di samping-Nya, mengurus amal kasih dalam bentuk uang.
Yesus dengan penuh perhatian mendengarkan seorang janda miskin yang dengan menangis menceritakan kepada-Nya tentang kematian mendadak suaminya, seorang tukang kayu, di bengkel kerjanya, beberapa waktu sebelumnya: "Aku berlari kemari untuk mencari Engkau, dan semua sanak dari suamiku yang meninggal mendakwaku sebagai tidak pantas dan keras hati dan sekarang mereka mengutukiku. Tetapi aku datang kemari sebab aku tahu bahwa Engkau dapat membangkitkan orang dari mati dan aku juga tahu bahwa andai aku menemukan-Mu, maka suamiku pasti sudah dibangkitkan kembali. Tetapi kala itu Engkau tidak di sini… Dia sekarang sudah dimakamkan dua minggu… dan aku di sini bersama lima anak… Sanak kami membenciku dan tidak menolongku. Aku punya beberapa pohon zaitun dan pohon anggur. Hanya sedikit, tetapi akan dapat memberiku roti selama bulan-bulan musim dingin, andai aku dapat mempertahankannya hingga masa panen. Tetapi aku tidak punya uang, sebab suamiku sakit selama beberapa waktu lamanya dan hanya dapat sangat sedikit bekerja dan dia makan dan minum bahkan terlalu banyak untuk menopang dirinya sendiri. Dia biasa mengatakan bahwa anggur baik untuknya… tapi itu mendatangkan dua kali lipat masalah sebab anggur membunuhnya dan menghabiskan seluruh tabungan kami, yang sudah sangat sedikit sebab pekerjaannya. Dia baru hendak menyelesaikan sebuah kereta dan sebuah lemari dan ada padanya pesanan untuk dua tempat tidur, beberapa meja dan rak. Tetapi sekarang… Pekerjaannya itu belum selesai dan putraku masih belum genap delapan tahun. Aku akan kehabisan uang… Aku akan harus menjual perkakas dan kayu-kayunya. Aku tidak dapat menjual kereta dan lemarinya dalam keadaan demikian, meski hampir selesai, dan aku akan harus menjadikannya kayu bakar. Dan uang tidak akan cukup, sebab aku, ibuku yang sudah lanjut usia, yang juga sakit, dan kelima anak seluruhnya tujuh orang… Aku akan menjual kebun anggur dan pepohonan zaitun… Tetapi Engkau tahu seperti apa dunia itu… Mereka merampokmu ketika mereka tahu bahwa engkau sangat membutuhkan uang. Katakanlah padaku, apakah yang harus aku lakukan? Aku ingin mempertahankan bengkel dan perkakasnya untuk putraku, yang sudah dapat melakukan beberapa pekerjaan dengan kayu… dan aku ingin mempertahankan tanah untuk bertahan hidup dan sebagai mas kawin untuk putri-putriku…"
Yesus mendengarkan itu semua ketika keributan khalayak ramai memperingatkan-Nya bahwa sesuatu tengah terjadi. Ia berbalik dan melihat tiga orang laki-laki yang menerobos orang banyak dengan sikut mereka. Ia berpaling kembali kepada si janda untuk bertanya: "Di mana engkau tinggal?"
"Di Khorazim, dekat jalan ke sumber air Hangat. Sebuah rumah rendah di antara dua pohon ara."
"Baiklah. Aku akan datang dan menyelesaikan kereta dan lemari dan kau akan dapat menjualnya kepada mereka yang memesannya. Nantikan Aku besok saat fajar."
"Apa? Engkau akan bekerja untukku!" perempuan itu tercekik kerongkongannya sebab tercengang.
"Aku akan memulai kembali pekerjaan-Ku dan memberimu damai. Dan sementara itu Aku akan memberikan suatu pengajaran mengenai cinta kasih kepada orang-orang Khorazim yang tidak punya hati."
"Ya! Mereka tidak punya hati! Andai saja Ishak tua di sana! Dia tidak akan membiarkanku mati kelaparan. Teetapi dia sudah kembali ke Abraham…"
"Jangan menangis. Jangan khawatir. Ini apa yang kau butuhkan hari ini, Aku akan datang besok. Pergilah dalam damai."
Perempuan itu membungkuk untuk mencium jubah-Nya dan dia agaknya merasa lega ketika dia beranjak pergi.
"Guru yang kudus tiga kali lipat, bolehkah aku menyalami-Mu?" tanya salah seorang dari ketiga laki-laki yang baru saja tiba dan sudah berhenti dengan hormat di belakang Yesus, menantikan-Nya mengakhiri pembicaraan dengan si perempuan, dan dengan demikian mendengar janji Yesus. Laki-laki yang menyalami Yesus itu adalah Menahem.
Yesus berbalik dan dengan tersenyum berkata: "Damai sertamu, Menahem! Jadi, kau sudah ingat pada-Ku?"
"Selalu, Guru. Dan aku sudah merencanakan untuk datang menemui-Mu di rumah Lazarus atau di Taman Getsemani dan tinggal bersama-Mu. Tetapi Pembaptis telah ditangkap sebelum Paskah. Dia ditangkap kembali karena pengkhianatan dan aku takut kalau-kalau Herodias memerintahkan orang kudus itu dibunuh selama absennya Herodes, yang sudah pergi ke Yerusalem untuk Paskah. Herodias menolak pergi ke Sion untuk Perayaan dengan mengatakan bahwa dia tidak sehat. Memang benar, dia sakit… sakit dengki dan cabul… Aku di Machaerus untuk mengontrol situasi dan mengecek perempuan jahat yang sanggup membunuh dengan tangannya sendiri itu… Dan dia tidak melakukannya sebab dia takut kehilangan favoritisme Herodes yang - entah karena dia takut atau dia percaya, membela Yohanes - membatasi tindakannya dengan menahannya di penjara. Herodias sekarang sudah meloloskan diri dari panas menyengat di Machaerus dan dia sudah pergi ke sebuah kastil miliknya sendiri. Jadi, aku datang bersama teman-temanku ini yang adalah murid-murid Yohanes. Dia mengutus mereka supaya mereka dapat mengajukan beberapa pertanyaan pada-Mu. Dan aku menggabungkan diri dengan mereka."
Ketika orang banyak mendengar laki-laki itu berbicara mengenai Herodes dan mereka tahu siapa itu yang berbicara, mereka merapat penuh ingin tahu sekeliling kelompok kecil Yesus dan ketiga orang itu.
"Apa yang ingin kamu tanyakan pada-Ku?" tanya Yesus sesudah bertukar salam dengan kedua pribadi serius itu.
"Sebaiknya kau yang berbicara, Menahem, sebab kau tahu semuanya dan kau lebih ramah," kata seorang dari keduanya.
"Baiklah, Guru. Engkau pasti mengerti jika karena kasih yang berlebihan maka para murid ini menatap curiga pada Ia Yang mereka percaya adalah antagonis atau pengambil alih posisi guru mereka. Para murid-Mu melakukannya juga seperti para murid Yohanes. Itu adalah kecemburuan yang dapat dimengerti yang membuktikan segenap kasih dari para murid untuk gurunya… Aku… tidak memihak, dan mereka yang bersamaku ini dapat menegaskannya, sebab aku mengenal Engkau dan Yohanes dan aku mengasihi kamu berdua dengan keadilan, sebegitu rupa hingga, meski aku mengasihi Engkau sebagaimana Engkau adanya, aku lebih memilih untuk mengurbankan diriku dan tinggal bersama Yohanes, sebab aku menghormatinya juga sebagaimana dia adanya, dan pada saat sekarang ini, sebab dia ada dalam bahaya yang lebih besar daripada-Mu. Sekarang, karena kasih mereka, yang dipermasalahkan kaum Farisi karena dengki, mereka meragukan bahwa Engkau adalah Mesias. Dan mereka mengatakannya kepada Yohanes dengan berpikir bahwa mereka akan memenuhinya dengan sukacita ketika berkata: 'Sepanjang menyangkut kami, engkaulah Mesias. Tidak ada yang dapat lebih kudus daripada engkau.' Tetapi Yohanes mengecam mereka dengan menyebut mereka terutama sebagai penghujat, dan lalu, sesudah mencela mereka, dia dengan lebih lembut menjelaskan berbagai fakta yang membuktikan bahwa Engkau-lah Mesias sejati. Pada akhirnya, ketika ia sadar bahwa mereka masih belum yakin, dia mengambil dua dari mereka, yakni kedua orang ini, dan berkata: 'Pergilah kepada-Nya dan katakan kepada-Nya dalam namaku: "Apakah Engkau Ia Yang akan datang, atau haruskah kami menantikan yang lain?"' Dia tidak mengutus para murid gembala, sebab mereka percaya dan akan sia-sia sajalah mengutus mereka. Tetapi dia memilih di antara mereka yang ragu untuk datang menghampiri-Mu, supaya perkataan mereka dapat menghilangkan keraguan rekan-rekan mereka. Aku membawa mereka kemari supaya aku dapat menemui-Mu juga. Begitulah. Aku mohon pada-Mu untuk menyingkirkan keraguan mereka."
"Tetapi, janganlah berpikir bahwa kami memusuhi-Mu, Guru! Perkataan Menahem mungkin akan membuat-Mu berpikir demikian. Kami… Kami sudah mengenal Pembaptis selama bertahun-tahun dan kami selalu melihatnya sebagai seorang kudus, peniten, terinpirasi. Engkau… kami mengenal-Mu hanya lewat perkatan orang-orang lain. Dan Engkau tahu bagaimana nilai perkataan orang… Perkataan orang membangun dan menghancurkan nama baik dan puji-pujian dengan sangat kontras antara mereka yang meninggikan dan mereka yang menjatuhkan, sebagaimana segumpal awan dibentuk dan diserakkan oleh angin yang berlawanan arah."
"Aku tahu. Aku membaca dalam jiwamu dan matamu, bisa membaca kebenaran dalam apa yang di sekelilingmu, sama seperti telingamu yang mendengar percakapan-Ku dengan si janda. Itu hendaknya cukup untuk meyakinkanmu. Tetapi Aku katakan kepadamu: lihatlah mereka yang ada di sekeliling-Ku. Tidak ada yang kaya, atau yang riang gembira atau yang menghebohkan di sini; melainkan hanya yang miskin, yang sakit, orang-orang Israel yang jujur yang antusias untuk mengenal Sabda Allah. Tidak lebih. Orang ini, orang itu, perempuan ini, dan gadis kecil itu, orang tua itu, mereka sakit pada waktu datang kemari, dan sekarang mereka baik dan sehat. Tanyailah mereka dan mereka akan mengatakan kepadamu apa tadinya masalah mereka, bagaimana Aku menyembuhkan mereka dan bagaimana perasaan mereka sekarang. Lakukanlah. Dan sementara itu Aku akan berbicara kepada Menahem," dan Yesus hendak undur diri.
"Tidak, Guru. Kami tidak meragukan perkataan-Mu. Hanya saja berilah kami suatu jawaban untuk disampaikan kepada Yohanes, agar dia tahu bahwa kami sudah kemari, dan dengan dasar itu dia dapat meyakinkan rekan-rekan kami."
"Pergi dan laporkan ini kepada Yohanes: 'Yang tuli mendengar; gadis ini tuli dan bisu. Yang bisu berbicara; dan laki-laki itu bisu sejak dilahirkan. Yang buta melihat."' Sobat, kemarilah. Katakan kepada orang-orang ini apa yang tadinya jadi masalahmu," kata Yesus menggamit lengan seorang laki-laki yang disembuhkan secara mukjizat.
Laki-laki itu berkata: "Aku seorang tukang batu dan satu timba penuh kapur mentah jatuh menimpa wajahku dan membakar kedua mataku. Selama empat tahun aku dalam kegelapan. Mesias membasahi mataku yang kering dengan ludah-Nya dan kedua mataku menjadi lebih segar dibandingkan ketika aku masih berusia duapuluh tahun. Semoga Ia diberkati untuk itu."
Yesus melanjutkan berbicara: "Dan bersama dengan yang buta, yang tuli, yang bisu yang sudah disembuhkan, yang timpang berjalan tegak, yang pincang berlari. Di sana ada laki-laki tua itu, beberapa saat yang lalu dia mengidap kontraksi, sekarang dia setegak pohon palma di padang gurun, dan selincah rusa. Penyakit-penyakit yang paling serius disembuhkan. Perempuan, apakah tadinya masalahmu?"
"Aku bermasalah dengan payudaraku sebab memberikan terlalu banyak air susu kepada mulut-mulut yang rakus. Dan sakitku merusak tidak saja payudaraku tetapi juga hidupku. Lihatlah sekarang," dan dengan membuka bajunya dia memperlihatkan payudaranya yang sehat dan menambahkan: "Tadinya ada satu borok besar, seperti bisa kamu lihat dari gaunku yang masih basah oleh nanah. Sekarang aku akan pulang ke rumah untuk mengenakan pakaian yang bersih dan aku merasa kuat dan bahagia. Padahal baru saja kemarin aku merasa di ambang ajal dan aku dibawa kemari oleh teman-teman yang berbelas-kasihan, dan aku begitu sedih… sebab anak-anakku akan ditinggalkan sendirian tanpa ibu. Pujian kekal bagi Sang Juruselamat!"
"Kamu dengar? Dan kamu dapat bertanya pada kepala sinagoga kota ini sehubungan dengan kebangkitan putrinya dari mati, dan dalam perjalananmu kembali ke Yerikho, pergilah ke Nain, dan bertanyalah mengenai pemuda yang dibangkitkan kembali di hadapan seluruh kota ketika mereka hendak memasukkannya ke dalam kuburnya. Dengan demikian kamu akan bisa melaporkan bahwa yang mati dibangkitkan kembali dari maut. Kamu akan bisa menemukan di banyak tempat di Israel bahwa sejumlah besar penderita kusta telah disembuhkan, tetapi jika kamu mau pergi ke Sicaminon, kamu akan menemukan banyak mereka di antara para murid, jika kamu mau mencarinya. Oleh karena itu, katakan kepada Yohanes bahwa yang kusta ditahirkan. Dan katakan kepadanya, seperti yang bisa kamu lihat, bahwa Injil diwartakan kepada yang miskin. Dan diberkatilah mereka yang tidak akan gempar dalam Aku. Katakan itu pada Yohanes. Dan katakan padanya bahwa Aku memberkatinya dengan segenap kasih-Ku."
"Terima kasih, Guru. Sudi berkatilah kami juga, sebelum keberangkatan kami."
"Kamu tidak bisa pergi di saat terik seperti ini. Tinggallah di sini, karenanya, sebagai tamu-tamu-Ku, hingga sore. Kamu akan merasakan selama satu hari kehidupan Guru ini Yang bukanlah Yohanes, tetapi mengasihi Yohanes sebab Ia mengenal siapa dia. Masuklah ke dalam rumah. Di sana sejuk dan itu akan memulihkanmu. Selamat tinggal, para pendengar-Ku. Damai sertamu," dan sesudah membubarkan khalayak ramai Ia memasuki rumah bersama ketiga tamu…
… Apa yang saling mereka bicarakan sepanjang jam-jam yang terik itu aku tidak tahu. Apa yang sekarang aku lihat adalah persiapan keberangkatan ke Yerikho dari kedua murid itu. Menahem agaknya tinggal, sebab mereka tidak membawakan kudanya bersama dengan kedua keledai gagah ke pintu di tembok halaman. Kedua utusan Yohanes, sesudah membungkuk beberapa kali kepada sang Guru dan Menahem, menunggangi keledai mereka dan menoleh ke belakang menyampaikan salam hingga mereka menghilang dari pandangan di sudut tikungan. Banyak orang Kapernaum berkumpul bersama untuk melihat keberangkatan itu sebab berita mengenai kunjungan para murid Yohanes dan mengenai jawaban Yesus kepada mereka sudah tersebar ke segenap penjuru desa dan aku pikir sampai hingga ke kota-kota terdekat juga. Aku melihat orang-orang dari Betsaida dan Khorazim, yang memperkenalkan diri mereka kepada para utusan Yohanes, menanyakan kabar Yohanes dan meminta untuk diingat olehnya - mereka mugkin adalah mantan murid Pembaptis - dan mereka sekarang bercakap-cakap bersama orang-orang Kapernaum, menyampaikan komentar-komentar mereka. Yesus hendak masuk ke rumah sementara berbicara kepada Menahem yang ada di samping-Nya. Tetapi orang-orang berdesakan sekeliling-Nya, antusias untuk melihat saudara angkat Herodes itu dan sikap hormatnya kepada Yesus, dan untuk berbicara kepada Yesus pada saat yang sama.
Ada juga Yairus, kepala sinagoga. Tetapi, syukur kepada Allah, tidak ada kaum Farisi. Dan adalah Yairus yang berkomentar: "Yohanes akan senang! Engkau sudah memberinya bukan saja suatu jawaban yang mendalam, tetapi, dengan menahan mereka di sini, Engkau juga telah dapat mengajar mereka dan menunjukkan mukjizat kepada mereka."
"Dan juga bukan suatu mukjizat kecil!" seru seorang laki-laki.
"Aku sengaja membawa gadis kecilku kemari hari ini, supaya mereka dapat melihatnya. Dia tidak pernah sesehat ini dan sungguh suatu sukacita baginya untuk datang kepada Guru. Dan apa kau dengar jawabnya? 'Aku tidak ingat apa itu kematian. Tetapi aku ingat bahwa seorang malaikat memanggilku dan dia membawaku melalui suatu terang yang semakin cemerlang yang pada ujungnya ada Yesus. Dan aku tidak melihat-Nya sekarang seperti aku melihat-Nya kala itu dengan jiwaku yang tengah kembali kepadaku. Kamu dan aku sekarang melihat sang Manusia. Tetapi jiwaku melihat Allah Yang melingkupi sang Manusia.' Dan betapa baik dia jadinya sejak itu! Dia tadinya baik. Tetapi, sekarang dia sungguh seorang malaikat. Ah! mereka dapat mengatakan sesuka mereka, tetapi sejauh menyangkut aku, tak ada seorang pun yang kudus selain Engkau!"
"Tetapi Yohanes kudus juga," kata seorang dari Betsaida.
"Ya. Tetapi dia terlalu keras."
"Tidak lebih keras kepada orang-orang lain dibandingkan kepada dirinya sendiri."
"Tetapi dia tidak melakukan mukjizat-mukjizat dan kata orang dia berpuasa untuk menjadi seperti tukang sihir."
"Dan meski begitu dia seorang kudus," dan perdebatan kecil pun merebak di antara orang banyak.
Yesus mengangkat tangan-Nya dan mengulurkannya dalam gerak lazim-Nya meminta ketenangan dan perhatian apabila Ia ingin berbicara. Khalayak ramai menjadi hening seketika.
Yesus berkata: "Yohanes seorang yang kudus dan besar. Jangan pikirkan perilakunya atau tidak adanya mukjizat. Dengan sungguh-sungguh Aku katakan kepadamu: 'Dia adalah seorang besar dalam Kerajaan Allah.' Dia akan muncul di sana dalam segala kebesarannya.
Banyak yang mengeluh bahwa dia dulu dan sekarang masih begitu keras hingga tampak kasar. Dengan sungguh-sungguh Aku katakan kepadamu bahwa dia bekerja seperti seorang besar demi mempersiapkan jalan Tuhan. Dan dia yang bekerja seperti itu tidak punya waktu untuk berlemah-lembut. Tidakkah dia mengulang, ketika dia di tepian Yordan, perkataan Yesaya, dengan mana dia dan sang Mesias dinubuatkan: 'Biarlah setiap lembah ditimbun, setiap gunung dan bukit diratakan, biarkan setiap jurang menjadi dataran, dan punggung-punggung bukit menjadi lembah' guna mempersiapkan jalan bagi Tuhan dan Raja? Dia sungguh melakukan lebih banyak dari yang dilakukan seluruh Israel untuk mempersiapkan jalan-Ku! Dan dia yang harus meratakan gunung-gunung dan menimbun lembah-lembah dan meluruskan jalan-jalan serta menjadikan punggung-punggung bukit dataran, tidak dapat tidak bekerja kasar, sebab dia adalah Perintis Jalan dan dia mendahului Aku hanya beberapa bulan saja dan semuanya harus dilakukan sebelum Matahari meninggi pada hari Penebusan. Dan inilah saatnya, Matahari terbit untuk bersinar di Sion dan dari sana ke segenap penjuru dunia. Yohanes telah mempersiapkan jalan seperti yang harus dilakukannya.
Kamu pergi untuk melihat apa di padang belantara? Buluh yang terayun-ayun ke segala arah dihembus angin sepoi-sepoi? Tetapi kamu pergi untuk melihat apa? Orang yang berpakaian halus indah? Tetapi orang-orang yang demikian tinggal di istana-istana raja, berpakaian indah dan dihormati oleh banyak pelayan dan anggota keluarga istana, dan mereka sendiri adalah anggota keluarga istana dari seorang yang malang. Ada seorang yang demikian di sini. Tanyakan padanya apakah dia tidak muak dengan kehidupan di istana dan apakah dia mengagumi batu karang kasar yang terpencil yang diserang sia-sia oleh halilintar dan didera oleh batu hujan es, dan yang diterpa oleh angin dungu yang berupaya untuk menghancurkannya, sementara batu itu berdiri kokoh, menegakkan keseluruhan keberadaannya ke langit, dengan puncaknya memaklumkan sukacita menjulang, tegak dan runcing bagai suatu nyala api yang berkobar. Itulah Yohanes. Begitulah bagaimana Menahem melihatnya, sebab dia sudah memahami kebenaran hidup dan mati dan dia dapat melihat kebesaran di mana sesungguhnya berada, bahkan meski dia tersembunyi di bawah tampilan yang liar.
Dan apakah yang kamu lihat pada Yohanes ketika kamu pergi melihatnya? Seorang nabi? Seorang kudus? Akan aku katakan padamu: Dia lebih dari seorang nabi. Dia lebih dari banyak orang kudus, sebab dia adalah mengenai siapa ada tertulis: 'Lihat, Aku akan mengutus malaikat-Ku untuk mempersiapkan jalan-Mu sebelum-Mu.' Malaikat. Renungkanlah ini. Kamu tahu bahwa malaikat adalah roh murni yang diciptakan Allah seturut keserupaan rohani-Nya dan ditempatkan sebagai penghubung antara manusia, kesempurnaan dari ciptaan yang kasat mata dan jasmaniah, dan Allah, Kesempurnaan Surga dan Bumi, Pencipta Kerajaan rohani dan kerajaan binatang. Bahkan dalam manusia yang terkudus selalu ada daging dan darah yang membentuk suatu jurang antara dirinya dan Allah. Dan jurang itu tunduk di bawah beban dosa yang membebani juga apa yang rohani dalam manusia. Jadi, Allah menciptakan malaikat-malaikat, makhluk-makhluk yang mencapai puncak skala penciptaan, seperti mineral-mineral yang terletak pada dasarnya, mineral-mineral yang sebab adalah debu membentuk bumi dan material-material anorganik pada umumnya. Mereka adalah cermin jelas dari Pikiran Allah, nyala-nyala api yang sedia bekerja karena kasih, siap memahami, sigap bertindak, bebas dalam kehendak seperti kita, namun keseluruhan kekudusan mereka akan mengabaikan pemberontakan dan rangsangan dosa. Itulah siapa para malaikat yang menyembah Allah, para utusan-Nya kepada manusia, pelindung kita, yang menganugerahi kita Terang yang bersinar atas mereka dan Api yang mereka kumpulkan untuk menyembah.
Yohanes disebut 'malaikat' oleh perkataan nubuat. Dan Aku katakan kepadamu: 'Dari semua anak yang dilahirkan dari perempuan, tidak pernah ada yang lebih besar dari Yohanes Pembaptis.' Kendati demikian yang terkecil dalam Kerajaan Surga akan lebih besar dari Yohanes-manusia. Sebab dia yang dari Kerajaan Surga adalah anak Allah dan bukan anak seorang perempuan. Berupayalah karenanya untuk menjadi warga Kerajaan. Apakah yang saling kamu pertanyakan satu sama lain?"
"Kami mengatakan: 'Tetapi, apakah Yohanes akan ada dalam Kerajaan? Dan bagaimanakah dia akan berada di sana?'"
"Dia sudah dalam Kerajaan dalam rohnya dan dia akan berada di sana sesudah kematiannya sebagai satu dari matahari-matahari yang paling mengagumkan dari Yerusalem abadi. Dan itu karena Kasih Karunia yang ada dalam dirinya tanpa cela dan melalui kehendaknya sendiri. Sebab dia dulu dan sekarang keras juga terhadap dirinya sendiri untuk suatu tujuan yang kudus. Dari sejak Pembaptis dan seterusnya Kerajaan Surga menjadi milik mereka yang dapat memenangkannya melalui kekuatan yang menentang Yang Jahat, dan kekerasan akan memenangkannya. Sebab sekarang diketahui apa yang harus dilakukan dan semuanya sudah diberikan untuk kemenangan yang demikian. Bukan lagi saatnya ketika Hukum dan para Nabi hanya berbicara. Mereka berbicara hingga saat Yohanes. Sekarang Sabda Allah berbicara dan Ia tidak menyembunyikan satu iota pun dari apa yang harus diketahui untuk kemenangan ini. Dengan demikian, jika kamu percaya kepada-Ku kamu pasti melihat Yohanes sebagai Elia yang akan datang. Barang siapa punya telinga untuk mendengar, hendaknya ia mendengar. Penggambaran apakah yang dapat Aku temukan untuk angkatan ini? Seperti anak-anak yang berseru kepada teman-temannya sementara mereka duduk di pasar: 'Kami meniup seruling untukmu dan kamu tidak menari, kami menyanyikan lagu sedih dan kamu tidak menangis.' Sebab Yohanes datang dan dia tidak makan ataupun minum dan angkatan ini berkata: 'Dia bisa melakukan itu sebab roh jahat membantunya.' Putra Manusia datang, makan dan minum dan mereka berkata: 'Ini dia seorang pelahap dan peminum, seorang sahabat para pemungut cukai dan orang-orang berdosa.' Dengan demikian anak-anak generasi ini menunjukkan Kebijaksanaan yang sebenarnya! Dengan sungguh-sungguh Aku katakan kepadamu bahwa hanya anak-anak yang mampu melakukan disermen kebenaran, sebab tidak ada kejahatan dalam mereka."
"Engkau benar, Guru," kata kepala sinagoga. "Itulah sebabnya mengapa putriku, yang masih tanpa kejahatan, dapat melihat Engkau sebagaimana kami tidak dapat melihat Engkau. Dan meski kota ini dan kota-kota sekitar dilimpahi dengan kuasa, kebijaksanaan dan kebaikan-Mu, aku harus mengakuinya, mereka maju hanya dalam kejahatan terhadap Engkau. Mereka tidak mau memperbaiki cara hidup mereka. Dan kebaikan yang Engkau lakukan kepada mereka meragi menjadi kebencian melawan Engkau."
"Apa yang kau katakan, Yairus? Kau mendakwa kami. Kami di sini sebab kami setia kepada Kristus," kata seorang dari Betsaida.
"Ya, benar. Tetapi berapa banyakkah kita? Kurang dari seratus orang dari tiga kota yang seharusnya berada di kaki Yesus. Mengenai yang absen, aku berbicara mengenai orang-orang, yang separuh bersikap memusuhi, yang seperempat acuh tak acuh, aku anggap sisanya tidak dapat datang. Bukankah itu dosa di mata Allah? Dan akankah kebencian dan kedegilan dalam kejahatan yang demikian tidak dihukum? Berbicaralah, Guru, sebab Engkau tahu, dan jika Engkau membisu, itu karena kebaikan, bukan karena Engkau tidak mengetahuinya. Engkau bersabar, dan itu ditafsirkan sebagai ketidaktahuan dan kelemahan. Berbicaralah, karenanya, dan semoga sabda-Mu menggerakkan setidaknya mereka yang acuh tak acuh, sebab yang jahat tidak mau bertobat, melainkan mereka menjadi semakin jahat."
"Ya, itu dosa. Dan itu akan dihukum. Sebab karunia Allah jangan pernah diremehkan atau disalahgunakan. Celakalah kau, Khorazim, celakalah kau, Betsaida, yang menyalahgunakan karunia-karunia Allah. Andai mukjizat-mukjizat yang dikerjakan atasmu terjadi di Tirus dan Sidon, penduduknya pasti sudah melakukan penitensi dan datang kepada-Ku jauh di masa silam dengan mengenakan kain kabung dan bertabur abu. Oleh karenanya Aku katakan bahwa Tirus dan Sidon akan diperlakukan dengan lebih berbelas-kasihan daripadamu pada Hari Kiamat. Dan kau, Kapernaum, apa kau pikir bahwa kau akan ditinggikan ke Surga hanya karena kau memberi-Ku tumpangan? Kau akan turun ke neraka. Sebab andai mukjizat-mukjizat yang Aku berikan kepadamu dikerjakan di Sodom, kota itu akan masih berkembang, sebab dia akan percaya kepada-Ku dan berbalik. Oleh karenanya, belas-kasihan yang lebih besar akan ditunjukkan kepada Sodom pada Hari Penghakiman, sebab mereka tidak mengenal Juruselamat dan sabda-Nya, dan dengan demikian dosa mereka tidaklah begitu berat, daripada belas-kasihan yang ditunjukkan kepadamu sebab kamu mengenal Mesias dan mendengar sabda-Nya tetapi kamu tidak mengubah jalan hidupmu. Akan tetapi, sebab Allah itu adil, mereka yang dari Kapernaum, Betsaida dan Khorazim yang percaya dan menjadi kudus dengan menaati sabda-Ku, akan diperlakukan dengan belas-kasihan yang besar. Sebab adalah tidak adil bagi orang-orang benar untuk dilibatkan dalam kerusakan orang-orang berdosa. Sehubungan dengan putrimu, Yairus, dan anakmu, Simon, dan putramu Zakharia, dan cucu-cucumu, Benyamin, Aku katakan bahwa mereka sudah melihat Allah, sebab mereka tanpa kejahatan. Dan kamu dapat melihat bagaimana iman mereka adalah murni dan aktif, digabungkan dengan kebijaksanaan surgawi dan kerinduan akan cinta kasih, seperti yang tidak dimiliki orang-orang dewasa."
Dan Yesus, dengan menatap ke langit, yang menjadi gelap menjelang malam, berseru: "Aku bersyukur kepada-Mu, Bapa Surga dan Bumi, sebab Engkau telah merahasiakan hal-hal ini dari mereka yang bijak dan terpelajar dan Engkau telah menyingkapkannya kepada mereka yang rendah hati. Sebab itulah apa yang berkenan bagi-Mu. Semua telah dipercayakan kepada-Ku oleh BapaKu, dan tak seorang pun mengenal-Nya, selain Putra dan mereka kepada siapa Putra telah menyingkapkannya. Dan Aku telah menyingkapkannya kepada mereka yang kecil, kepada yang rendah hati, yang murni, sebab Allah memberikan Diri-Nya kepada mereka, dan kebenaran turun bagai benih di atas tanah yang bebas dan Bapa menyiramkan terang-Nya atasnya agar benih itu dapat berakar dan bertumbuh. Sungguh, Bapa mempersiapkan jiwa-jiwa ini dari anak-anak karena usia atau anak-anak karena kehendak, supaya mereka dapat mengenal kebenaran dan Aku dapat bersukacita dalam iman mereka."
|
|