St. Petrus Yulianus Eymard:
St Yosef Pelindung dan Teladan Adorasi Ekaristik

Di Nazaret, hari-hari Yosef diisi dengan kerja yang mengharuskannya pada waktu-waktu tertentu pergi dari sisi Bayi Ilahi-nya. Sepanjang waktu-waktu ini Maria menggantikannya, tetapi ketika senja hari menghantarnya pulang kembali, ia akan melewatkan sepanjang malam dalam adorasi, tanpa kenal lelah, melainkan terlalu bahagia atas kesempatan untuk mengkontemplasikan kekayaan tersembunyi keilahian Yesus. Sebab ia menembusi pakaian kasar yang dikenakan sang Kanak-kanak, hingga imannya menjamah Hati Kudus Yesus. Dalam adorasi mendalam ia mempersatukan dirinya dengan rahmat istimewa dari tiap-tiap peristiwa dalam kehidupan Yesus. Ia menyembah Tuhan kita dalam hidup-Nya yang tersembunyi dan dalam Sengsara dan wafat-Nya; ia sudah terlebih dahulu menyembah Kristus Ekaristik dalam tabernakel-tabernakel-Nya: tiada suatupun yang dapat disembunyikan Tuhan kita dari Santo Yosef. Di antara rahmat-rahmat yang Yesus anugerahkan kepada bapa asuh-Nya - dan Ia melimpahinya dengan rahmat-rahmat sehubungan dengan masing-masing dari misteri-Nya - adalah rahmat istimewa seorang adorator Sakramen Mahakudus. Inilah yang harus kita mohon dari St Yosef. Andalkanlah dia, andalkanlah dia dengan sungguh. Jadikanlah St Yosef pelindung dan teladan hidup adorasimu.
Devosi kepada St Yosef merupakan salah satu dari rahmat-rahmat pilihan yang Allah anugerahkan kepada suatu jiwa, sebab ini sama dengan menyingkapkan keseluruhan harta pusaka rahmat Tuhan kita. Akan tetapi hanya Tuhan kita yang dapat menyingkapkan St Yosef kepada kita, sebab ia begitu tersembunyi.
Pendiam dan penyendiri, St Yosef senantiasa bersatu dalam benak dengan Yesus dan Maria; tiada pernah pikirannya melantur dari pusat ilahi ini. Kita terlalu berpikiran duniawi untuk dapat menangkap permenungan akan St Yosef. Kasih menguasai hidupnya… Ada dekat pada kita sedekat pada St Yosef … Tuhan kita dalam Sakramen Mahakudus, tetapi mata kita yang malang tiada dapat melihat-Nya. Marilah kita menjadi jiwa-jiwa rohani dan maka kita akan segera melihat-Nya.
Allah telah menganugerahkan kepada Santo Yosef suatu misi istimewa dalam Gereja … Bukankah ia telah dipilih sebagai dia yang memungkinkan Kristus masuk ke dalam dunia menurut tata hukum…? Selain kepada Perawan Maria, Gereja memiliki hutang terima kasih terbesarnya dan hormat kepada St Yosef, sebab ia adalah kunci kepada Perjanjian Lama. Oleh dialah para patriark dan para nabi menuai buah-buah dari janji Allah. Seorang diri dari antara mereka semua, Yosef melihat dengan matanya sendiri dan memeluk Penebus yang dijanjikan kepada umat manusia.
Oleh sebab itu, kita dapat dengan tepat mengatakan bahwa Santo Yosef digambarkan oleh patriark Yosef, yang menimbun persediaan gandum bagi bangsanya. Akan tetapi betapa Santo Yosef jauh lebih agung dari prototipenya. Bapa bangsa Yosef memberikan kepada kaum Mesir sekedar roti bagi tubuh jasmani mereka. St Yosef memberi makan dan dengan perhatiannya yang teramat lemah-lembut memelihara kaum terpilih dari sepanjang abad dengan memberikan Dia yang adalah Roti dari Surga dan Penganugerah hidup yang kekal.
… Santo Yosef, orang kudus terbesar sesudah Maria, menderita lebih dari segenap para kudus… Sumber dari penderitaannya terletak pada kasihnya yang mendalam, lembut dan penuh pencerahan kepada Yesus dan pada penghormatannya kepada Perawan Maria. Segenap kaum terpilih haruslah mendaki bukit Kalvari, dan hanya melalui luka-luka di kedua tangan dan kaki-Nya mereka dapat mencapai Hati Yesus. Tak seberapalah artinya penitensi dibandingkan kasih; penitensi hanya melunasi hutang, akan tetapi kasih melampaui itu dan menyalibkan dirinya sendiri bersama Yesus dan bagi Yesus.
Hanya di surga kita akan dapat menangkap kepenuhan tingkat penderitaan Santo Yosef; tetapi apa yang telah kita ketahui dari meditasi membantu kita untuk menghargai jasa-jasa dan intensitas kasihnya…. Kasih bukanlah sukacita dan penghiburan: ini hanyalah ganjaran dari kasih.
ST YOSEF: SANG ADORATOR ABADI 1
oleh: St Petrus Yulianus Eymard
Selama tiga bulan Santa Perawan menyimpan rahasianya seorang diri. Tiada seorang pun selain dia yang tahu bahwa ia mengandung Tuhan-nya dalam rahimnya. Tetapi ketika Santo Yosef mengetahui hal itu dari malaikat, imannya langsung menerima tanpa syarat dalam ketaatan buta. Selama enam bulan ia mencurahkan segenap jiwanya dalam adorasi luhur kepada Allah yang tinggal dalam Maria.
Kata-kata tiada dapat mengungkapkan kesempurnaan adorasinya. Jika St Yohanes melonjak kegirangan dalam rahim ibunya saat kedatangan Maria, betapa terlebih dahsyat perasaan yang bergejolak dalam diri St Yosef selama enam bulan itu kala ada di sisinya dan di depan matanya sendiri, Tuhan yang tersembunyi! Jika ayah Origen biasa mencium anaknya di waktu malam dan menghaturkan adorasi pada Roh Kudus yang tinggal dalamnya, dapatkah kita ragu akan betapa sering pastilah Yosef menghaturkan adorasi pada Yesus yang tersembunyi dalam tabernakel murni Maria? Betapa khusuk dan khidmat adorasi itu, “Tuhan-ku dan Allah-ku, pandanglah hambamu!” Tiada seorang pun dapat menggambarkan adorasi dari jiwa mulia ini. Ia tiada melihat suatupun, namun ia percaya; imannya telah menembus selubung perawan Maria. Demikianlah hendaknya juga dengan kalian! Di bawah selubung Kitab Suci imanmu hendaknya melihat Tuhan kita. Mohonlah kepada St Yosef imannya yang hidup dan teguh.
Ketika kemudian ia membuai Kanak-kanak Yesus dalam pelukannya, tindakan iman penuh kasih terus-menerus membanjiri hatinya. Itulah sembah sujud yang berkenan kepada Tuhan lebih dari yang diterima-Nya di surga. Bayangkanlah dalam benakmu Santo Yosef yang menghaturkan adorasi pada Kanak-kanak mungil dalam buaiannya sebagai Tuhan-nya. Ia menyatakan kesiapannya untuk mati bagi Kristus, segala rencananya demi kemuliaan Kristus, dan demi memenangkan semakin banyak jiwa bagi kasih-Nya. Tiada seorang pun yang merancangkan rencana terlebih gemilang bagi dia yang dikasihinya dari seorang kudus. Semakin murni dan semakin bersahaja suatu jiwa, semakin mendalam kasih dan adorasinya. Haturkanlah adorasi pada sang Sabda yang hadir di altar, yang dilahirkan sebagai seorang Kanak-kanak kecil bagimu. Tak peduli apapun yang kau lakukan, adorasimu tiada akan pernah dapat menyamai adorasi Santo Yosef. Persatukanlah dirimu dengan jasa-jasanya. Suatu jiwa yang mengasihi Tuhan mempersembahkan segalanya bagi Dia dalam kasih dan Tuhan mendengarkan jiwa yang demikian, sebab jiwa yang semacam itu seribu kali lebih berharga dari yang lainnya.
ST YOSEF: SANG ADORATOR ABADI 2
oleh: St Petrus Yulianus Eymard
Dalam adorasi mendalam St Yosef mempersatukan dirinya dengan rahmat istimewa dari tiap-tiap peristiwa dalam kehidupan Yesus. Ia menyembah Tuhan kita dalam hidup-Nya yang tersembunyi dan dalam Sengsara dan Wafat-Nya; ia sudah terlebih dahulu menyembah Kristus Ekaristik dalam tabernakel-tabernakel-Nya: tiada suatupun yang dapat disembunyikan Tuhan kita dari St Yosef. Selain Santa Perawan, St Yosef adalah yang pertama dan adorator paling sempurna Tuhan kita.
Betapa begitu luar biasa Inkarnasi Sabda dimuliakan oleh adorasi Maria dan Yosef sementara mereka melakukan silih bagi segala keacuhan dan kedurhakaan makhluk-makhluk ciptaan-Nya!
St Yosef bergabung bersama Maria dalam adorasi dan mempersatukan dirinya dengan Kristus, yang Hati-Nya berkobar-kobar dalam adorasi, kasih dan puji-pujian kepada Bapa dan dalam kasih kepada manusia.
Adorasi St Yosef berjalan seiring dengan setiap tahap kehidupan Tuhan kita, menimba rahmat, roh dan keutamaan dari tiap-tiap misteri. Dalam Inkarnasi, ia beradorasi kepada penghampaan diri Putra Allah; di Betlehem, kepapaan-Nya; di Nazaret, keheningan, kelemahan yang tampak, ketaatan dan segala keutamaan Kristus lainnya. Ia mengenali semuanya dengan baik dan ia menangkap dengan jelas alasan mengapa Kristus melakukannya - demi kasih dan kemuliaan Bapa Surgawi-Nya.
Iman, kerendahan hati, kemurnian dan kasih - inilah inti dari adorasinya. Tak seorang kudus pun pernah gemetar dengan iman yang terlebih berkobar ataupun membungkuk terlebih hormat dalam kerendahan hati yang terlebih mendalam; tak seorang malaikat pun pernah bercahaya kemilau dengan kemurnian yang terlebih cemerlang; dan mengenai kasihnya, tak seorang kudus atau malaikat pun pernah atau akan pernah masuk dalam tingkat kasihnya yang berkobar-kobar yang menyatakan dirinya dengan begitu sempurna dalam devosi.
Karena imannya begitu kuat, akal budi dan hati Yosef tunduk dalam adorasi sempurna. Teladanilah imannya sementara kalian berlutut di hadapan Kristus yang rendah hati yang menghampakan diri dalam Ekaristi. Robeklah tirai yang menyelubungi tungku kasih ini dan sembahlah Allah yang tersembunyi. Pada saat yang sama hormatilah tirai kasih itu dan persembahkanlah dengan akal budi dan hatimu, sembah sujud terindah dari imanmu.
Di antara rahmat-rahmat yang Yesus anugerahkan kepada bapa asuh-Nya - dan Ia melimpahinya dengan rahmat-rahmat sehubungan dengan masing-masing dari misteri-Nya - adalah rahmat istimewa seorang adorator Sakramen Mahakudus. Inilah yang harus kita mohon dari St Yosef. Andalkanlah dia, andalkanlah dia dengan sungguh. Jadikanlah St Yosef pelindung dan teladan hidup adorasimu.
Dari persatuan akrab dengan adorator kudus ini, aku akan belajar beradorasi kepada Tuhan kita dan hidup dalam keakraban mesra dengan-Nya. Maka, aku akan menjadi Yosef dari Ekaristi seperti ia adalah Yosef dari Nazaret.
disarikan dari berbagai sumber
Diperkenankan mengutip / menyebarluaskan artikel di atas dengan mencantumkan: “diterjemahkan oleh YESAYA: yesaya.indocell.net”
|