YESAYA
(YESus SAyang saYA)
Maret 2016
MUKJIZAT-MUKJIZAT YESUS
dikutip dari: Puisi Manusia-Allah, Vol. 2
… Kemudian suatu pembicaraan dimulai antara tamu yang bernama Felix dengan Lazarus -yang kemudian ditemani dan dibantu oleh Nikodemus dan akhirnya oleh tamu bernama Yohanes, mengenai mukjizat-mukjizat sebagai bukti yang mendukung atau melawan seseorang.
Yesus diam. Ia terkadang menyunggingkan senyum misterius, tapi diam. Juga Gamaliel diam. Sikunya bersandar pada tempat tidur dan dia melirik pada Yesus. Dia kelihatannya berharap dapat menafsirkan perkataan adikodrati yang terukir pada kulit pucat halus wajah Yesus yang tirus. Dia tampak menganalisa setiap guratan di sana.
Felix menegaskan bahwa kekudusan Yohanes tak diragukan dan dari kekudusan yang tak terbantahkan dan tak dapat disangkal seperti itu dia menarik suatu kesimpulan yang tak menguntungkan bagi Yesus si orang Nazaret, pelaku dari banyak mukjizat yang terkenal. Ia mengatakan:
"Mukjizat-mukjizat bukanlah suatu bukti kekudusan sebab hidup nabi Yohanes sama sekali tanpa mukjizat, dan meski begitu tak seorang pun di Israel yang menjalani hidup sepertinya. Tidak ada perjamuan, tidak ada persahabatan, tidak ada penghiburan baginya. Dia menderita dan dipenjarakan demi Hukum. Dia hidup dalam keterasingan, sebab meski dia mempunyai murid-murid, dia tidak hidup bersama mereka dan dia mendapati kesalahan-kesalahan juga dalam mereka yang paling jujur dan menggelegar melawan semua orang. Sedangkan… eh! Guru ini di sini yang dari Nazaret, mengerjakan mukjizat-mukjizat, memang benar, tapi aku lihat bahwa Ia, juga, menyukai apa yang ditawarkan hidup dan tidak memandang rendah persahabatan dan, maafkan aku jika salah seorang dari Tua-tua Mahkamah Agama mengatakan ini kepada-Mu, Ia terlalu mudah memberikan, dalam nama Allah, pengampunan dan kasih kepada para pendosa yang tersohor yang ditandai dengan kutukan. Engkau tidak seharusnya melakukan itu, Yesus."
Yesus tersenyum, namun tidak berbicara. Lazarus menjawab bagi-Nya: "Allah kita yang perkasa bebas untuk mengatur para pelayan-Nya sebagaimana dan kemana Ia kehendaki. Ia menganugerahkan kuasa mengerjakan mukjizat kepada Musa. Ia tidak menganugerahkannya kepada Harun, Imam Besar-Nya yang pertama. Jadi? Apakah kesimpulanmu? Apakah yang satu lebih kudus dari yang lain?"
"Jelas," jawab Felix.
"Maka Yesus lebih kudus, sebab Ia mengerjakan mukjizat-mukjizat."
Felix menjadi malu. Tapi dia mengajukan suatu keberatan yang dicari-cari: "Kepada Harun sudah diberikan pontifikat [= jabatan Imam Besar]. Itu sudah cukup."
"Tidak, temanku," jawab Nikodemus. "Pontifikatnya adalah suatu misi. Suatu misi suci, tapi tidak lebih dari suatu misi. Tidak selalu dan tidak semua imam besar Israel adalah orang-orang yang kudus. Dan kendati demikian mereka adalah imam besar, bahkan meski mereka tidak kudus."
"Kau tidak mengatakan bahwa Imam Besar adalah manusia yang tanpa rahmat!..." seru Felix.
"Felix… janganlah kita bermain api. Kau, Gamaliel, Yusuf, Nikodemus dan aku, kita semua tahu banyak hal…" kata tamu yang bernama Yohanes.
"Apa? Apa? Gamaliel, katakanlah sesuatu!..." Felix gempar.
"Jika dia berterus-terang, dia akan mengatakan kebenaran yang tak ingin kau dengar," kata ketiga orang yang dengan sengit melawan Felix.
Yusuf berupaya mendamaikan. Yesus diam, juga Tomas, Zelot dan Simon yang lain, teman Yusuf. Gamaliel tampak bermain-main dengan jumbai-jumbai jubahnya, tapi dia menatap Yesus penuh tanda tanya.
"Jadi berbicaralah, Gamaliel," teriak Felix.
"Ya, berbicaralah," kata ketiga lawannya.
"Aku katakan: kelemahan-kelemahan keluarga hendaknya ditutupi," kata Gamaliel.
"Itu bukan jawaban!" teriak Felix. "Kelihatan seolah kau mengakui bahwa ada kesalahan-kesalahan dalam rumah Imam Besar."
"Ia adalah jiwa kebenaran," jawab ketiga orang.
Gamaliel undur diri dan berpaling kepada Yesus. "Ini dia Guru Yang mengungguli mereka yang paling terpelajar. Biarkan Ia berbicara mengenainya."
"Kau menghendakinya dan Aku taat. Aku katakan: manusia adalah manusia. Suatu misi melampaui manusia. Tapi manusia, yang dilantik untuk suatu misi, menjadi mampu melaksanakannya seperti seorang yang hebat, ketika melalui suatu hidup yang kudus, dia memiliki Allah sebagai sahabatnya. Adalah Ia Yang mengatakan: 'Engkau adalah imam menurut tata yang diberikan oleh-Ku.' Apakah yang tertulis pada Pectoral [= penutup dada yang dikenakan imam]? 'Doktrin dan Kebenaran'. Itulah apa yang harus dimiliki Imam Besar. Doktrin diperoleh melalui meditasi yang terus-menerus, yang tertuju pada pengetahuan akan Yang Mahabijak. Kebenaran diperoleh melalui sarana kesetiaan mutlak pada yang baik. Barangsiapa bekerjasama dengan kejahatan, mendapatkan Kepalsuan dan kehilangan Kebenaran."
"Sangat bagus! Engkau telah menjawab sebagai seorang rabi agung. Aku, Gamaliel, katakan kepada-Mu. Engkau mengungguli aku."
"Jadi biarkan Ia menjelaskan, mengapakah Harun tidak melakukan mukjizat dan Musa melakukannya," oceh Felix.
Yesus menjawab dengan siap: "Sebab Musa harus menempatkan dirinya di hadapan massa Israel yang bebal, sulit diatur dan bahkan bersikap memusuhi dan harus berhasil dalam menguasai mereka, agar dapat membungkukkan mereka pada kehendak Allah. Manusia adalah si biadab yang abadi dan si anak yang abadi. Dia diserang oleh apa yang melampaui tata kelaziman. Dan mukjizat adalah seperti itu. Adalah terang yang melambai di hadapan mata yang suram, adalah suara yang diperdengarkan dekat telinga yang tuli. Mukjizat membangunkan orang. Mukjizat menarik perhatian mereka. Membuat orang mengatakan: 'Allah di sini'."
"Kau mengatakan itu demi keuntungan-Mu sendiri," komentar pedas Felix.
"Keuntungan-Ku? Apakah yang Aku dapatkan dengan mengerjakan suatu mukjizat? Apakah Aku kelihatan lebih tinggi jika Aku berdiri di atas rerumputan? Begitulah suatu mukjizat sehubungan dengan kekudusan. Ada orang-orang kudus yang tidak pernah melakukan mukjizat. Ada tukang sihir dan ahli nujum, yang melakukan mukjizat dengan sarana kuasa kegelapan, yakni, mereka melakukan hal-hal di luar manusia, yang, meski begitu, tidak kudus, dan itu adalah setan. Aku akan menjadi Aku, bahkan meski Aku tidak lagi mengerjakan mukjizat."
"Luar biasa! Engkau hebat, Yesus!" Gamaliel setuju.
"Dan menurutmu, siapakah orang besar ini?" desak Felix kepada Gamaliel.
"Nabi terbesar yang aku tahu, baik sehubungan dengan perbuatan-Nya dan perkataan-Nya," jawab Gamaliel.
"Ia adalah Mesias, aku katakan kepadamu, Gamaliel. Percayalah kepadaku, kau bijak dan benar," kata Yusuf.
KEKUATAN, MUKJIZAT DAN TANDA-TANDA YESUS
dikutip dari: Katekismus Gereja Katolik, #547-549
Yesus mengiringi kata-kata-Nya dengan "kekuatan-kekuatan dan mukjizat-mukjizat dan tanda-tanda". Semuanya ini menunjukkan bahwa Kerajaan hadir di dalam-Nya, karena memberi kesaksian bahwa Yesus-lah Mesias yang dijanjikan itu.
Tanda-tanda yang dikerjakan Yesus memberi kesaksian bahwa Bapa mengutus-Nya. Tanda itu mengundang orang supaya percaya kepada-Nya. Kepada mereka yang berpaling kepada-Nya dengan penuh kepercayaan, Ia memberikan apa yang mereka minta. Dengan demikian mukjizat-mukjizat memperkuat iman kepada Dia, yang melaksanakan pekerjaan BapaNya: memberi kesaksian bahwa Ia adalah Putra Allah. Tetapi tanda-tanda juga dapat menjadi sebab bagi "skandal". Tanda-tanda bukan hendak memuaskan rasa ingin tahu dan keinginan-keinginan magis. Kendati mukjizat-mukjizat-Nya yang begitu nyata, Yesus ditolak oleh beberapa orang; malahan orang menuduh Dia bahwa Ia bekerja dengan bantuan roh-roh jahat.
Dengan membebaskan orang-orang tertentu dari kemalangan duniawi: dari kelaparan, ketidakadilan, penyakit dan kematian, Yesus menampilkan tanda-tanda mesianis. Namun Ia tidak datang untuk melenyapkan segala kemalangan di dunia ini, tetapi untuk membebaskan manusia dari perhambaan terburuk, dari dosa. Dosa inilah yang menghalang-halangi manusia dalam panggilannya menjadi anak-anak Allah dan membawa ke dalam aneka ragam ketergantungan.
|
"Manusia Yesus dari Nazaret adalah transparansi Allah, Allah tinggal dalam Dia sepenuhnya, dan sebab kita selalu mencari tanda-tanda lain, mukjizat-mukjizat lain, kita tidak menyadari bahwa tanda sejatinya adalah Dia, Allah yang menjadi manusia. Ia adalah mukjizat teragung dari alam semesta: segenap kasih Allah tercakup dalam sebentuk hati manusia dan sebentuk wajah manusia."
~ Paus Emeritus Benediktus XVI
|
YESUS BUKAN SEORANG 'PESULAP', KATA PAUS FRANSISKUS
Vatican City, 24 Feb 2014 (CNA). Paus Fransiskus dalam homilinya merefleksikan mukjizat-mujizat penyembuhan oleh Yesus, yang selalu mencakup perjumpaan dengan orang yang disembuhkan.
"Tindakan Yesus ini membuat kita berpikir. Ketika Ia menyembuhkan, ketika Ia pergi di antara orang banyak dan menyembuhkan seseorang, Ia tidak pernah meninggalkan orang itu sendirian. Yesus bukan seorang pesulap, penyihir, penyembuh, yang pergi dan menyembuhkan dan meneruskan perjalanan-Nya," jelas Paus.
Sebaliknya, Yesus membantu semua orang "untuk kembali ke tempatnya yang sebenarnya - Ia tidak meninggalkan siapa pun di pinggir jalan."
"Tindakan Yesus ini sungguh sangat indah," tambah Paus Fransiskus.
Bapa Suci selanjutnya menyinggung ayat-ayat lain dalam Injil yang mengandung pesan serupa, seperti perumpamaan domba yang hilang, atau membangkitkan putera seorang janda dari mati. Yesus "selalu memastikan kita tiba di rumah dengan selamat. Ia tidak pernah membiarkan kita sendirian sepanjang perjalanan."
Yesus yang tak hendak meninggalkan siapapun sendirian menunjuk pada pentingnya seorang Kristiani menjadi bagian dari komunitas Gereja yang lebih luas. "Tindakan Yesus ini mengajarkan kepada kita bahwa setiap penyembuhan, setiap (tindak) pengampunan, selalu membantu kita untuk kembali ke Orang-orang kita, yang adalah Gereja."
Dengan demikian "adalah mustahil untuk mengasihi Kristus tanpa mengasihi Gereja, untuk merasakan Kristus tapi bukan Gereja, untuk mengikuti Kristus dari pinggiran Gereja," sebab "Kristus dan Gereja bersatu."
Kristus Sendiri menunjukkan persatuan ini dalam Inkarnasi-Nya. "Yesus tidak hanya berasal dari Surga. Ia adalah Putra Manusia. Yesus adalah janji yang dibuat kepada Orang-orang itu, yang, dimulai dari Abraham, menempuh jalannya menuju janji.
Mukjizat-mukjizat penyembuhan Yesus "membuat kita berpikir", kata Paus Fransiskus. Mukjizat-mukjizat itu kelihatannya 'revolusioner' atau 'tak dapat dijelaskan' ketika diperluas kepada orang-orang yang kelihatannya di luar jangkauan pertolongan, akan tetapi tindakan Yesus selalu menghantar orang "pulang".
Injil pada hari ini mengisahkan bagaimana para murid Yesus gagal menyembuhkan seorang anak yang kerasukan setan. Orang banyak ribut dan berteriak, "tetapi segala kekacauan ini, segala perdebatan, berakhir dengan satu tindakan: Yesus membungkuk dan membangunkan anak itu."
"Tindakan-tindakan penuh kelemah-lembutan macam ini membuat kita sadar: bahwa doktrin kita, dapat kita katakan, atau mengikuti Kristus, bukanlah suatu gagasan. Melainkan suatu tinggal yang terus-menerus di rumah - dan meski masing-masing kita memiliki kesempatan dan pengalaman nyata meninggalkan rumah karena dosa, kesalahan - Allah tahu - keselamatan (berarti) pulang ke rumah bersama Yesus ke dalam Gereja."
"Satu per satu, Tuhan memanggil kita juga, kepada Orang-orang-Nya, ke dalam keluarga-Nya, Bunda kita, Gereja yang Kudus. Marilah kita merenungkan tindakan-tindakan Yesus ini," demikian Paus Fransiskus mengakhiri homilinya. (dikutip dari: catholicnewsagency: "Jesus is not a 'magician,' says Pope" by Kerri Lenartowick)
Magi oleh P. H. Embuiru, SVD
|
"Mukjizat adalah terang yang melambai di hadapan mata yang suram, adalah suara yang diperdengarkan dekat telinga yang tuli. Mukjizat membangunkan orang. Mukjizat menarik perhatian mereka. Membuat orang mengatakan: 'Allah di sini'."
~ Yesus, "Puisi Manusia-Allah"
|
MUKJIZAT PENGIRIMAN SURAT DENGAN PERANTARAAN ST ANTONIUS DARI PADUA
Seorang saudagar Spanyol bernama Antonio Dante meninggalkan Spanyol menuju Amerika Selatan pada tahun 1729 guna membangun suatu usaha dagang di Lima, Peru. Istrinya, yang tinggal di Spanyol, menulis beberapa pucuk surat kepadanya tanpa pernah menerima balasan. Setelah bulan-bulan penuh kekhawatiran dan kecemasan, maka dengan segenap imannya dia membawa sepucuk surat bersamanya ke Gereja St Fransiskus di Oviedo.
Di gereja tersebut ada sebuah patung besar St Antonius. Dia menempatkan surat kepada suaminya ke dalam tangan St Antonius yang terentang dan memanjatkan doa memohon perantaraan surgawinya: "St Antonius, aku berdoa mohon perantaraanmu; kiranya surat ini sampai kepadanya dan memperolehkan bagiku jawaban yang segera."
Keesokan harinya dia datang kembali ke gereja dan melihat bahwa suratnya masih di sana. Tangis putus asanya menarik perhatian Broeder sakristi yang dengan penuh perhatian mendengarkan kisahnya. Sesudahnya, Broeder menceritakan kepadanya bahwa dia sudah berusaha mengambil surat itu namun tak dapat, dan Broeder meminta sang nyonya untuk mencoba mengambilnya. Dia mencobanya, dan berhasil melakukannya dengan sangat mudah.
Surat yang diambilnya dari tangan patung St Antonius bukanlah surat yang dia tempatkan di sana sehari sebelumnya, melainkan surat dari suaminya. Saat dia memungut surat itu dari tangan patung, tigaratus keping uang emas jatuh dari lengan baju patung. Surat itu tertanggal 23 Juli 1729 dan berbunyi:
"Istriku tercinta. Beberapa waktu lamanya aku menantikan surat darimu, dan aku merasa khawatir dan cemas sebab tidak mendengar berita darimu. Tapi akhirnya suratmu tiba, dan memberiku sukacita. Adalah seorang Pater dari Ordo St Fransiskus yang menyampaikannya kepadaku. Kau mengeluh bahwa aku tidak menjawab surat-suratmu. Aku yakinkan kau bahwa ketika aku tidak menerima berita sama sekali darimu, aku percaya bahwa kau pastilah sudah meninggal dunia, dan jadi dapat kau bayangkan betapa bahagiaku atas datangnya suratmu. Aku membalas suratmu sekarang lewat Pater religious yang sama, dan mengirimkan kepadamu tigaratus keping uang emas, yang tentunya cukup untuk menopang hidupmu hingga kedatanganku.
Dengan harapan segera dapat bersamamu kembali, aku memanjatkan doa kepada Tuhan untukmu, dan aku mempercayakan diriku dalam perlindungan St Antonius terkasih, dan dengan disertai kerinduan agar kiranya engkau terus mengirimkan berita mengenai dirimu.
Yang paling mencintaimu, Antonio Dante."
Surat asli, dalam bahasa Spanyol, hingga kini disimpan di Biara Fransiskan di Oviedo. Sebagai kenangan akan peristiwa ini, praktek menuliskan S.A.G. (St. Anthony Guide) di atas surat menjadi populer, yakni memohon perlindungan St Antonius atas surat agar dapat sampai ke tangan penerima dengan selamat.
Doa Mohon Mukjizat
St Antonius terkasih, semasa hidupmu, doa-doamu mendatangkan mukjizat-mukjizat. Engkau masih dan semakin mudah bergerak dalam hal mukjizat-mukjizat kecil maupun besar. St. Antonius, Pelaku Mukjizat, sudi perolehkan bagiku rahmat dan berkat yang Allah sediakan bagi mereka yang melayani-Nya. Doakanlah aku agar aku layak akan janji-janji Tuhan Yesus atas doa yang dipanjatkan dengan penuh iman. (sebutkan permohonan)
|
|
LAGI, MUKJIZAT PENYEMBUHAN OLEH PAUS FANSISKUS
Gianna, bayi berusia satu tahun, puteri pasangan Joe dan Kristen Masciantonio, menderita penyakit tumor otak langka dan menurut dokter hanya akan dapat bertahan hidup beberapa minggu ke depan. Kristen telah lama berharap membawa Giana kepada Paus. Oleh karenanya mereka berangkat dari rumah mereka di Warrington, Pennsylvania ke Philadelphia, pada saat kunjungan Paus Fransiskus ke Amerika Serikat pada bulan September 2015. Mereka berbaur dengan himpunan banyak orang yang menantikan Bapa Suci dalam parade di depan Independence Hall. Dalam perarakan, Bapa Suci melihat bayi Gianna dan sekonyong-konyong meminta pengemudi mobil kepausan berhenti dan memerintahkan pengawalnya untuk mengambil si bayi agar ia dapat menciumnya.
Sejak itu, "Dia semakin bertambah kuat. Dia bisa meniupkan ciuman. Dia mulai menunjuk pada benda-benda," demikian kata orangtua yang bahagia, setelah mengetahui bahwa dalam scan medis selanjutnya, para dokter menyatakan bahwa tumor otak si bayi sudah lenyap!
Dalam kunjungan yang sama, Bapa Suci juga menunjukkan kuasa penyembuhannya atas seorang gadis kecil, Julia Bruzzese, 12 tahun. Paus membelai wajah dan memberkati gadis lumpuh yang menyambut Paus di atas kursi rodanya itu. "[Bertemu dengan Paus] adalah saat yang paling berharga dalam hidupku," demikian kata Julia.
Sebulan sebelumnya, Paus mengerjakan mukjizat penyembuhan pertamanya di Roma. Paus memerintahkan iring-iringan mobilnya berhenti dan meminta seorang ajudan membawakan kepadanya seorang bayi. Paus menempatkan telapak tangannya di atas dada si bayi perempuan berumur tiga bulan yang menderita Down's syndrome dan dua lubang pada jantungnya. Setelah peristiwa itu, para dokter mendapati bahwa salah satu dari kedua lubang telah sama sekali menutup sementara yang lain mengecil hingga separuh dari ukuran sebelumnya.
Bulan Maret sebelumnya, Paus Fransiskus mengubah darah kering San Gennaro [= St Yanuarius] menjadi cair kembali di Naples, Italia.
Masa Prapaskah & Masa Paskah
|
|
|
|
|
|
dalam Penglihatan Theresia Neumann
|
|
Diperkenankan mengutip / menyebarluaskan sebagian / seluruh artikel di atas dengan mencantumkan: “dikutip dari YESAYA: yesaya.indocell.net”
|