"Pada Mulanya adalah Sabda ...!"
oleh: P. Gregorius Kaha, SVD
Kitab Suci memberi kesaksian yang sangat indah bahwa “... Sabda itu menjadi manusia dan tinggal di tengah-tengah kita.” Dan bukan hanya itu; dalam keyakinan iman, para penulis Injil mencatat bagi kita bahwa sesudah berabad-abad lamanya Tuhan Allah berbicara melalui pelbagai macam cara, akhirnya pada zaman ini Dia berbicara dan menyatakan Diri-Nya melalui Yesus Kristus, PutraNya yang tunggal. Dalam diri Yesus itulah kita melihat secara nyata kemuliaan dan kasih Bapa kepada manusia. Inilah yang diwartakan Injil. Injil disebut Kabar Gembira sebab bercerita mengenai rencana agung Allah untuk menyelamatkan umat manusia, dan Yesus adalah kegenapan dari janji Allah itu. Apa yang Tuhan Yesus lakukan?
Memberi Arah Baru Pada Hidup Manusia
Kalau kita baca literatur tentang ritus ibadah pada zaman itu, dalam rumah ibadah (beda dengan Bait Allah = tempat orang mengorbankan persembahan) sering dibacakan teks-teks dari gulungan Kitab. Siapa saja boleh diminta oleh petugas rumah ibadah untuk membaca dan memberi komentar. Yang lazim dilakukan adalahi: orang itu naik ke tempat pembacaan, sesudah membaca teks tertentu, dia mengangkat tinggi-tinggi gulungan Kitab itu dan mata semua orang tertuju kepada Kitab itu dan serentak berseru memuji dan memuliakan Allah. Kemudian ia menjelaskan isi dari teks yang dibacakan.
Beda dengan yang dilakukan Yesus. Ia masuk dalam rumah ibadah, kepada-Nya diberi gulungan Kitab, Dia membukanya dan membaca dari teks. Sesudah itu - Injil mencatat - Dia menutup Kitab, mengembalikannya kepada petugas, lalu Dia duduk dan mata semua orang tertuju kepada-Nya. Yesus bersabda: “Pada hari ini genaplah nas ini sewaktu kamu mendengarnya.”
Saudara-saudari, Tuhan Yesus memperkenalkan diri sebagai Sabda Allah yang hidup dan tinggal di tengah-tengah kita. Orang tidak melihat Sabda itu berhenti di huruf-huruf mati dalam Kitab Suci, tetapi orang harus sampai masuk dalam pengenalan akan Yesus Kristus. Mungkin ini juga yang membuat kita bisa melihat: mengapa orang yang dekat dengan Kitab Suci, orang yang punya waktu dan terus berjuang membaca Kitab Suci setiap hari, terkadang apa yang dilakukannya tak dapat kita mengerti. Memang Injil atau Kabar Gembira bukan hanya berhenti pada huruf-huruf dalam Kitab Suci, tetapi dalam pribadi yang namanya Yesus. Maka tepat kalau dikatakan: “Siapa yang mengabaikan Kitab Suci, dia mengabaikan Kristus.”
Menyampaikan Program Perutusan
“Roh Tuhan ada pada-Ku, oleh sebab Ia telah mengurapi Aku, untuk menyampaikan kabar baik kepada orang-orang miskin, dan Ia telah mengutus Aku untuk memberitakan pembebasan kepada orang-orang tawanan, dan penglihatan kepada orang-orang buta, untuk membebaskan orang-orang yang tertindas, untuk memberitakan bahwa tahun rahmat Tuhan telah datang.” Nampak jelas bahwa yang ingin ditegaskan Yesus adalah: hakekat perutusan-Nya datang dari Bapa; yang Dia sampaikan adalah kabar baik; dan tujuan hidup-Nya adalah demi keselamatan manusia. Dalam diri Yesus itu, secara khusus melalui sabda, tindakan, dan seluruh hidup-Nya, jelaslah bagi kita apa nilai terdalam dari keselamatan: mengembalikan manusia yang terasing dari Allah dan terpisah dari sesamanya.
Pesan Pendek
Rasul Paulus menulis untuk umat di Korintus bahwa melalui permandian, seseorang menjadi Tubuh Mistik Kristus. Setiap bagian menyumbang untuk kebaikan seluruh tubuh. Maka kepada setiap orang dikaruniai anugerah-anugerah, bukan untuk kepentingan diri sendiri, tetapi justru untuk keselamatan semua.
Pesan yang sama mau digarisbawahi untuk kita pada zaman ini, bahwa Sabda yang menjadi Manusia itu, tinggal di tengah-tengah kita; mari kita berjuang hidup dengan Dia dalam iman dan keyakinan. Kitab Suci sendiri sebagai Sabda Tuhan yang diwartakan mengharapkan satu tanggapan yang tulus dari pendengarnya: artinya perlu ada kesediaan untuk mendengarkan; kerelaan untuk mengamini dan keberanian untuk melaksanakan-Nya dalam tingkah laku sehari-hari. Karena Injil bukan kumpulan huruf-huruf mati, tetapi justru kesaksian hidup yang keluar dari iman yang mendalam. Tuhan memberkati.
|