Salib-Salib Terkasih
Para kudus, saudara-saudaraku terkasih, semuanya mencintai salib dan menemukan dalam salib kekuatan dan penghiburan.
Tetapi, kalian akan mengatakan kepadaku, jadi apakah perlu untuk selalu mempunyai sesuatu yang membuat kita menderita? … Sekarang penyakit atau kemiskinan, atau lagi skandal atau fitnah, atau mungkin kehilangan uang atau suatu kelemahan?
Apakah orang berkata dusta mengenaimu, sahabat-sahabatku? Apakah orang mencecarmu dengan makian? Apakah orang menjahatimu? Semakin banyak semakin baik! Itu adalah suatu pertanda baik; jangan khawatir; kalian ada di jalan yang menghantarmu ke surga. Adakah kalian tahu bilamana kalian sepatutnya amat berduka hati? Aku tak tahu apakah kalian memahaminya, tetapi itu adalah tepat saat yang sebaliknya terjadi - ketika kalian tak mempunyai suatupun untuk ditanggung, ketika semua orang menyanjung dan menghormatimu. Maka, pada saat itu sepatutnyalah kalian merasa iri hati terhadap mereka yang mempunyai kebahagiaan melewatkan hidup mereka dalam penderitaan, atau penghinaan, atau kemiskinan. Jadi, apakah kalian lupa bahwa pada saat Pembaptisanmu engkau menerima salib, yang jangan pernah engkau tinggalkan hingga akhir hidupmu, dan bahwa salib dalah kunci yang akan kalian pergunakan untuk membuka pintu surga? Apakah kalian lupa akan sabda Juruselamat kita, “Setiap orang yang mau mengikut Aku, ia harus menyangkal dirinya, memikul salibnya setiap hari dan mengikut Aku.” Tak hanya untuk sehari, untuk seminggu, untuk setahun, melainkan sepanjang hidup kita. Para kudus memiliki kecemasan yang besar mengenai melewatkan waktu tanpa penderitaan, sebab mereka menganggapnya sebagai waktu yang terbuang sia-sia. Menurut St Theresia, manusia hanya di dunia ini saja harus menderita, dan apabila ia berhenti menderita, berarti ia berhenti hidup. St Yohanes dari Salib memohon kepada Tuhan, dengan berurai airmata, untuk memberinya rahmat untuk menderita lebih banyak sebagai ganjaran atas segala kerja kerasnya.
Jadi, anak-anakku terkasih, apakah yang harus kita simpulkan dari semua itu?
Hanya ini: Marilah kita berbulat hati untuk menghormati dengan khidmad semua salib, yang telah diberkati, dan yang menunjukkan kepada kita dalam suatu cara yang sederhana, segala yang diderita Tuhan bagi kita. Marilah kita ingat bahwa dari salib mengalir segala kasih karunia yang dilimpahkan atas kita dan bahwa karenanya, sebuah salib yang diberkati adalah sumber rahmat, bahwa hendaknyalah kita kerap membuat Tanda Salib pada diri kita dan senantiasa melakukannya dengan hormat dan khidmad, dan, akhirnya, rumah kita janganlah pernah tanpa simbol keselamatan ini.
Tanamkanlah pada anak-anak kalian, saudara-saudara terkasih, hormat paling khidmad kepada salib, dan senantiasa ada padamu sebuah salib terberkati; salib itu akan melindungimu dari iblis, dari murka surga, dan dari segala macam mara bahaya. Itulah yang aku kehendaki bagi kalian.
sumber : “The Beloved Crosses by Saint John Vianney”; www.jesus-passion.com
Diperkenankan mengutip / menyebarluaskan artikel di atas dengan mencantumkan: “diterjemahkan oleh YESAYA: yesaya.indocell.net atas ijin Catholic Spiritual Direction.”
|