Pengadilan Terakhir
Kitab terakhir dalam Kitab Suci - Kitab Wahyu - bab 20 menggambarkan suatu penglihatan tentang akhir zaman: “Lalu aku melihat suatu takhta putih yang besar dan Dia, yang duduk di atasnya. Dari hadapan-Nya lenyaplah bumi dan langit dan tidak ditemukan lagi tempatnya. Dan aku melihat orang-orang mati, besar dan kecil, berdiri di depan takhta itu. Lalu dibuka semua kitab. Dan dibuka juga sebuah kitab lain, yaitu kitab kehidupan. Dan orang-orang mati dihakimi menurut perbuatan mereka, berdasarkan apa yang ada tertulis di dalam kitab-kitab itu.”
Yesus juga berbicara tentang penghakiman dalam Matius 25: 31-32 dan mengatakan bahwa Ia akan menjadi hakim. Oleh sebab itu, sebagian besar orang percaya bahwa akan ada semacam Pengadilan Terakhir bagi semua orang di suatu waktu di masa mendatang. Apa itu artinya dalam bahasa modern?
Kita perlu ingat bahwa Yesus harus menjelaskan segala sesuatu dengan mempergunakan istilah-istilah yang dapat dimengerti oleh orang banyak pada masa itu. Mereka belum mengenal dimensi-dimensi yang lain atau tentang hidup sebagai suatu bentuk energi atau hal-hal lain yang ditemukan ilmu pengetahuan pada abad ke-21.
Pada masa sekarang, kita dapat mengatakan bahwa masing-masing dari kita adalah suatu bentuk energi kehidupan yang terkurung dalam wadah jasmani, yaitu tubuh kita. Ketika kita meninggal, energi ini terpisah dari wadahnya dan wadahnya hancur. Itulah yang terjadi dengan kematian jasmani.
Tetapi, energi kita tetap ada, yaitu daya hidup jiwa kita. Tanpa wadah jasmani atau tubuh, jiwa kita membutuhkan suatu sistem pendukung baru agar dapat tetap hidup. Sistem pendukung tersebut disediakan oleh Tuhan. Kita harus menjalin hubungan atau mempersatukan diri dengan-Nya agar tetap hidup. Kita belajar membangun hubungan serupa dengan sesama kita di dunia. Jika kamu tidak dapat membangun hubungan serupa di dunia, kamu akan gagal dalam “pengadilan” dan mati. Masa depanmu tergantung pada kemampuanmu untuk mencinta.
sumber : News For Kids, Rm Richard Lonsdale; Catholic1 Publishing Company; www.catholic1.com
Diperkenankan mengutip / menyebarluaskan artikel di atas dengan mencantumkan: “diterjemahkan oleh YESAYA: www.indocell.net/yesaya atas ijin Fr. Richard Lonsdale.”
|