264. PENGAJARAN KEPADA PARA RASUL DI AWAL KERASULAN MEREKA.
28 Agustus 1945
Yesus sedang duduk di meja di rumah di Kapernaum bersama semua murid-Nya, yang berarti bahwa Yudas sudah menggabungkan diri bersama rekan-rekannya sesudah menyelesaikan tugasnya. Kala itu sore hari. Terang hari yang memudar masuk dari pintu dan jendela-jendela yang terbuka lebar, melalui mana orang dapat melihat merah lembayung matahari tenggelam berubah menjadi lembayung-merah yang pudar, yang pinggirannya berbaur menjadi suatu piringan lembayung yang memudar menjadi abu-abu. Itu mengingatkanku akan sehelai kertas yang dilemparkan ke dalam api: dia terbakar dan begitu dia berhenti menyala, pinggirannya mengeriput dan menjadi berwarna abu-abu kebiruan, yang memudar menjadi abu-abu mutiara yang nyaris putih.
"Panas," kata Petrus, menunjuk pada segumpal awan raksasa di arah barat. "Panas. Tapi tidak ada hujan. Itu bukan awan, itu kabut. Malam ini aku akan tidur di perahu, di sana lebih sejuk."
"Tidak. Malam ini kita akan pergi ke hutan kecil zaitun. Aku harus berbicara kepadamu. Yudas sekarang sudah kembali. Saatnya bagi-Ku untuk berbicara kepadamu. Aku tahu tempat terbuka di mana kita akan merasa nyaman. Bangunlah dan marilah kita pergi."
"Apakah tempatnya jauh?" mereka bertanya seraya memungut mantol mereka.
"Tidak. Sangat dekat. Sepelemparan batu yang dilontarkan dengan ketapel dari rumah terakhir. Kamu bisa meninggalkan mantolmu. Tetapi, bawalah pemantik api supaya kita dapat melihat jalan kita saat pulang."
Mereka keluar dari ruangan atas dan turun ke bawah dengan mengucapkan selamat malam kepada tuan rumah dan istrinya yang sedang menikmati udara sejuk di teras. Yesus berjalan mantap ke arah yang berlawanan dari danau dan, sesudah menyeberangi dusun, Ia terus melangkah sekitar dua atau tiga ratus yard masuk ke dalam sebuah hutan kecil zaitun di bukit kecil pertama di balik dusun. Ia berhenti di suatu proyeksi tanah yang, karena letaknya bebas dari hambatan, mendapatkan semua angin yang mungkin di malam yang gerah itu.
"Marilah kita duduk, dan perhatikan Aku. Saat peginjilan sudah tiba. Aku hampir separuh perjalanan melalui masa hidup-Ku di depan publik mempersiapkan hati orang bagi Kerajaan-Ku. Sekarang saatnya para rasul-Ku juga ikut ambil bagian dalam persiapan Kerajaan ini. Itulah apa yang dilakukan raja-raja ketika mereka memutuskan untuk menaklukkan suatu kerajaan. Pertama raja melakukan penyelidikan dan mendekati orang-orang guna mencari tahu reaksi mereka dan memenangkan hati mereka dalam rencana yang ingin dicapainya. Kemudian dia memperluas pekerjaan persiapan melalui para utusan yang dapat dipercaya yang diutus ke negeri yang hendak ditaklukkan. Dan dia mengutus lebih dan lebih banyak utusan hingga detail geografis dan moral keseluruhan negeri diketahui. Sesudah itu, raja akan menyempurnakan pekerjaannya dengan memaklumkan dirinya sebagai raja atas negeri itu dan dimahkotai sebagai raja. Dan banyak darah dicurahkan demi mencapai tujuan itu. Sebab kemenangan selalu menuntut darah…"
"Kami siap bertempur untuk-Mu dan mencurahkan darah kami," janji para rasul dengan suara bulat.
"Aku tidak akan menumpahkan darah selain darah Yang Kudus dan orang-orang kudus."
"Apakah Engkau hendak mengawali penaklukan-Mu dimulai dari Bait Allah, dengan menyerangnya pada saat kurban?..."
"Janganlah kita sesat, sahabat-sahabat-Ku. Kamu akan diberitahu mengenai masa mendatang pada waktu yang tepat. Tetapi janganlah gentar oleh kengerian. Aku meyakinkanmu bahwa Aku tidak akan mengacaukan upacara-upacara melalui suatu serangan mendadak menggunakan kekerasan. Dan kendati demikian mereka akan kacau dan akan ada satu sore ketika teror akan menguasai ritual doa. Teror yang menimpa orang-orang berdosa. Tetapi Aku akan ada dalam damai sore itu. Dalam damai baik roh-Ku maupun tubuh-Ku. Damai total yang membahagiakan…"
Yesus menatap pada keduabelas rasul-Nya satu per satu dan itu seolah Ia menatap pada halaman yang sama duabelas kali dan membaca duabelas kali satu kata yang tertulis di sana: ketidakmengertian. Ia tersenyum dan melanjutkan.
"Jadi Aku telah memutuskan untuk mengutusmu sehingga kamu bisa masuk lebih jauh ke depan dan lebih luas dari yang dapat Aku lakukan seorang sendiri. Akan tetapi, demi alasan-alasan yang bijak, Aku akan pastikan bahwa ada perbedaan antara cara penginjilanmu dan cara-Ku, sebab Aku tidak ingin menempatkanmu dalam situasi-situasi yang terlalu sulit, yang secara serius dapat menjadi terlalu membahayakan jiwa dan tubuhmu, dan juga sebab Aku tidak ingin membahayakan karya-Ku sendiri. Kamu masih belum sempurna hingga tahap dapat menghampiri siapa pun tanpa menjadi rusak atau tanpa merusakkan, dan sekurangnya gagah berani hingga tahap menentang dunia demi Gagasan, dengan menghadapi pembalasan dendam dunia. Jadi, ketika kamu menjelajah untuk mewartakan Aku, jangan pergi ke antara orang-orang bukan Yahudi dan jangan memasuki kota-kota Samaria, melainkan pergilah ke domba-domba yang hilang dari kaum Israel. Ada begitu banyak yang harus dilakukan di tengah mereka, sebab dengan sungguh-sungguh Aku katakan kepadamu bahwa khalayak ramai yang kamu pikir ada begitu banyak jumlahnya sekeliling-Ku, adalah seperseratus dari mereka yang masih menantikan Mesias di Israel dan mereka tidak mengenal Dia, pun mereka tidak tahu bahwa Dia ada di antara mereka. Bawalah kepada mereka iman kepada-Ku dan pengenalan akan Aku. Dalam perjalananmu mewartakan, katakan, 'Kerajaan Surga sudah dekat.' Biarkan itu menjadi pewartaan dasarmu yang menopang segala khotbahmu… Kamu sudah mendengar-Ku berbicara begitu banyak mengenai Kerajaan! Yang perlu kamu lakukan hanyalah mengulang apa yang telah Aku katakan kepadamu. Tetapi manusia, untuk dapat tertarik dan diyakinkan mengenai kebenaran rohani, membutuhkan kebaikan materiil, seolah dia adalah seorang kanak-kanak selamanya, yang tidak mau mempelajari suatu pelajaran atau belajar suatu ketrampilan terkecuali dia diiming-iming permen oleh ibunya, atau diberi hadiah oleh guru sekolahnya, atau guru magangnya. Demi memfasilitasimu dengan sarana-sarana agar dipercaya dan dicari, Aku akan menganugerahkan kepadamu karunia untuk melakukan mukjizat-mukjizat…"
Para rasul terlonjak berdiri, terkecuali Yakobus Alfeus dan Yohanes; mereka berteriak, memprotes, menjadi bergairah, masing-masing bereaksi sesuai temperamennya. Sungguh, satu-satunya yang menjadi besar kepala dengan gagasan melakukan mukjizat adalah Iskariot, yang dengan kenekatannya yang sesat dan kepentingan yang termotivasi oleh cinta diri berseru: "Sudah saatnya kita harus melakukan itu guna memiliki otoritas terendah atas khalayak ramai!"
Yesus menatap padanya namun tidak mengatakan apa-apa. Petrus dan Zelot yang mengatakan: "Tidak, Tuhan! Kami tidak layak akan begitu banyak! Itu diperuntukkan bagi orang-orang kudus," dan Zelot menentang Yudas dengan mengatakan: "Mengapa kau bertindak lancang dengan mencela Guru, kau manusia dungu yang sombong?" Dan Petrus menambahkan "Otoritas terendah? Dan apa lagi yang ingin kau lakukan lebih dari melakukan mukjizat? Kau ingin menjadi Allah juga? Apa kau punya kegatalan yang sama seperti yang dipunyai Lucifer?"
"Tenang!" perintah Yesus. Dan Ia melanjutkan: "Ada satu hal yang bahkan lebih besar dari mukjizat, dan sama meyakinkan khalayak ramai, bahkan secara lebih mendalam dan lebih tahan lama: hidup yang kudus. Tetapi kamu jauh dari itu, dan kau, Yudas, adalah yang paling jauh dari semua. Tetapi biarkan Aku berbicara sebab pengajaran-Ku ini sangat panjang.
Oleh sebab itu, pergilah, menyembuhkan orang-orang sakit, mentahirkan orang-orang kusta, membangkitkan tubuh dan roh dari kematian, sebab tubuh dan roh dapat sakit, kusta, dan mati juga. Dan kamu sudah tahu bagaimana suatu mukjizat dilakukan: melalui suatu hidup dalam penitensi, doa yang tekun, kerinduan yang tulus untuk memuliakan kuasa Allah, kerendahan hati yang mendalam, mengamalkan cinta kasih, iman yang bernyala-nyala, dan melalui pengharapan yang tak dapat digoyahkan oleh kesulitan apa pun. Dengan sungguh-sungguh Aku katakan kepadamu bahwa semuanya adalah mungkin bagi mereka yang punya keutamaan-keutamaan demikian. Roh-roh jahat juga akah melarikan diri di hadapan Nama Tuhan yang diucapkan olehmu, apabila kamu memiliki dalam dirimu apa yang Aku sebutkan. Kuasa itu diberikan kepadamu oleh-Ku dan oleh BapaKu. Tak ada uang yang dapat membelinya. Hanya Kehendak Kami yang menganugerahkannya, hanya hidup yang benar yang menerimanya. Sebab diberikan kepadamu secara cuma-cuma, berikan secara cuma-cuma kepada yang lain, kepada yang membutuhkan. Celakalah kamu jika kamu melecehkan karunia Allah dengan menggunakannya untuk menebalkan kantongmu. Itu bukan kuasamu, melainkan kuasa Allah. Pergunakan itu, tetapi jangan mengambil hak kepemilikannya dengan berkata: 'Ini punyaku.' Sebagaimana itu diberikan kepdamu, demikianlah itu dapat direnggut darimu. Simon anak Yunus beberapa saat yang lalu mengatakan kepada Yudas anak Simon: 'Apa kau punya kegatalan yang sama seperti yang dipunyai Lucifer?' Dia memberikan definisi yang tepat. Mengatakan: 'Aku melakukan apa yang dilakukan Allah sebab aku seperti Allah' adalah meniru Lucifer. Dan hukuman untuknya sudah diketahui jelas. Demikian juga sudah diketahui apa yang terjadi pada kedua leluhur yang di firdaus duniawi memakan buah terlarang, melalui bujuk rayu dari Yang Iri, yang ingin membelenggu lebih banyak jiwa-jiwa yang tidak bahagia di Neraka-nya, di samping para malaikat pemberontak yang sudah ada di sana, tetapi juga melalui kegatalan mereka sendiri dari kesombongan yang sempurna. Satu-satunya buah yang boleh kamu ambil dari apa yang kamu lakukan adalah jiwa-jiwa yang kamu taklukkan bagi Tuhan melalui sarana mukjizat dan yang akan diserahkan kepada Tuhan. Itulah upahmu. Tidak lebih. Engkau akan menikmati harta pusakamu di kehidupan selanjutnya.
Pergilah tanpa harta. Jangan membawa bersamamu emas, atau perak, atau uang dalam kantongmu, atau tas pergi dengan dua atau lebih jubah atau alas kaki cadangan, atau tongkat peziarah, atau senjata. Sebab untuk sementara ini kunjungan apostolikmu adalah kunjungan singkat dan setiap malam Sabat kita akan bertemu dan kamu akan bisa menukar pakaianmu yang berkeringat tanpa harus membawa pakaian cadangan bersamamu. Tongkat tidak diperlukan sebab adalah lebih menyenangkan berjalan tanpa tongkat, dan apa yang berguna di perbukitan dan dataran berbeda dari apa yang berguna di padang gurun dan di pegunungan tinggi. Senjata tidak diperlukan. Senjata berguna bagi orang-orang yang tidak mengerti apa itu kemiskinan suci atau pengampunan ilahi. Kamu tidak punya harta yang perlu dilindungi dan dipertahankan dari para perampok.
Satu-satunya perampok yang perlu kamu takuti adalah Setan. Dan dia dikalahkan oleh ketekunan dan doa, bukan dengan pedang dan belati. Ampuni mereka yang bersalah padamu. Jika seorang merampok mantolmu, berikan juga padanya jubahmu. Jika kamu harus tinggal sama sekali telanjang oleh sebab kelemah-lembutan dan ketidak-terikatanmu pada kekayaan, kamu tidak akan menggemparkan para malaikat Tuhan ataupun kemurnian Allah yang tak terbatas, sebab cinta kasihmu akan menyelubungi tubuhmu yang telanjang dengan emas dan kelemah-lembutanmu akan menghiasimu bagai suatu ikat pinggang, sementara pengampunanmu terhadap si perampok akan memberimu mantol dan mahkota kerajaan. Kamu, oleh karenanya, akan berpakaian lebih indah dari seorang raja: bukan dengan pakaian yang dapat rusak, melainkan dengan materiil yang abadi.
Jangan khawatir mengenai makananmu. Kamu akan selalu punya apa yang sesuai bagi kondisimu dan pelayananmu, sebab seorang pekerja selalu patut akan makanan yang ditawarkan kepadanya. Dan jika manusia tidak menyediakan bagi si pekerja, maka Allah yang akan menyediakannya. Aku sudah membuktikan kepadamu bahwa untuk hidup dan mewartakan tidak perlu mengisi perutmu penuh dengan makanan. Itu berlaku untuk hewan-hewan najis yang tujuannya dalam hidup adalah bertumbuh gemuk dan lalu dibantai guna menggemukkan manusia. Tetapi kamu harus menggemukkan jiwamu sendiri dan jiwa orang-orang lain dengan makanan kebijaksanaan. Dan Kebijaksanaan disingkapkan kepada benak yang tidak menjadi tumpul oleh minum dan kepada hati yang dihidupi oleh makanan adikorati. Kamu tidak pernah seprima seperti sesudah retret di gunung. Dan waktu itu kamu makan hanya apa yang dibutuhkan untuk bertahan hidup. Dan kendati demikian, di akhir retret kamu sebegitu sehat dan bahagia seperti yang belum pernah kamu rasakan sebelumnya. Bukankah itu benar?
Kota atau tempat mana pun yang kamu masuki, cari tahu siapa yang pantas menerimamu. Bukan karena kamu adalah Simon, atau Yudas, atau Bartolomeus, atau Yakobus, atau Yohanes, dan sebagainya. Melainkan karena kamu adalah utusan Tuhan. Bahkan jika kamu dulu adalah sampah masyarakat, atau pembunuh, pencuri, pemungut cukai, tetapi sekarang kamu sudah bertobat dan melayani Aku, kamu pantas akan penghormatan sebab kamu adalah utusan-Ku. Aku akan mengatakan lebih jauh. Aku katakan: Celakalah kamu jika secara lahiriah kamu seperti utusan-Ku, sementara secara batiniah kamu adalah abdi hina si Setan. Celakalah kamu! Neraka akan terlalu kecil dibandingkan apa yang pantas bagi penipuanmu. Tetapi bahkan jika kamu adalah utusan Tuhan di depan orang banyak, dan sekaligus didesas-desuskan sebagai sampah masyarakat, atau pemungut cukai, pencuri, pembunuh, dan orang dalam hati mereka mencurigai atau nyaris yakin akan hal itu, kamu akan masih berhak atas penghormatan, sebab kamu adalah utusan-Ku. Mata manusia harus melihat melampaui sarananya, dan melihat sang utusan dan tujuan akhirnya, yakni bahwa Allah dan karya-Nya melampaui sarana-sarana yang terlalu sering dianggap tidak layak. Hanya dalam kasus dosa berat, dengan melukai iman dalam hati orang, Aku untuk sementara ini, dan para penerus-Ku di masa mendatang, akan memastikan bahwa bagian yang rusak itu dipotong. Sebab adalah tidak sah bahwa jiwa orang-orang percaya harus binasa melalui seorang imam setani. Tidak akan pernah sah, demi menyembunyikan luka-luka yang mempengaruhi tubuh apostolik, membiarkan bagian yang gangren [=pembusukan daging yang terjadi pada bagian tubuh yang tidak lagi dialiri darah] itu bertahan di dalamya, sebab aspeknya yang menjijikkan akan menghalau orang pergi dan bau busuk setaninya beracun.
Jadi kamu akan mendapatkan yang mana adalah keluarga yang paling benar, yakni di mana para perempuannya tahu bagaimana hidup menurut batas dan moralnya murni. Dan kamu akan memasuki rumah itu dan tinggal di sana hingga kamu meninggalkan tempat itu. Janganlah seperti lebah, yang sesudah menghisap sekuntum bunga berlalu untuk pergi ke bunga yang lebih berlimpah madunya. Entah kamu tiba di antara orang-orang dengan rumah mewah dan meja berlimpah, atau kamu kebetulan pergi ke sebuah keluarga sederhana, yang kaya hanya dalam keutamaan, tinggallah di mana kamu tinggal. Jangan mencari apa 'yang lebih baik' untuk tubuh yang dapat binasa. Sebaliknya, selalu berikan pada tubuh apa yang lebih buruk, dengan tetap menjaga segala hak roh. Dan bilamana mungkin, utamakan pilihan pada keramah-tamahan kaum miskin: Aku mengatakannya padamu sebab itu adalah lebih baik. Lakukan itu supaya jangan merendahkan mereka dan dalam kenangan akan Aku, sebab Aku sekarang dan besok akan tetap miskin dan Aku bangga menjadi miskin, dan juga sebab sangat sering yang miskin lebih baik dari yang kaya. Kamu akan selalu mendapati orang-orang miskin yang benar, tetapi hanya jarang kamu akan mendapati seorang kaya tanpa cela. Kamu tidak punya alasan mengatakan: 'Aku mendapati kebaikan hanya di antara yang kaya' demi membenarkan keinginanmu yang besar mendapatkan kesejahteraan.
Ketika memasuki sebuah rumah, salamilah para penghuninya dengan salam-Ku, yang adalah yang paling lemah lembut yang pernah ada. Katakan: 'Damai sertamu. Semoga damai di rumah ini, atau Semoga damai datang ke rumah ini.' Sesungguhnya, sebagai para utusan Yesus dan utusan Injil, kamu membawa damai besertamu dan kepergianmu ke satu tempat adalah agar damai datang atasnya. Jika rumah itu pantas mendapatkannya, damai akan datang dan tinggal di dalamnya; jika tidak pantas mendapatkannya, damaimu akan kembali kepadamu. Jadi perhatikan supaya damai tinggal dalam dirimu sendiri, demi mendapatkan Allah sebagai Bapa-mu. Seorang bapa selalu menolong. Dan dengan pertolongan Allah kamu akan dapat melakukan segalanya dan segalanya akan baik.
Mungkin, bukan, akan pasti terjadi, bahwa suatu kota atau rumah tidak mau menerimamu atau tidak mau mendengarkan perkataanmu, melainkan mengusirmu atau mengejekmu atau akan mengejarmu dengan melemparimu batu sebagai nabi yang menyebalkan. Dalam perkara-perkara yang demikian kamu harus terlebih lagi damai dari sebelumnya, rendah hati dan lembut, sebab sudah memiliki keutamaan-keutamaan yang demikian sebagai suatu habitus hidup. Jika tidak, kamu akan dikuasai oleh amarah dan kamu akan berbuat dosa, dengan menggemparkan dan meningkatkan ketidakpercayaan mereka yang ingin kamu pertobatkan. Jika, sebaliknya kamu dengan damai menerima penghinaan dihalau pergi, dipermalukan, dikejar-kejar, kamu akan mempertobatkan orang banyak melalui sarana khotbah yang paling indah: khotbah bisu keutamaan sejati. Suatu hari kamu akan mendapati dalam perjalananmu para musuh dari hari ini, dan mereka akan berkata padamu: 'Kami sudah mencari-carimu sebab perilakumu sudah meyakinkan kami akan Kebenaran yang kamu wartakan. Sudi maafkan kami dan terimalah kami sebagai murid-muridmu. Sebab dulu kami tidak mengenal siapa kamu, tetapi sekarang kami tahu bahwa kamu adalah orang-orang kudus. Dan jika kamu adalah orang-orang kudus, kamu pastilah para utusan dari Yang Kudus, dan sekarang kami percaya pada-Nya.' Tetapi, ketika meninggalkan kota atau rumah di mana kamu tidak diterima, kebaskanlah debu dari sandalmu, sehingga kesombongan dan kekerasan tempat itu tidak menempel bahkan pada alas kakimu. Dengan sungguh-sungguh Aku katakan kepadamu: 'Pada Hari Kiamat Sodom dan Gomora akan lebih sedikit tanggungannya.'
Sekarang: Aku mengutusmu bagai domba-domba di antara serigala-serigala. Jadi, oleh karenanya, cerdiklah seperti ular dan kendati demikian jinaklah seperti merpati. Sebab kamu tahu bagaimana dunia, di mana sungguh ada lebih banyak serigala daripada domba, memperlakukan-Ku juga, dan Aku adalah Sang Kristus. Aku dapat membela Diri-Ku oleh kuasa-Ku dan Aku akan melakukannya hingga saat kemenangan-sementara dunia tiba. Tetapi kamu tidak punya kuasa itu dan kamu membutuhkan lebih banyak kehati-hatian dan kesahajaan. Dengan demikian lebih banyak kebijaksanaan juga, guna menghindarkan diri dari didera dan dipenjarakan untuk sementara waktu ini.
Sesungguhnya, kendati pernyataanmu bahwa kamu bersedia mencurahkan darah untuk-Ku, kamu tidak mampu saat ini untuk menanggung tatapan ironis atau murka. Tetapi saatnya akan tiba ketika kamu akan menjadi sekuat pahlawan-pahlawan melawan para penganiaya, bahkan lebih kuat dari pahlawan dan kepahlawananmu - yang tak dapat dipahami ataupun dijelaskan oleh dunia - akan disebut: 'kegilaan'. Bukan, itu bukan kegilaan! Itu akan menjadi identifikasi, melalui kasih, dari manusia dengan Manusia-Allah, dan kamu akan dapat melakukan apa yang telah Aku lakukan. Guna memahami kepahlawanan ini akan perlu untuk melihatnya, mempelajarinya, dan menilainya dari suatu tingkat surgawi. Sebab itu adalah sesuatu yang adikodrati yakni melampaui segala batasan kodrat manusia. Raja-raja, raja-raja dari roh akan menjadi pahlawan-pahlawan-Ku, selamanya raja dan pahlawan…
Pada masa itu mereka akan menangkapmu dan menganiayamu, mereka akan menyeretmu ke hadapan pengadilan-pengadilan, komandan-komandan garnisun dan raja-raja, untuk mengadili dan menjatuhkan hukuman berat padamu atas dosa yang berat, di mata dunia, sebab menjadi para abdi Allah, pengabdi dan pelindung Yang Baik, para guru keutamaan. Dan untuk alasan yang sama kamu akan didera dan dihukum dengan berbagai macam cara dan bahkan dibunuh. Dan kamu akan memberikan kesaksian tentang Aku kepada raja-raja, komandan-komandan garnisun, bangsa-bangsa, dengan mengaku dengan darahmu bahwa kamu mengasihi Kristus, Putra Yang Benar dari Allah Yang Benar.
Ketika kamu dalam tangan mereka, janganlah khawatir mengenai apa yang harus kamu jawab dan apa yang harus kamu katakan. Jadi, janganlah bersedih atas siapa pun, terkecuali atas hakim dan para pendakwa yang dibawa pada kesesatan oleh Setan hingga ke tahap menjadi buta akan Kebenaran. Kepadamu akan diberikan kata-kata untuk dikatakan pada waktunya. Bapa-mu akan menempatkannya dalam bibirmu sebab bukan kamu yang akan berbicara untuk mempertobatkan orang-orang ke imanmu dan mengakui Kebenaran, melainkan Roh Bapa Yang akan berbicara dalam dirimu.
Kala itu saudara akan mengkhinati saudaranya hingga tewas, dan ayah melawan anaknya, dan anak-anak akan bangkit melawan orangtua mereka dan menghantar mereka ke kematian. Janganlah terguncang atau gempar! Katakan pada-Ku, menurutmu manakah kejahatan yang terlebih serius: membunuh ayah, anak, saudara, atau Allah sendiri?"
"Allah tidak dapat dibunuh," jawab sengit Yudas Iskariot.
"Itu benar. Ia adalah Roh Yang tak terkalahkan," tegas Bartolomeus. Dan yang lain-lainnya, meski tidak berbicara, semuanya sependapat.
"Aku adalah Allah dan Aku Daging," kata Yesus tenang.
"Tak seorang pun berpikir untuk membunuh-Mu," Iskariot geram.
"Tolong, jawab pertanyaan-Ku."
"Tentu saja, adalah dosa yang terlebih serius membunuh Allah!"
"Baik: Allah akan dibunuh oleh manusia, dalam Daging Manusia-Allah dan dalam jiwa para pembunuh Manusia-Allah. Jadi, sebab mereka akan bertindak sebegitu jauh hingga ke tahap melakukan kejahatan itu, tanpa para pembunuh merasa ngeri atasnya, demikianlah kejahatan dari ayah-ayah, saudara-saudara dan anak-anak, melawan anak-anak, saudara-saudara dan ayah-ayah akan dilakukan.
Kamu akan dibenci oleh semua orang karena Nama-Ku. Tetapi dia yang bertahan hingga akhir akan diselamatkan. Dan ketika mereka menganiayamu di satu kota, mengungsilah ke kota berikutnya. Bukan karena pengecut, melainkan guna memberi waktu kepada Gereja-Kristus yang baru lahir untuk mencapai usia, bukan usia kanak-kanak yang belum disapih yang lemah tak berdaya, melainkan usia yang lebih tua di mana dia akan dapat menghadapi hidup dan kematian tanpa takut akan Kematian. Biarlah melarikan diri meraka yang dinasihati oleh Roh untuk melarikan diri. Seperti Aku melarikan diri sewaktu kanak-kanak. Sungguh, semua peristiwa yang terjadi pada kehidupan awal duniawi-Ku akan diulang dalam Gereja-Ku. Semuanya. Dari misteri pembentukannya hingga ke kesahajaan masa-masa awal, ke kekacauan dan perangkap yang dirancang oleh orang-orang keji, ke perlunya melarikan diri agar terus hidup, dari kemiskinan dan kerja tiada henti, ke lebih banyak peristiwa yang Aku alami sekarang, bahwa Aku akan menderita kemudian, sebelum mencapai kemenangan abadi-Ku. Di lain pihak, biarlah tinggal mereka yang dinasihati oleh Roh untuk tinggal. Sebab bahkan meski mereka mati, mereka akan hidup dan berguna bagi Gereja. Sebab apa yang dinasihatkan oleh Roh Allah adalah selalu baik.
Dengan sungguh-sungguh Aku katakan kepadamu bahwa kamu dan para penerusmu akan belum selesai menyusuri segala jalanan dan segala kota-kota di Israel sebelum kedatangan Putra Manusia. Sebab karena dosanya yang mengerikan Israel akan tercerai-berai bagai sekam diterbangkan kisaran angin, dan akan tersebar ke segenap penjuru bumi, dan abad-abad dan milenium-milenium akan berlalu sebelum dia bersatu kembali di tempat pengirikan Arauna, orang Yebus itu. Setiap kali Israel akan berupaya untuk bersatu kembali, sebelum saat yang ditentukan, dia akan terperangkap sekali lagi dalam kisaran angin dan tercerai-berai, sebab Israel akan harus menangisi dosa-dosanya selama berabad-abad sebagaimana tetesan-tetesan darah akan mengalir dari urat-urat nadi Anak Domba Allah Yang dikurbankan demi dosa-dosa dunia. Dan Gereja-Ku, yang akan diserang oleh Israel dalam Diri-Ku dan dalam diri para rasul dan para murid-Ku, akan harus membuka tangan-tangan keibuannya dan berupaya untuk menyatukan Israel di bawah mantolnya, seperti yang dilakukan induk ayam kepada anak-anaknya yang tercerai-berai.
Bilamana seluruh Israel berada di bawah mantol Gereja Kristus, maka Aku akan datang. Tapi itu berlaku di masa medatang. Marilah kita berbicara mengenai masa sekarang.
Ingatlah bahwa murid tidak lebih tinggi dari Guru-nya, pula hamba dari Tuan-nya. Cukuplah bagi si murid menjadi seperti Guru-nya, yang sudah merupakan suatu kehormatan yang tidak semestinya; dan bagi si hamba menjadi seperti Tuan-nya, dan adalah suatu kemurahan adikodrati untuk menganugerahimu itu. Jika mereka sudah mengatai sang Tuan rumah sebagai Beelzebul, apa yang tidak akan mereka katakan mengenai seisi rumahnya? Dan dapatkah para hamba memberontak jika sang Tuan rumah tidak memberontak, tidak membenci ataupun mengutuk, melainkan tenang dan dalam kebenaran-Nya Ia terus bekerja, dengan menunda penghakiman untuk kali lain, ketika Ia melihat mereka berdegil dalam Kejahatan, sesudah Ia mengupayakan semuanya demi membujuk mereka? Tidak. Para hamba tidak akan dapat melakukan apa yang tidak dilakukan oleh Tuan-nya, tetapi mereka dapat meneladani-Nya, dengan merenungkan bahwa mereka adalah orang-orang berdosa, sementara Ia tanpa dosa. Jadi, janganlah takut akan mereka yang akan menyebutmu 'setan'. Kebenaran akan terungkap suatu hari dan lalu akan menjadi jelas siapa yang adalah 'setan', apakah kamu atau mereka.
Tidak ada yang tersembunyi yang tidak akan disingkapkan, dan tidak ada rahasia yang tidak akan diketahui. Apa yang sekarang Aku katakan kepadamu dalam gelap dan secara rahasia, sebab dunia tidak layak mengetahui semua perkataan Sabda, masih belum layak untuk itu dan belum saatnya untuk mengatakannya juga kepada mereka yang tidak layak; ketika saatnya tiba bilamana semuanya harus diketahui, katakanlah pada siang bolong, wartakan dari atap-atap rumah apa yang sekarang Aku bisikkan lebih kepada jiwamu daripada ke telingamu. Sebab dunia pada saat itu akan sudah dibaptis dalam Darah dan akan ada suatu panji-panji begitu rupa melawan Setan bahwa dunia, jika dia menghendakinya, akan dapat memahami rahasia-rahasia Allah, sementara Setan tidak akan dapat mencelakai siapa pun selain dari mereka yang memang ingin digigit olehnya dan lebih suka gigitannya daripada kecupan-Ku. Tetapi sebagian besar dunia tidak akan ingin mengerti. Hanya sekelompok minoritas yang akan mau mengetahui semuanya demi mengikuti semua Doktrin-Ku. Tidak mengapa. Sebab tidaklah mungkin untuk memisahkan yang minoritas itu dari massa yang tidak benar, khotbahkan Doktrin-Ku juga dari atap-atap rumah, khotbahkan dari puncak-puncak gunung, di samudera-samudera tanpa batas, di perut-perut bumi. Bahkan jika manusia tidak mau mendengarkannya, maka burung-burung dan angin, ikan dan gelombang-gelombang akan memungut sabda ilahi dan perut-perut bumi akan menyimpan gemanya guna mengulangnya ke sumber-sumber mata air bawah tanah, mineral-mineral dan logam-logam, dan mereka semua akan bersukacita atasnya, sebab mereka sudah diciptakan oleh Allah juga untuk menjadi tumpuan kaki-Ku dan sukacita hati-Ku.
Janganlah takut kepada mereka yang membunuh tubuh tetapi tidak dapat membunuh jiwa, melainkan takutlah kepada Ia Yang dapat mengambil jiwamu dan mempersatukannya pada Hari Kiamat dengan tubuhmu yang dibangkitkan dari mati, untuk mencampakkan keduanya ke dalam api Neraka. Janganlah takut. Bukankah burung pipit dijual dua ekor seduit? Dan meski begitu, jika Bapa-mu tidak mengijinkannya, tak seekor pun darinya akan jatuh ke tanah kendati segala perangkap manusia. Jadi, janganlah takut. Bapa mengenalmu. Setiap helai rambut di kepalamu terhitung oleh-Nya. Dan kamu jauh lebih berharga dari banyak burung pipit! Aku katakan kepadamu, jika seorang mengakui-Ku di hadapan manusia, Aku akan mengakuinya di hadapan BapaKu Yang di Surga. Tetapi dia yang menyangkal-Ku di hadapan manusia, akan Aku sangkal di hadapan BapaKu. Mengakui berarti mengikuti dan mengamalkan; menyangkal berarti meninggalkan jalan-Ku karena pengecut, atau punya tiga kali lipat kecenderungan untuk berbuat dosa, atau pertimbangan yang picik, atau keterikatan pada seorang sanak yang menentang Aku. Sebab itu akan terjadi.
Jangan menyangka bahwa Aku telah datang untuk membawa damai ke atas bumi dan bagi bumi. Damai-Ku melampaui perjanjian damai yang egois untuk kelicikan setiap hari. Bukan damai yang Aku bawa, melainkan pedang. Pedang yang tajam untuk memotong tumbuhan liana yang menjerat orang dalam lumpur dan membuka jalan bagi terbang adikodrati. Aku telah datang untuk menempatkan orang melawan ayahnya, anak perempuan melawan ibunya, menantu perempuan melawan ibu mertuanya. Sebab Aku adalah Ia Yang bertahta dan mempunyai setiap hak atas umat-Nya. Sebab tak seorang pun lebih besar dari Aku sehubungan dengan hak-hak kasih sayang. Sebab semua kasih berpusat dalam-Ku dan dengan demikian menjadi mulia: Aku adalah Bapa, Bunda, Suami, Saudara, Sahabat, dan Aku mengasihi engkau sebegitu rupa dan sebegitu rupa Aku hendaknya dikasihi. Dan apabila Aku katakan: 'Aku mau', maka tak ada ikatan yang dapat menolak dan jiwa itu milik-Ku. Aku yang menciptakannya bersama Bapa, Aku sendiri yang menyelamatkannya, jadi Aku berhak untuk memilikinya.
Musuh sesungguhnya dari manusia adalah manusia, di samping roh-roh jahat; dan musuh dari manusia baru, dari seorang Kristen, adalah sanaknya di rumah, dengan keluhan-keluhan mereka, ancaman-ancaman mereka atau permohonan-permohonan mendesak mereka. Tetapi sejak dari sekarang dia yang lebih memilih ayahnya dan ibunya daripada Aku, tidak layak bagi-Ku; dia yang lebih memilih anaknya laki-laki atau anaknya perempuan daripada Aku, tidak layak bagi-Ku. Dia yang tidak memanggul salibnya setiap hari, yang sebegitu kompleks, yang terdiri dari penyerahan diri, penyangkalan diri, ketaatan, kegagah-beranian, penderitaan, penyakit, kesedihan, mencakup apa saja yang menyingkapkan kehendak Allah atau suatu ujian bagi manusia, dan tidak mengikutinya di jejak langkah-Ku, tidak layak bagi-Ku. Barang siapa menilai hidup duniawi lebih dari hidup rohani, akan kehilangan Hidup sejati. Barang siapa kehilangan hidup duniawinya demi Aku, akan mendapatkan hidup yang bahagia abadi.
Barang siapa menyambutmu, menyambut Aku. Dia yang menyambut-Ku menyambut Ia Yang mengutus Aku. Barang siapa menyambut seorang nabi sebagai seorang nabi, akan menerima ganjaran yang sepadan dengan cinta kasih yang ditawarkannya kepada sang nabi; dia yang menyambut seorang benar sebab dia adalah seorang benar, akan menerima hadiah yang sepadan dengan orang benar. Alasannya adalah bahwa dia yang mengakui seorang nabi sebagai nabi, pastilah dia sendiri seorang nabi, yakni, sangat kudus sebab dia direngkuh dalam pelukan Roh Allah; dan yang mengakui seorang benar sebagai orang benar, membuktikan bahwa dia sendiri juga benar, sebab jiwa-jiwa yang serupa saling mengenal satu sama lain. Demikianlah, kepada masing-masing akan diberikan ganjaran seturut keadilan.
Dan dia yang sudah memberikan segelas air minum kepada salah seorang dari para pelayan-Ku, bahkan meski dia yang terkecil - dan pelayan-pelayan Yesus adalah mereka semua yang mewartakan-Nya melalui hidup kudus mereka, dan mungkin adalah raja atau pengemis, orang bijak atau orang yang tidak terpelajar, orang lanjut usia dan bayi, sebab segala tingkatan usia dan segala golongan dapat menjadi murid-Ku - dia yang sudah memberikan kepada seorang murid-Ku bahkan segelas air saja dalam nama-Ku dan sebab dia adalah murid-Ku, dengan sungguh-sungguh Aku katakan kepadamu, dia tidak akan kehilangan ganjaranya.
Aku sudah selesai. Sekarang marilah kita berdoa dan pulang ke rumah. Kamu akan berangkat pada saat fajar sebagai berikut: Simon anak Yunus bersama Yohanes, Simon Zelot bersama Yudas Iskariot, Andreas bersama Matius, Yakobus Alfeus bersama Tomas, Filipus bersama Yakobus Zebedeus, saudara-Ku Yudas bersama Bartolomeus. Itu untuk minggu ini. Aku akan memberimu pengajaran-pengajaran baru kemudian. Marilah kita berdoa."
Dan mereka pun berdoa dengan suara lantang…
|
|