260. YESUS KEPADA PARA PETANI YOHANAN: "KASIH ADALAH KETAATAN."
23 Agustus 1945
Fajar masih belum merekah. Yesus berdiri di tengah kebun buah-buahan yang rusak milik Doras: barisan pepohonan yang layu atau meranggas, banyak di antaranya yang sudah ditumbangkan atau dicabut. Sekeliling-Nya ada para petani Doras dan Yohanan serta para rasul, sebagian berdiri, sebagian duduk di atas batang-batang yang tumbang.
Yesus mulai berbicara: "Suatu hari yang lain dan suatu kepergian yang lain. Dan Aku bukan satu-satunya yang akan pergi. Kamu akan pergi juga, jika tidak secara jasmani, secara moral, sebab kamu akan pergi kepada seorang tuan yang lain. Dengan demikian kamu akan dipersatukan dengan para petani baik dan saleh lainnya, dan kamu akan membentuk satu keluarga, di mana kamu akan dapat berbicara mengenai Allah dan mengenai sabda-Nya, tanpa harus mencari alasan untuk melakukannya. Topanglah satu sama lain dalam imanmu, tolonglah satu sama lain, tanggunglah kesalahan yang lain dan saling sempurnakanlah satu sama lain.
Itulah kasih. Dan kamu mendengar dari para rasul-Ku semalam, meski dengan cara yang berbeda, bahwa kasih adalah keselamatan. Simon Petrus dengan perkataannya yang baik dan lugas membuatmu merenungkan bagaimana kasih mengubah sifatmu yang keras menjadi suatu sifat yang adikodrati, bagaimana seorang yang tanpa kasih dapat menjadi rusak dan merusak, seperti hewan yang disembelih yang tidak dimasak, atau dia dapat menjadi tak berguna seperti kayu yang membusuk terkena air yang tidak mau terbakar dalam api, dan bagaimana kasih membuat orang hidup dalam atmosfer Allah dan dengan demikian dia keluar dari kerusakan dan menjadi berguna bagi sesamanya. Sebab, percayalah pada-Ku, anak-anak-Ku terkasih, kasih adalah kekuatan besar dari Semesta. Aku tidak akan kenal lelah mengatakannya padamu. Segala kemalangan di dunia berasal dari kurangnya kasih, dimulai dari kematian dan penyakit yang diakibatkan oleh kurangnya kasih Adam dan Hawa kepada Allah Yang Mahatinggi.
Sebab kasih adalah ketaatan. Dia yang tidak taat adalah seorang pemberontak. Dia yang seorang pemberontak tidak mengasihi dia terhadap siapa dia memberontak. Darimanakah kemalangan umum atau khusus lainnya berasal, seperti perang atau runtuhnya keluarga-keluarga penentang? Dari cinta diri, yang adalah perpecahan. Dan runtuhnya kesejahteraan melalui hukuman Allah mengikuti jatuhnya keluarga-keluarga. Sebab Allah cepat atau lambat akan memukul dia yang hidup tanpa mengasihi.
Aku tahu bahwa didesas-desuskan di sini - dan karena desas-desus macam itu Aku dibenci oleh sebagian orang, dipandang dengan hati yang takut oleh yang lain, atau disebut sebagai hukuman baru atau ditoleransi karena takut akan hukuman - Aku tahu bahwa didesas-desuskan di sini bahwa adalah tatapan-Ku yang membuat ladang-ladang ini dikutuk. Bukan tatapan-Ku: melainkan keegoisan dari seorang yang tidak adil dan keji yang dihukum. Jika tatapan-Ku akan menghanguskan tanah dari mereka semua yang membenci-Ku, maka akan sangat sedikit area hijau yang tersisa di Palestina! Aku tidak pernah melampiaskan dendam-Ku atas kehendak jahat yang ditujukan pada-Ku, melainkan Aku menyerahkan kepada Bapa mereka yang dengan keras kepala terus-menerus berada dalam dosa keegoisan mereka terhadap sesama dan secara sakrelegi mencemooh hukum kasih, dan semakin orang berupaya membujuk mereka untuk mengasihi, melalui perkataan dan perbuatan yang pantas, semakin keji mereka. Aku selalu sedia mengangkat tangan-Ku dan mengatakan kepada suatu jiwa yang bertobat: 'Aku memberimu absolusi. Pergilah dalam damai.' Tetapi Aku tidak akan melanggar Kasih dengan memberikan persetujuan pada kekerasan yang tidak mau berubah. Selalu camkan itu dalam benak, untuk melihat hal-hal dalam terang yang benar dan menolak kebohongan, yang selalu berbeda dari kebenaran, entah dikatakan karena hormat atau takut akan kemarahan.
Kamu berganti tuan, tetapi kamu tidak akan meninggalkan tanah ini, yang untuk mengerjakannya dalam keadaannya yang sekarang ini tampak sebagai suatu kegilaan. Namun demikian Aku katakan kepadamu: lakukanlah kewajibanmu atasnya. Kamu sudah melakukannya sebegitu jauh karena takut akan hukuman yang kejam. Lakukanlah juga sekarang, meski kamu tahu bahwa kamu tidak akan diperlakukan seperti di masa lalu. Tidak, aku katakan kepadamu: semakin kamu diperlakukan manusiawi, semakin rajin dan gembira sepatutnya kamu bekerja, guna membalas kemanusiaan lewat pekerjaanmu kepada mereka yang memberimu kemanusiaan. Sebab sementara adalah benar bahwa para majikan wajib bersikap manusiawi kepada bawahan mereka - mengingat bahwa kita semua berasal dari ras yang sama dan bahwa semua orang dilahirkan telanjang dengan cara yang sama dan mati membusuk dengan cara yang sama juga, entah dia kaya atau pun miskin, dan bahwa kekayaan bukanlah hasil kerja dari mereka yang memilikinya, melainkan dari mereka yang entah dengan jujur atau tidak jujur sudah mengumpulkannya bagi mereka, dan bahwa orang tidak sepatutnya bangga atasnya atau mempergunakannya untuk menindas orang-orang lain, tetapi sebaliknya orang harus menggunakannya dengan kasih, bijak dan adil agar jangan dipandang dengan keras oleh sang Tuan sejati, Yang adalah Allah, Yang tak dapat dibeli atau disuap dengan perhiasan atau pun talenta emas, tetapi dapat dijadikan sahabat kita hanya melalui perbuatan-perbuatan baik kita - sebab meski semua itu benar, adalah benar juga bahwa para hamba wajib bersikap baik kepada tuan mereka.
Lakukanlah kehendak Allah, Yang menghendakimu dalam keadaanmu yang bersahaja, dengan kesederhanaan dan kehendak baik. Kamu tahu perumpamaan tentang Orang Kaya. Kamu tahu bahwa bukan emas, melainkan keutamaan yang diganjari di Surga. Keutamaan dan penyerahan diri pada kehendak Allah, menjadikan Allah sahabat manusia. Aku tahu bahwa sangat sulit untuk dapat selalu melihat Allah melalui perbuatan-perbuatan manusia. Mudah dalam orang-orang yang baik. Sulit dalam orang-orang yang jahat, sebab jiwamu dapat dicobai untuk berpikir bahwa Allah tidak baik. Tetapi kamu harus mengatasi kejahatan yang dilakukan kepadamu oleh orang-orang yang dicobai Setan, dan di balik batasan itu yang meminta begitu banyak airmata, kamu harus melihat kebenaran dari penderitaan dan keindahannya. Penderitaan berasal dari Yang Jahat. Tetapi sebab Allah tidak dapat menghapuskannya, sebab kuasa Yang Jahat ada dan merupakan ujian dari emas rohani anak-anak Allah, Ia memaksanya untuk menyarikan dari racunnya, jus dari suatu obat yang memberi kehidupan kekal. Sebab kegetiran penderitaan memberikan pada orang-orang baik kekebalan dengan reaksi sedemikian yang semakin merohanikan mereka dan semakin menjadikan mereka kudus.
Oleh karenanya, jadilah baik, menaruh hormat, taat. Janganlah menghakimi tuanmu. Ada Satu Yang menghakimi mereka. Aku ingin orang yang memerintahmu menjadi orang benar, guna menjadikan hidupmu lebih mudah, dan dia beroleh kehidupan kekal bagi dirinya sendiri. Tetapi ingat bahwa semakin berat beban tugas yang harus dilakukan, semakin besar ganjarannya di mata Allah. Janganlah berusaha menipu tuanmu. Uang atau makanan yang diperoleh dengan menipu tidak memperkaya atau mengenyangkan lapar siapa pun. Biarlah tangan, bibir dan hatimu murni. Dengan demikian kamu mengamalkan Sabat dan hari-hari suci yang diwajibkan dengan rahmat di mata Allah, bahkan meski kamu dipaksa bekerja di ladang. Dengan sungguh-sungguh Aku katakan kepadamu bahwa kerjamu akan lebih berharga dari doa munafik mereka yang pergi untuk menunaikan kewajiban mereka demi dipuji dunia, sebab pada kenyataannya mereka melanggar perintah dengan tidak menaati Hukum yang ditetapkan bahwa setiap orang dan segenap anggota keluarganya wajib merayakan Sabat dan hari-hari raya Israel demi kebaikan mereka sendiri. Sebab doa tidak dicapai dengan perbuatan, melainkan perasaan. Dan jika hatimu mengasihi Allah, dalam suatu cara yang kudus ia akan merayakan ritus-ritus Sabat dan hari-hari raya, yang dicegah orang lain kamu lakukan, lebih baik dari orang lain itu dan di bawah setiap keadaan.
Aku memberkatimu dan Aku sekarang akan meninggalkanmu sebab matahari sudah terbit dan Aku ingin berada di perbukitan sebelum hari terik. Kita akan segera bertemu kembali sebab musim gugur tak lama akan tiba. Damai sertamu semua, baik para hamba Yohanan yang baru maupun yang lama, dan kiranya hatimu damai tenang."
Dan Yesus pun berangkat dengan menerobos himpunan para petani dan memberkati mereka satu demi satu.
Di balik sebatang pohon apel besar yang meranggas, ada seorang laki-laki yang setengah tersembunyi. Namun ketika Yesus hendak lewat dengan berpura-pura Ia tidak melihatnya, orang itu melompat keluar dan berkata: "Aku bendahara Yohanan. Dia mengatakan padaku: 'Jika Rabbi Israel itu datang, biarkan Ia berhenti di ladang-ladangku dan biarkan Ia berbicara kepada para hambaku. Mereka akan bekerja lebih giat bagi kita, sebab Ia mengajarkan hanya hal-hal yang baik.' Dan kemarin dia menulis kepadaku memberitahukan bahwa sejak hari ini mereka (dan dia menunjuk pada orang-orang Doras) bersamaku, dan ladang-ladang ini milik Yohanan dan dia berkata: 'Jika Rabbi datang, dengarkanlah apa yang Ia katakan dan perbuatlah segera. Jangan biarkan kemalangan menimpa kita. Limpahi Ia dengan hormat tetapi lihatlah apakah kau dapat membuat-Nya untuk mencabut kutukan atas tanah ini.' Sebab Engkau perlu tahu bahwa Yohanan membelinya karena dengki. Tetapi aku pikir dia sudah menyesalinya. Akan menjadi suatu keberhasilan jika kita dapat mengubahnya menjadi suatu padang rumput gembala…"
"Apa kau mendengarkan-Ku berbicara?"
"Ya, Guru."
"Jadi kau tahu bagaimana harus bersikap, baik kau maupun tuanmu, guna mendapatkan berkat Allah. Katakan pada tuanmu. Dan sepanjang menyangkut engkau, perlunaklah perintah-perintahnya, sebab kau tahu bagaimana berat kenyataannya kerja seorang di ladang dan kau disayangi oleh tuanmu. Tetapi adalah lebih baik bagimu kehilangan sayang itu dan posisimu, daripada kehilangan jiwamu. Selamat tinggal."
"Tetapi aku harus menyampaikan hormatku pada-Mu."
"Aku bukan berhala. Aku tidak butuh hormat untuk menganugerahkan berkat. Hormatilah Aku dengan jiwamu, dengan mempraktekkan apa yang sudah kau dengar dan kau akan melayani Allah dan tuanmu sekaligus."
Dan Yesus, dengan diikuti oleh para rasul dan para perempuan, dan lalu oleh seluruh petani, pergi melintasi ladang-ladang dan mengarahkan langkah-Nya menuju perbukitan, dengan sekali lagi menyalami semua orang.
|
|