257. YESUS MENYINGKAPKAN KEPADA YAKOBUS ALFEUS MISI APOSTOLIKNYA DI MASA MENDATANG.
20 Agustus 1945
Waktu yang sama keesokan harinya.
Yakobus masih di celah gunung dan duduk sepenuhnya meringkuk, dengan kepalanya nyaris beristirahat pada kedua lututnya, yang ditarik ke dada dan dipeluk oleh kedua lengannya. Dia entah sedang tenggelam dalam meditasi atau tidur. Aku tidak tahu yang mana. Dia tentunya tidak sadar akan apa yang sedang terjadi sekelilingnya, yakni, pertarungan dua ekor burung besar, yang karena suatu alasan pribadi berduel dengan sengitnya di padang rumput itu. Akan aku katakan bahwa itu adalah ayam jago gunung, atau semacam belibis atau ayam pegar, sebab seukuran ayam jantan muda, dengan bulu beraneka warna tapi tanpa jengger, melainkan hanya semacam helm dari daging, yang semerah coral, di puncak kepalanya dan pada kedua pipinya, dan aku dapat meyakinkanmu Pater (1) bahwa jika kepalanya kecil, paruhnya pastilah bagaikan taji baja. Bulu-bulu beterbangan di udara dan darah tercurah di tanah dengan suara bising mengerikan, yang menyebabkan semua lainnya yang bersiul, bergeletar dan berkicau datang ke ujung cabang-cabang pepohonan. Mungkin burung-burung kecil itu menyaksikan pertarungan liar itu. Yakobus tidak mendengar apa pun. Yesus mendengarnya dan turun dari puncak bukit kemana Ia telah mendaki dan dengan menepuk-nepukkan kedua tangan-Nya Ia memisahkan kedua musuh itu, yang terbang pergi berlumuran darah, yang satu menuju sisi gunung, yang lainnya ke sebuah pohon oak di puncak, di mana dia merapikan bulu-bulunya yang kusut teracak-acak.
Yakobus tidak mengangkat kepalanya bahkan atas keributan yang dibuat Yesus, Yang mengambil beberapa langkah lagi dengan tersenyum dan berhenti di tengah padang rumput kecil itu. Jubah putih-Nya seolah bersembur merah di bagian kanan, sebegitu dahsyat merah crimson dari matahari tenggelam. Langit tampak seolah terbakar. Dan Yakobus tidaklah mungkin tidur, sebab begitu Yesus berbisik, Ia hanya membisikkan: "Yakobus, kemarilah," ia mengangkat kepalanya dari lututnya, membebaskan kakinya dari pelukan lengannya, bangkit berdiri dan menghampiri Yesus. Dia berhenti beberapa langkah di hadapan-Nya dan menatap pada-Nya.
Yesus membalas tatapannya, serius namun sekaligus menyemangatinya melalui seulas senyum, yang tidak dibentuk oleh bibir-Nya ataupun mata-Nya, dan kendati demikian tampak. Ia menatap tajam pada Yakobus, seolah Ia hendak membaca reaksi dan emosi paling samar sekalipun dalam diri sepupu dan rasul-Nya, yang, merasa seperti pada hari sebelumnya, bahwa dia akan menerima suatu pewahyuan, menjadi pucat dan bahkan terlebih pucat hingga dia seputih jubah linennya ketika Yesus mengangkat kedua tangannya dan menempatkannya di atas pundaknya, dan tetap demikian dengan kedua lengan-Nya terjulur. Yakobus kemudian tampak bagai hosti kudus. Hanya kedua mata lembutnya yang berwarna coklat gelap dan jenggot coklatnya yang memberi warna pada apa yang adalah wajahnya.
"Yakobus, saudara-Ku, tahukah kau mengapa Aku menghendakimu di sini, hanya berdua saja, untuk berbicara kepadamu sesudah berjam-jam doa dan meditasi?"
Yakobus tampak kesulitan menjawab, sebab ia tesentuh begitu dalam. Namun, pada akhirnya ia menjawab dengan suara lirih: "Untuk memberiku suatu pengajaran khusus; atau sehubungan dengan masa mendatang atau sebab aku yang paling kurang cakap dari semuanya. Aku bersyukur kepada-Mu untuk saat ini, bahkan meski ini adalah untuk suatu kecaman. Tetapi, percayalah padaku, Guru dan Tuhan-ku, jika aku lamban dan tidak cakap, itu adalah karena kekurangan bawaan lahirku, bukan karena kehendak yang lemah."
"Ini bukan untuk suatu kecaman melainkan suatu pengajaran untuk saat ketika Aku tidak akan ada lagi bersamamu. Sepanjang bulan-bulan terakhir kau merenungkan dalam hatimu apa yang telah Aku katakan padamu suatu hari, di kaki gunung ini, ketika Aku menjanjikan untuk datang kemari bersamamu, bukan hanya untuk membicarakan Nabi Elia dan untuk menikmati lautan tak terbatas yang berkilau di sana, melainkan untuk berbicara padamu tentang suatu lautan lain, yang lebih besar, yang lebih berubah-ubah dan lebih tak dapat dipercaya dari yang ini, yang pada hari ini kelihatan seperti yang paling tenang dari semua lautan, dan meski begitu dalam beberapa jam mendatang dia dapat saja menelan perahu-perahu dan manusia dalam kerakusan kelaparannya. Dan kau sudah selalu menghubungkan apa yang Aku katakan padamu kala itu dengan gagasan bahwa kedatanganmu kemari ada hubungannya dengan takdirmu di masa mendatang… Sesungguhnya, kau sekarang menjadi terlebih dan terlebih pucat, sementara kau menyadari bahwa itu adalah suatu takdir yang berat, suatu warisan penuh tanggung jawab sedemikian hingga menyebabkan bahkan seorang pahlawan gemetar. Suatu tanggung jawab dan suatu misi yang harus ditunaikan dengan segenap kekudusan yang mungkin dalam diri manusia demi tidak mengecewakan kehendak Allah.
Janganlah takut, Yakobus. Aku tidak menghendaki kehancuranmu. Oleh sebab itu jika Aku menakdirkanmu untuk itu, berarti bahwa Aku tahu kau tidak akan mendapatkan celaka darinya, melainkan hanya sukacita rohani. Dengarkan, Yakobus. Istirahatkan hatimu, melalui suatu tindak agung penyerahan diri kepada-Ku, sehingga kau dapat mendengarkan dan mengingat perkataan-Ku. Tidak akan pernah lagi kita sendirian berdua seperti sekarang ini dan dengan jiwa kita yang begitu siap untuk saling memahami satu sama lain.
Aku akan pergi suatu hari nanti, seperti semua manusia yang punya periode waktu terbatas untuk tinggal di dunia. Masa tinggal-Ku akan berakhir dengan suatu cara yang berbeda dari manusia, tapi akan tetap berakhir, dan kamu tidak akan memiliki Aku lagi bersamamu, terkecuali melalui RohKu yang, dapat Aku pastikan padamu, tidak akan pernah meninggalkanmu. Aku akan pergi sesudah memberimu apa yang perlu demi memungkinkan Doktrin-Ku berkembang di dunia, sesudah menuntaskan Kurban dan memperolehkan Kasih Karunia bagimu. Melalui Kasih Karunia itu dan melalui Api sapiential septiform (= Tujuh Kebajikan) kamu akan bisa melakukan apa yang sekarang akan kamu anggap sebagai kegilaan dan kepongahan bahkan imajinasi semata. Aku akan pergi dan kamu akan tinggal. Dan dunia yang tidak memahami Kristus tidak akan memahami para rasul Kristus. Kamu, oleh karenanya, akan dianiaya dan tersebar, dianggap sebagai bahaya terbesar bagi kesejahteraan Israel. Tapi sebab kamu adalah murid-murid-Ku, kamu harus bahagia menanggung penderitaan yang sama seperti yang diderita Guru-mu.
Suatu hari di bulan Nisan Aku pernah mengatakan padamu: 'Kau akan menjadi seorang yang tersisa dari nabi Tuhan.' Ibumu, melalui pewartaan rohani, nyaris memahami makna dari perkataan itu. Tetapi sebelum itu terjadi atas para rasul-Ku, mereka akan sadar sehubungan denganmu. Yakobus, semua lainnya akan tersebar, terkecuali kau, dan itu hingga kau dipanggil oleh Allah ke Surga-Nya. Kau akan tinggal di tempat dimana Allah akan memilihmu melalui perkataan saudara-saudaramu, kau, keturunan dari ras raja, di kota raja, untuk meninggikan tongkat kuasa-Ku dan berbicara mengenai Raja sejati. Raja Israel dan dunia, seturut suatu rajawi mahamulia yang tak dapat dipahami seorang pun terkecuali mereka kepada siapa itu disingkapkan.
Akan datang hari-harinya ketika kau akan membutuhkan kekuatan, ketekunan, kesabaran dan kebijaksanaan yang tak terbatas. Kau akan harus benar dengan cinta kasih dan dengan iman polos murni seorang kanak-kanak, tetapi sekaligus terpelajar untuk menjadi seorang guru sejati guna menopang iman dalam hati banyak orang yang diserang oleh begitu banyak musuh, dan untuk menyangkal kesalahan-kesalahan dari orang-orang Kristen sesat serta kritik-kritik dogmatis dari tua-tua Israel, yang sekarang buta dan akan menjadi bahkan terlebih buta sesudah membunuh Terang dan akan memelintir perkataan-perkataan para nabi dan bahkan perintah-perintah Bapa dari Siapa Aku datang, guna meyakinkan dunia dan diri mereka sendiri, guna memberi diri mereka sendiri damai: bahwa Aku bukanlah Ia Yang dinubuatkan oleh para patriark dan para nabi. Mereka sebaliknya akan menyatakan bahwa Aku adalah seorang manusia malang, seorang gila, seorang pemimpi, menurut mereka yang lebih baik; seorang bidaah yang kerasukan menurut mereka yang lebih parah dari tua-tua Israel.
Jadi, Aku mohon padamu, untuk menjadi Diri-Ku yang lain. Tidak, bukan mustahil! Itu mungkin. Kau akan harus mencamkan dalam benakmu Yesus-mu, tindakan-tindakan-Nya, sabda-sabda-Nya, perbuatan-perbuatan-Nya. Kau akan harus melebur dalam diri-Ku, seolah kau ada dalam cetakan tanah liat yang dipergunakan oleh mereka yang meleburkan logam guna membentuknya. Aku akan selalu hadir, begitu hadir dan hidup bersamamu, yang setia kepada-Ku, bahwa kamu akan bisa mempersatukan dirimu kepada-Ku dan membentuk Aku yang lain, hanya jika kamu menghendakinya. Tetapi kau, yang selalu bersama-Ku sejak awal masa muda kita dan yang sudah menerima makanan Kebijaksanaan dari tangan-tangan Maria, bahkan sebelum kau menerimanya dari tangan-tangan-Ku, kau yang adalah keponakan dari orang yang paling benar yang dimiliki Israel, kau harus menjadi seorang Kristus yang sempurna…"
"Aku tidak bisa, aku tidak bisa, Tuhan! Berikanlah tugas itu kepada saudaraku. Berikanlah kepada Yohanes, kepada Simon Petrus, kepada Simon yang lain. Tetapi jangan kepadaku, Tuhan-Ku! Mengapa kepadaku? Apakah yang sudah aku lakukan hingga layak untuk itu? Tak dapatkah Engkau lihat bahwa aku ini seorang yang malang yang cakap dalam satu hal saja: yakni, mengasihi Engkau dan dengan teguh percaya pada apa yang Engkau katakan?"
"Karakter Yudas terlalu keras. Ia akan berkarya baik di mana kekafiran harus diberantas. Bukan di sini, di mana mereka yang harus diyakinkan pada iman Kristen percaya bahwa mereka mutlak benar, sebab mereka sudah umat Allah. Bukan di sini, di mana mereka yang harus dibujuk, yang walau mereka percaya kepada-Ku, akan kecewa bersama rangkaian peristiwa. Mereka harus diyakinkan bahwa Kerajaan-Ku bukan dari dunia ini, melainkan Kerajaan Surga yang sepenuhnya rohani, prelude menuju kehidupan Kristen, yakni, suatu kehidupan di mana nilai-nilai rohani adalah yang utama.
Persuasi dicapai melalui sarana kelemah-lembutan yang tegas. Celakalah orang yang merenggut tenggorokan orang-orang demi menyakinkan mereka. Mereka akan mengatakan 'ya' pada saat itu, agar dibebaskan dari cengkeraman. Tetapi mereka akan lari tanpa menoleh ke belakang dan akan menolak pembicaraan lebih lanjut, jika mereka tidak jahat, tetapi hanya salah jalan. Tetapi jika mereka jahat atau sungguh fanatik, mereka akan lari untuk mempersenjatai diri dan membunuh pemaksa arogan yang memaksakan doktrin yang berbeda dari doktrin mereka. Dan kau akan dikelilingi oleh orang-orang fanatik. Akan ada orang-orang fanatik di kalangan kaum Kristen dan di kalangan kaum Israel. Kaum pertama akan mendesakmu untuk mengambil tindakan tegas atau akan menuntut otoritas darimu guna melakukan tindakan tegas oleh mereka sendiri. Sebab tua-tua Israel, dengan ketidaktoleransian dan batasan-batasannya, akan masih terus melilitkan ekor beracunnya di antara mereka. Kaum terakhir akan berdemo menentangmu dan yang lain-lainnya, seolah mereka sedang mengadakan suatu perang suci demi membela Iman lama, simbol-simbol dan ritual-ritualnya. Dan kau akan berada di tengah lautan yang berbadai.
Begitulah takdir para pemimpin. Dan kau akan menjadi pemimpin dari mereka semua yang adalah milik Yerusalem yang dipertobatkan ke kekristenan oleh Yesus-mu. Kau akan harus tahu bagaimana mengasihi secara sempurna guna memimpin mereka dengan kudus. Kau akan harus membiarkan hatimu terpapar senjata dan kutukan orang-orang Yahudi, dan tidak memberikan perlawanan dengan senjata dan kutukan lainnya. Jangan pernah merasa bebas untuk mengikuti kaum Farisi dalam menghakimi orang-orang bukan Yahudi sebagai najis. Aku telah datang untuk mereka juga, sebab perendahan diri Allah dalam mengenakan daging yang tunduk pada maut akan menjadi tidak proporsional apabila dilakukan hanya untuk Israel semata. Sebab, meski benar bahwa Kasih-Ku akan membuat-Ku berinkarnasi dengan sukacita demi keselamatan satu jiwa saja, Keadilan, yang adalah juga suatu kesempurnaan ilahi, menuntut bahwa Ketakterbatasan direndahkan untuk suatu ketakterbatasan: untuk Umat Manusia. Kau akan harus lemah lembut kepada mereka juga, agar jangan menolak mereka dengan membatasi dirimu sendiri menjadi kaku sehubungan dengan doktrin-Ku, melainkan bergaul sejauh bentuk-bentuk lain kehidupan yang berbeda dari kehidupan kita, dan yang menyangkut hal-hal materiil, yang tidak membayahakan jiwa. Tetapi kau akan harus bertengkar sengit dengan saudara-saudaramu karena itu, sebab Israel terkungkung dalam praktek-praktek yang hanya lahiriah dan tidak berguna, sebab tidak dapat mengubah jiwa. Kau, sebaliknya, harus peduli pada roh saja, dan kau harus mengajari yang lain-lainnya untuk melakukan yang sama. Jangan berharap orang-orang bukan Yahudi mengubah kebiasaan mereka secara serta-merta. Kamu pun tidak akan mengubah kebiasaanmu dengan satu gertakan. Jangan tinggal terpaku pada karangmu. Sebab untuk mengambil rongsokan kapal karam di lautan dan membawanya ke galangan kapal dan membentuknya kembali untuk suatu kehidupan baru, adalah perlu untuk berlayar dan tidak tinggal terpaku. Dan kau harus pergi dan mencari rongsokan kapal itu. Ada sebagian di kekafiran dan juga di Israel. Di balik lautan yang tak terbatas ada Allah, Yang membuka kedua tangan-Nya bagi segenap makhluk-Nya, entah mereka kaya sebab asal mulanya kudus, seperti kaum Israel, atau miskin, sebab kafir. Aku katakan: 'Kau harus mengasihi sesamamu.' Sesamamu bukan hanya kaum kerabat atau kaum sebangsamu. Juga orang-orang Hyperborean, yang wajahnya tak kau kenal, adalah sesamamu, juga orang yang sekarang tengah mengagumi fajar di wilayah-wilayah yang tak kau ketahui, atau orang yang berkelana di barisan pegunungan yang menakjubkan berselimutkan salju di Asia, atau yang minum di sebuah sungai yang mengalir di hutan-hutan yang tak dikenal di Afrika tengah. Dan jika seorang pemuja matahari datang kepadamu, atau dia yang dewanya adalah buaya rakus, atau dia yang percaya bahwa dia adalah reinkarnasi Kebijaksanaan, yang mengerti Kebenaran, tetapi tidak menangkap Kesempurnaannya, pun tidak memberikannya sebagai Kesehatan kepada orang-orangnya yang setia, atau jika seorang warga Roma yang menyebalkan atau orang-orang Atena datang kepadamu meminta: 'Berilah aku pengetahuan akan Allah', maka kau tidak dapat dan tidak boleh berkata kepada mereka: 'Aku menolakmu sebab akan merupakan suatu profanasi untuk membawamu kepada Allah.' Camkan bahwa mereka tidak tahu, sementara Israel tahu. Dan kendati demikian banyak orang di Israel yang dan akan sungguh lebih musyrik dan keji dibandingkan penyembah berhala yang paling biadab di dunia, dan mereka tidak akan mengurbankan kurban-kurban manusia kepada berhala ini atau itu, melainkan kepada diri mereka sendiri, kepada kesombongan mereka, haus darah sesudah mereka kering oleh dahaga yang tak terpuaskan, yang akan berlangsung hingga akhir abad. Dahaga mengerikan itu dapat dilegakan hanya dengan meminum sekali lagi dan dengan iman apa yang menyebabkannya. Tapi waktu itu akan menjadi akhir dunia, sebab Israel akan menjadi yang terakhir berkata: 'Kami percaya bahwa Engkau adalah Allah dan Mesias', kendati segala bukti yang telah Aku berikan dan akan berikan dari Keilahian-Ku.
Kau akan mengawasi dan memastikan bahwa iman umat Kristen tidaklah sia-sia. Akan menjadi sia-sia jika hanya merupakan kata-kata atau praktek-praktek munafik. Adalah roh yang menghidupkan. Tidak ada roh dalam praktek-praktek mekanis atau Farisi, yang sekedar iman pura-pura dan bukan iman sejati. Apakah gunanya bagi manusia memadahkan pujian kepada Allah dalam jemaat umat beriman, apabila setiap tindakannya merupakan kutukan bagi Allah, Yang tidak menjadi bahan olok-olok bagi kaum percaya macam itu, melainkan dalam kebapaan-Nya, selalu menegakkan hak istimewa-Nya sebagai Allah dan Raja?
Mengawasi dan memastikan bahwa tak seorang pun mengambil tempat yang bukan miliknya. Terang akan diberikan oleh Allah seturut situasimu. Allah tidak akan pernah membiarkanmu tanpa Terang, terkecuali Kasih-Karunia padam dalam dirimu oleh dosa. Banyak orang akan suka dipanggil 'tuan'. Hanya satu Tuan-mu: Ia Yang sedang berbicara kepdamu' dan hanya satu Nyonya-mu: Gereja, yang melestarikan-Nya. Dalam Gereja akan ada guru-guru yang telah dikonsekrasikan dengan penetapan khusus untuk mengajar. Tetapi di antara kaum percaya akan ada sebagian yang oleh kehendak Allah dan kekudusan mereka sendiri, yakni sebab kehendak baik mereka, akan dilimpahi kisaran Kebijaksanaan dan akan berbicara. Akan ada yang lain-lain, yang tidak bijaksana dari diri mereka sendiri tetapi adalah instrumen yang luwes di tangan seniman, dan mereka akan berbicara dalam nama sang Seniman, dengan mengulang, seperti anak-anak yang baik, apa yang dikatakan Bapa kepada mereka untuk dikatakan, meski mereka tidak mengerti makna sepenuhnya dari perkataan yang mereka katakan. Dan akhirnya, akan ada mereka yang berbicara seolah mereka adalah guru, dan bualan mereka akan menipu orang-orang sederhana, tetapi mereka akan sombong, keras hati, iri, pemarah, pendusta dan cabul. Sementara Aku katakan kepadamu untuk menerima perkataan dari mereka yang bijaksana dalam Tuhan dan dari anak-anak luhur dari Roh Kudus, dengan membantu mereka untuk memahami kedalaman sabda ilahi, sebab jika mereka adalah pembawa Suara Allah, kamu, para rasul-Ku, akan selalu menjadi guru-guru dari Gereja-Ku, dan kamu harus membantu mereka yang secara rohani letih oleh keterpikatan dan kekayaan hikmat yang telah Allah anugerahkan kepada mereka supaya mereka dapat menghantarkannya kepada saudara-saudara mereka, jadi Aku katakan kepadamu: tolaklah perkataan-perkataan palsu dari nabi-nabi palsu, yang hidupnya tidak selaras dengan doktrin-Ku. Suatu hidup yang kudus, lemah lembut, murni, memiliki cinta kasih dan rendah hati tidak akan pernah kurang dalam diri yang bijaksana dan suara-suara kecil Allah, tetapi akan selalu kurang dalam diri orang-orang lainnya.
Mengawasi dan memastikan bahwa tidak ada kecemburuan dan fitnah, atau kebencian atau keinginan untuk balas dendam dalam jemaat orang-orang percaya. Mengawasi dan memastikan bahwa daging tidak menguasai roh. Dia, yang rohnya tidak mengendalikan tubuhnya, tidak dapat bertahan menghadapi penganiayaan.
Yakobus, Aku tahu bahwa kau akan melakukannya, tetapi berjanjilah pada Saudara-mu bahwa kau tidak akan mengecewakan-Ku."
"Tetapi, Tuhan-ku! Aku takut akan satu hal saja: bahwa aku tidak mampu melakukannya. Tuhan-ku, aku mohon pada-Mu, berikanlah tugas itu pada orang lain."
"Tidak. Aku tidak bisa…"
"Simon anak Yohanes mengasihi-Mu, dan Engkau mengasihinya…"
"Simon anak Yohanes bukanlah Yakobus keturunan Daud."
"Yohanes! Yohanes, si elang terpelajar, jadikan dia pelayan-Mu di sini."
"Tidak. Aku tidak bisa. Baik Simon maupun Yohanes tidak memiliki hal tidak penting itu, yang, bagaimanapun, sangat penting bagi manusia: kekerabatan. Kau adalah seorang kerabat-Ku. Sesudah menolak mengakui-Ku, bagian yang lebih baik dari Israel akan berupaya agar diampuni oleh Allah dan oleh diri mereka sendiri dan akan melakukan suatu upaya untuk mengenal Tuhan Yang mereka kutuki pada saat-Setan, dan mereka akan merasa bahwa mereka sudah diampuni, dan dengan demikian akan merasa kuat untuk datang ke Jalan-Ku, jika seorang yang sedarah dengan-Ku ada di tempat-Ku. Yakobus, hal-hal besar telah terjadi di atas gunung ini. Di sini, api Tuhan menyambar habis tidak saja korban bakaran, kayu dan batu-batu, tetapi bahkan juga debu dan air yang dalam parit. Yakobus, percayakah kau bahwa Allah dapat melakukan lagi hal yang demikian, dengan membakar dan menyambar habis segala materialitas dari manusia-Yakobus guna menjadikan Yakobus-api Tuhan? Kita berbicara sementara matahari yang tenggelam sudah memerahkan jubah kita. Apakah kau pikir bahwa kemilau kereta yang membawa pergi Elia, seperti ini atau lebih atau kurang cemerlang?"
"Jauh lebih cemerlang sebab dibuat dari api surgawi."
"Oleh karenanya renungkanlah apa jadinya suatu hati, ketika ia telah diubah menjadi api guna memiliki Allah dalam dirinya, sebab Allah menghendakinya melestarikan Sabda-Nya dengan mewartakan Injil Keselamatan."
"Tetapi Engkau, Sabda Allah, Sabda kekal, mengapakah Engkau tidak tinggal?"
"Sebab Aku adalah Sabda dan Daging. Dengan Sabda Aku harus mengajar, dan dengan Daging, menebus."
"Oh! Yesus-ku, bagaimanakah Engkau akan menebus? Apakah yang harus Engkau hadapi?"
"Yakobus, ingatlah para nabi."
"Tetapi bukankah perkataan mereka kiasan? Dapatkah Engkau, Sabda Allah, dianiaya oleh manusia? Tidakkah mungkin yang mereka maksudkan adalah bahwa keilahian-Mu, kesempurnaan-Mu yang akan dianiaya tetapi tidak lebih dari itu? Ibuku mengkhawatirkan Yudas dan aku, tetapi aku mengkhawatirkan Engkau dan Maria, dan juga diri kami sendiri, sebab kami begitu lemah. Yesus, jika manusia menundukkan-Mu, tidakkah Engkau pikir bahwa banyak dari kami yang akan percaya bahwa Engkau bersalah, dan sebab kecewa, akan meninggalkan-Mu?"
"Aku yakin itu. Akan ada kekacauan di antara semua murid-Ku. Tetapi kemudian damai akan meraja, dan akan ada suatu kohesi [kesatupaduan] dari semua bagian yang lebih baik, ke atas mana Roh bijak yang menguatkan: Roh Ilahi, akan datang, sesudah kurban-Ku dan kemenangan-Ku."
"Yesus, agar supaya aku tidak menyimpang dan tidak tergoncang pada saat yang mengerikan itu, katakan padaku: apakah yang akan mereka lakukan pada-Mu?"
"Kau menanyakan pada-Ku suatu hal besar."
"Katakan padaku, Tuhan-ku."
"Akan merupakan suatu siksaan bagimu mengetahuinya dengan tepat."
"Tidak mengapa. Demi kasih yang telah mempersatukan kita…"
"Itu tidak untuk diketahui."
"Katakan padaku dan lalu hapuskan dari ingatanku hingga saatnya digenapi. Kemudian kembalikan pada ingatanku, bersama dengan kenangan akan saat ini. Dengan demikian aku tidak akan tergoncang dan aku tidak akan menjadi musuh-Mu dalam lubuk hatiku."
"Itu akan sia-sia, sebab kau, juga, akan menyerah pada badai."
"Katakan padaku, Tuhan-ku!"
"Aku akan didakwa, dikhianati, ditangkap, dianiaya, disalibkan."
"Tidak!" pekik Yakobus gemetar seolah dia diserang maut. "Tidak!" ulangnya. "Jika mereka melakukan itu pada-Mu, apakah yang akan mereka lakukan pada kami? Bagaimanakah kami akan dapat melanjutkan karya-Mu? Aku tidak dapat menerima posisi yang Engkau tetapkan bagiku… Aku tidak bisa… Jika Engkau mati, aku akan mati juga, sebab tidak punya kekuatan lagi. Yesus, dengarkanlah aku! Jangan tinggalkan aku tanpa-Mu. Berjanjilah padaku setidaknya itu!"
"Aku berjanji bahwa Aku akan datang dan membimbingmu dengan Roh-Ku, sesudah Kebangkitan-Ku yang mulia membebaskan-Ku dari batasan-batasan materiil. Kau dan Aku akan sekali lagi menjadi satu saja, seperti kita sekarang sementara kau ada dalam dekapan-Ku." Yakobus sesungguhnya sudah mulai menangis di dada Yesus. "Jangan menangis lagi. Marilah kita keluar dari saat ekstasi yang cemerlang dan menyakitkan ini, seperti seorang keluar dari bayang-bayang kematian, dengan mengingat semuanya terkecuali peristiwa kematian itu, suatu kengerian yang membekukan darah orang dan berlangsung hanya semenit saja, dan sebagai suatu fakta penggenapan dia akan berlangsung selamanya. Marilah, Aku akan menciummu seperti ini, guna membantumu melupakan beban takdir-Ku sebagai Manusia. Kau akan ingat semua ini pada saat yang tepat, seperti yang kau minta. Kemarilah, Aku mengecup bibirmu yang akan harus mengulang sabda-Ku bagi umat Israel, dan hatimu yang akan harus mengasihi seperti yang sudah Aku katakan padamu, dan di sana, pada pelipismu, di mana kehidupan akan berhenti bersama dengan perkataan terakhir akan iman yang mengasihi dalam Aku. Saudara-Ku terkasih, aku akan datang padamu dan besertamu dalam pertemuan-pertemuan orang-orang percaya, pada saat meditasi, pada saat-saat bahaya dan pada saat kematianmu! Tak seorang pun, bahkan tidak malaikatmu, yang akan menerima rohmu, sebab Aku yang akan menerimanya, dengan sebuah ciuman, seperti ini…"
Mereka tetap berpelukan untuk suatu jangka waktu yang lama dan Yakobus seolah tertidur dalam sukacita ciuman Allah yang membuatnya melupakan penderitaannya. Ketika dia mengangkat kepalanya, dia telah sekali lagi menjadi Yakobus Alfeus, yang damai dan lembut, yang begitu mirip Yosef, pasangan Maria. Dia tersenyum pada Yesus, senyumnya lebih matang, agak sedih, namun selalu sangat manis.
"Marilah kita menyantap makanan kita, Yakobus, dan lalu kita akan tidur di bawah bintang-bintang. Saat fajar kita akan turun menuju lembah… kembali pada manusia…" dan Yesus mendesah… Namun Ia mengakhirinya dengan senyuman: "… dan pada Maria."
"Dan apakah yang harus aku katakan pada ibuku, Yesus? Dan pada rekan-rekanku? Mereka akan mengajukan banyak pertanyaan padaku …"
"Kau dapat mengatakan semua yang Aku katakan padamu, dengan membuatmu memikirkan Elia dan jawaban-jawabannya pada Ahab, pada orang-orang di gunung, dan dengan memeditasikan kuasa seorang yang dikasihi Allah untuk mendapatkan apa yang diinginkan orang-orang dan segala elemennya, semangatnya, yang melahapnya, demi Tuhan, dan bagaimana Aku membuatmu merenungkan itu dengan damai dan dalam damai orang mengerti dan melayani Allah. Kau akan mengatakan pada mereka seperti yang Aku katakan padamu: 'Marilah,' dan seperti Elia mengenakan mantolnya pada Elisa, demikianlah kau dengan mantol cinta kasih akan dapat memperolehkan untuk Tuhan para pelayan baru bagi Allah. Dan pada mereka yang selalu khawatir, katakan bahwa Aku menarik perhatianmu pada sukacita kebebasan dari hal-hal silam, yang diperlihatkan Elisa, ketika ia menyingkirkan lembu dan bajaknya. Katakan pada mereka bagaimana Aku mengingatkanmu bahwa kejahatan dan tidak ada kebaikan yang akan menimpa mereka yang menghendaki mukjizat melalui Beelzebul, seperti yang terjadi pada Ahazia, seturut perkataan Elia. Dan akhirnya katakan pada mereka, bagaimana Aku menjanjikan padamu bahwa bagi mereka yang setia hingga mati, api Kasih yang memurnikan akan datang untuk membakar ketidaksempurnaan mereka dan membawa mereka langsung ke Surga. Sisanya hanya untukmu seorang."
(1) Maria Valtorta menyapa bapa pengakuannya.
|
|