YESAYA
(YESus SAyang saYA)
Maret 2013
"Jangan seorangpun menganggap engkau rendah karena engkau muda. Jadilah teladan bagi orang-orang percaya, dalam perkataanmu, dalam tingkah lakumu, dalam kasihmu, dalam kesetiaanmu dan dalam kesucianmu." ~ 1 Timotius 4:12
YESUS BERKUASA ATAS SETAN
dikutip dari penglihatan Beata Anna Katharina Emmerick
 Di manapun Yesus lewat, Ia mendapati orang-orang sakit di depan rumah-rumah dan suluh-suluh di samping mereka; sebagian dibawa ke pintu dalam pelukan sanak mereka, sementara dekat mereka berdiri yang lain dengan membawa suluh. Ada kesibukan besar di sana sini di jalan-jalan, dan sorak sukacita terdengar dari segala penjuru. Banyak dari mereka yang kerasukan berteriak-teriak kepada Yesus, dan Ia membebaskan mereka dengan sepatah kata perintah. Aku melihat seorang dari antara mereka dengan wajah menakutkan dan rambut berdiri melompat ke arah-Nya dalam murka dan berang; ia berseru: "Engkau! Apa yang Engkau inginkan di sini? Apa urusan-Mu di sini?" Yesus menolaknya seraya berkata: "Pergi, setan!" dan aku melihat orang itu roboh ke tanah seolah leher dan semua tulang dalam tubuhnya rontok. Ketika bangkit, ia sama sekali berbeda, tampak lembut, dan ia berlutut di kaki Yesus menangis dan mengucap syukur. Yesus memerintahkannya untuk bertobat. Aku melihat-Nya menyembuhkan banyak orang sementara Ia berjalan lewat....
Mereka yang kerasukan biasa dibawa ke pengajaran Yesus. Begitu melihat-Nya, mereka mengamuk secara mengerikan dan melemparkan diri ke tanah, tetapi begitu Ia memerintahkan mereka untuk diam, mereka menjadi tenang. Namun selang beberapa waktu, mereka tampaknya tak lagi dapat menguasai diri dan mulai lagi bergerak tanpa kendali. Yesus membuat suatu tanda dengan tangan-Nya atas mereka dan mereka sadar kembali. Pengajaran usai, Ia memerintahkan setan untuk keluar dari mereka. Orang-orang itu terbaring, seperti biasa pada kejadian-kejadian demikian, sekitar dua menit seolah tak sadarkan diri, dan lalu sadar kembali dan mengucap syukur kepada Yesus penuh sukacita, tanpa sepenuhnya sadar akan apa yang telah terjadi atas diri mereka.
Ada mereka yang baik yang kerasukan, yakni orang-orang yang dirasuki setan bukan karena kesalahan mereka sendiri. Aku tak dapat menerangkannya secara jelas, tetapi aku lihat dalam kejadian ini, pula dalam kesempatan-kesempatan lain, bagaimana terjadi seorang yang bersalah, karena belas-kasihan dan penderitaan Tuhan, diampuni; sementara setan merasuki salah seorang sanaknya yang lemah, yang tak bersalah. Seakan-akan ia yang tak bersalah menanggungkan ke atas dirinya bagian dari hukuman orang lain . Aku tak dapat menerangkannya, tetapi adalah pasti bahwa kita semua anggota dari satu tubuh. Seolah suatu anggota yang sehat, karena suatu ikatan rahasia dan erat antara anggota-anggota tubuh, menderita bagi yang lain yang tidak sehat. Demikianlah kerasukan yang terjadi di tempat ini. Yang jahat menjadi terlebih lagi jahat dan mereka bekerjasama dengan setan, tetapi yang lain menderita kerasukan sementara mereka adalah orang yang sangat saleh.
"Ingatlah bahwa setan tidak pernah tidur, melainkan dengan seribu satu cara mengupayakan kebinasaan kita."
~ St Angela Merici
|
|
EKSORSIS BERTINDAK DALAM NAMA YESUS
"Semua orang rentan terhadap karya setan," demikian dikatakan Pater Gabriele Amorth dari Serikat St Paulus, kepala eksorsis Keuskupan Roma yang berpengalaman lebih dari 25 tahun. Tak seorang pun, lanjutnya, bahkan dirinya sendiri, "aman dari setan. Semua orang rentan," dan bahwa "setan suka menguasai para pemimpin bisnis dan mereka yang memegang jabatan politik."
Apakah Setan itu Riil?
"Saya menjawab dengan kata-kata Paus Yohanes Paulus II, yang pernah ditanya sebagai berikut: 'Bapa Suci, ada banyak uskup yang tidak percaya akan setan.' Dan beliau menjawab: 'Barangsiapa tidak percaya setan tidak percaya Injil.'
"Setan adalah seorang malaikat, dan karenanya, suatu roh murni yang diciptakan baik oleh Allah dan yang mencemari dirinya sendiri sebab ia memberontak melawan Allah. Oleh karena itu, ia memiliki segala karakteristik yang pantas bagi suatu roh murni, seperti kecerdasan yang sangat luar biasa, jauh lebih tinggi dari yang kita miliki. Setan senang dengan cara ia biasa digambarkan - dengan sayap-sayap dan sebuah ekor, tanduk-tanduk, seperti kelelawar, dan lain-lain - sebab gambaran ini membuatnya tampak menggelikan dan membantu orang percaya bahwa ia tidak ada."
Pater Amorth menegaskan bahwa pada beberapa kesempatan, Allah memaksa Pangeran Dusta untuk mengatakan kebenaran, akan tetapi perjuangan utama setan adalah membuat manusia jatuh ke dalam dosa. "Menghantar manusia pada kejahatan adalah membuatnya jatuh ke dalam dosa; inilah aktivitas yang lebih disukai setan dan kita semua rentan terhadapnya sejak dari kelahiran hingga kematian kita."
"Apabila engkau hidup selaras dengan Allah, adalah jauh lebih sulit bagi setan untuk menguasaimu," tegas Pater Amorth.
Bunda Maria
Pater Amorth menegaskan bahwa musuh terbesar setan adalah Santa Perawan Maria. "Pada suatu kesempatan seorang eksorsis teman saya menanyai setan apakah yang paling menyakitinya dari Bunda Maria; apakah yang paling menjengkelkannya. Setan menjawab, 'Ia adalah yang paling murni dari segenap ciptaan dan aku adalah yang paling cemar; ia adalah yang paling taat dari segenap ciptaan dan aku adalah yang paling memberontak; ia adalah dia yang tak berdosa dan dengan demikian selalu mengalahkanku."
Menurut Pater Amorth, Maria adalah figur kunci dalam melawan tipu-daya setan, teristimewa karena ia sendiri juga dicobai. "Mariologi adalah bidang saya dan kerap saya ditanya apakah Maria juga dicobai oleh setan. Pasti. Kapan? Dari sejak kelahiran hingga wafatnya. Tetapi ia selalu menang."
Para Kudus dan Beato Yohanes Paulus II
Pater Amorth memberikan suatu pedoman kunci yang dapat dipergunakan setiap orang untuk melawan setan. "Pencobaan setan dikalahkan pertama-tama dengan menghindari kesempatan (untuk dicobai), sebab setan selalu mencari titik-titik kelemahan kita. Dan kemudian, dengan doa. Kita umat Kristen memiliki keuntungan sebab ada pada kita Sabda Yesus, sakramen-sakramen, doa-doa kepada Allah."
Dengan Kristus, kata sang imam, adalah mungkin mengalahkan setan: "Eksorsis bertindak dalam nama Yesus dan dengan kekuatan yang berasal dari Yesus." Tak mengherankan, "Yesus Kristus" adalah nama yang paling sering diserukan P Amorth dalam mengusir roh-roh jahat. Tetapi ia juga berpaling pada para santa dan santo demi memohon pertolongan surgawi mereka. Menariknya, ia mengatakan bahwa dalam tahun-tahun belakangan ini - Beato Paus Yohanes Paulus II - telah terbukti sebagai seorang perantara yang ampuh dalam pertempuran demi jiwa-jiwa. "Lebih dari sekali saya bertanya kepada roh-roh jahat, 'Mengapakah engkau sangat takut kepada Yohanes Paulus II dan saya mendapatkan dua jawaban berbeda, keduanya menarik disimak. Pertama, 'sebab ia mengacau-balaukan rencana-rencanaku.' Dan saya pikir bahwa yang ia maksudkan adalah jatuhnya komunisme di Rusia dan Eropa Timur. Tumbangnya komunisme. Jawaban lain yang ia berikan kepada saya, 'sebab ia merebut begitu banyak kaum muda dari cengkeraman tangan-tanganku.' Ada begitu banyak kaum muda, syukur kepada Yohanes Paulus II, yang dipertobatkan. Mungkin sebagian sudah Kristen namun tidak mengamalkan imannya, tetapi dengan Yohanes Paulus II mereka kembali mengamalkan iman."
Dan Perantara yang Paling Berkuasa?
"Tentu saja, Madonna adalah yang terlebih ampuh. Ah, apabila engkau memohon kepada Maria!"
"Dan, suatu ketika aku juga bertanya kepada setan, 'tetapi mengapakah engkau terlebih gentar apabila aku berseru kepada Bunda Maria dibandingkan apabila aku berseru kepada Yesus Kristus?' Ia menjawab, 'Sebab aku merasa lebih terhina dikalahkan oleh makhluk ciptaan dibandingkan dikalahkan oleh Dia."
Meski demikian, perantaraan mereka yang hidup juga penting, tambah P Amorth. "Teristimewa iman, kalian perlu iman yang kuat. Banyak kali juga dalam penyembuhan, dalam Injil Yesus tidak mengatakan Aku menyembuhkanmu. Ia mengatakan, engkau sembuh karena imanmu. Ia menghendaki iman dalam diri umat, iman yang kuat dan total. Tanpa iman kalian tak dapat berbuat apa-apa." (disarikan dari ZENIT/CNA/EWTN News)
|
"Bukankah Allah mengijinkan Putra TunggalNya, yang kudus dan tak mengenal dosa, untuk menderita dan wafat di salib demi membebaskan dunia dari kuasa setan dan dengan demikian mendatangkan keselamatan bagi jiwa-jiwa? Bukan dengan ajaran-Nya dan doa-Nya, melainkan dengan sengsara keji dan wafat-Nya Ia telah menebus kita.
Dan bukankah Santa Perawan memberikan persetujuan atas kurban Putra Ilahinya, sementara ia berdiri di bawah kaki Salib? Bukankah ia mempersembahkan dukacitanya demi menaklukkan kuasa neraka dan mendatangkan keselamatan bagi jiwa-jiwa?"
|
Suatu hari, sesudah merayakan Misa Kudus, Paus Leo XIII (wafat 1903) yang telah lanjut usia berada dalam suatu konferensi bersama para kardinal ketika sekonyong-konyong beliau jatuh ke lantai dalam keadaan tak sadarkan diri. Para dokter yang bergegas datang memeriksa tak dapat mendeteksi denyut nadinya dan khawatir kalau-kalau beliau telah berpulang. Akan tetapi, tak lama berselang Bapa Suci sadar kembali dan berseru penuh emosi: "Oh, betapa aku diperkenankan melihat suatu penglihatan yang teramat mengerikan! "
Kepada Bapa Suci diberikan suatu penglihatan akan roh-roh jahat yang telah dibebaskan dari neraka dan daya upaya mereka untuk menghancurkan Gereja. Tetapi di tengah kengerian itu muncul Malaikat Agung St Mikhael yang mencampakkan setan beserta legionnya ke dalam jurang neraka. Segera sesudahnya Paus Leo XIII menyusun doa berikut demi memohon bantuan MA St Mikhael dalam melawan setan dan roh-roh jahat:
|
“Malaikat Agung St. Mikhael, belalah kami dalam peperangan. Jadilah pelindung kami dalam melawan segala kejahatan dan jebakan setan. Kami mohon dengan rendah hati agar Allah menaklukkannya, dan engkau, O panglima balatentara surgawi, dengan kuasa Ilahi, usirlah ke neraka setan dan semua roh jahat yang berkeliaran di seluruh dunia yang hendak menghancurkan jiwa-jiwa.
Amin.”
|
 Pada tanggal 11 Februari 2013 Bapa Suci Paus Benediktus XVI, 85 tahun, yang menjadi paus ke-265 pada tahun 2005, dalam bahasa Latin mengumumkan keputusan pengunduran dirinya. Juru bicara paus, Federico Lombardi, mengatakan bahwa ini bukanlah keputusan yang diambil secara mendadak tanpa pikir panjang. Sesungguhnya Paus menghabiskan berbulan-bulan pemeriksaan batin di hadapan Allah sebelum akhirnya sampai pada keputusan bahwa, karena faktor usia lanjut dan kesehatan yang menurun (beliau didiagnosa menderita arthritis, teristimewa pada kedua lutut, pinggul dan mata kaki), ia tak lagi pantas mengemban jabatan ini. Sesudah pengunduran dirinya, efektif tanggal 28 Februari 2013, pukul 20:00, Paus Benediktus akan pergi ke wisma musim panas paus dekat Roma, dan lalu akan hidup mengasingkan diri ke sebuah biara dan membaktikan diri dalam hidup doa dan meditasi.
Uskup Agung Timothy Dolan, ketua Konferensi Waligereja Amerika Serikat, mengatakan bahwa ia terkejut, dan sedih, harus melihat Paus Benediktus mengundurkan diri. "Seperti melihat ayah kita sendiri menjadi tua dan mengakui bahwa ia tak lagi pantas mengemban segala tugas kewajiban sebagai kepala keluarga," demikian dikatakan Dolan. "Dan ada kedukaan di sana, ada kesedihan di sana."
"Sebelum Paskah, kita akan mempunyai seorang paus baru," demikian dikatakan P Federico Lombardi. Paus baru akan dipilih oleh para kardinal pemilih yang saat ini berjumlah 117 orang (67 orang diantaranya dipilih oleh Paus Benediktus XVI). Para kardinal ini berasal dari berbagai belahan dunia dan dari berbagai macam kultur budaya. Dua orang dari antara para kardinal pemilih ini akan genap berusia 80 tahun pada bulan Maret mendatang, sehingga akan kehilangan hak pilihnya. Berapapun jumlah kardinal pemilih pada waktu Konklaf, sekurangnya 2/3 voting harus dicapai oleh para kardinal pemilih demi terpilihnya seorang paus, keputusan yang akan segera diumumkan kepada dunia dalam bentuk kepulan asap putih yang membubung dari sebuah cerobong asap di atas Kapel Sistine.
Diperkenankan mengutip / menyebarluaskan sebagian / seluruh artikel di atas dengan mencantumkan: “dikutip dari YESAYA: yesaya.indocell.net”
|