Dukacita Pertama
Duka yang setajam pedang akan menembusi hati Maria karena Putranya. Maria sedang berada di Bait Allah, setelah datang bersama Yosef untuk mempersembahkan Kanak-Kanak Yesus kepada Allah. Mereka berjumpa dengan Simeon, orang tua yang kudus, dan juga Hana, seorang nabi perempuan. Simeon menatang Bayi Yesus dengan kedua tangannya, seraya mengatakan bahwa sekarang ia dapat pergi dalam damai sejahtera sebab ia telah melihat Kristus; kemudian ia menubuatkan dukacita yang akan datang.
DOA KE-1 KAPLET:
Tujuh Duka Santa Perawan Maria
P: Ya Tuhan, datanglah menolongku;
U: Ya Kristus, bersegeralah menolongku.
P: Kemuliaan kepada Bapa, dan Putra, dan Roh Kudus,
U: seperti pada permulaan, sekarang, selalu, dan sepanjang segala abad. Amin.
Aku berdukacita atas engkau, ya Santa Perawan Maria, Bunda yang paling berduka, oleh sebab kepedihan hatimu yang lembut atas nubuat Simeon tua yang kudus.
Bunda terkasih, dengan hatimu yang pedih sedih, perolehkanlah bagiku keutamaan kerendahan hati dan karunia takut akan allah.
Salam Maria, penuh rahmat, Tuhan sertamu, terpujilah engkau di antara wanita, dan terpujilah buah tubuhmu, Yesus. Santa Maria, Bunda Allah, doakanlah kami yang berdosa ini sekarang dan waktu kami mati. Amin.
sumber : “The Seven Dolors”; Catholic Tradition; www.catholictradition.org
Diperkenankan mengutip / menyebarluaskan artikel di atas dengan mencantumkan: “diterjemahkan oleh YESAYA: www.indocell.net/yesaya atas ijin Catholic Tradition”
|